Teknologi Terbaru Bayi Tabung Membantu Tingkatkan Layanan

Senin, 14 Oktober 2019 - 10:05 WIB
Teknologi Terbaru Bayi...
Teknologi Terbaru Bayi Tabung Membantu Tingkatkan Layanan
A A A
JAKARTA - Dalam kehidupan berumah tangga, pasangan suami istri pastinya paling menantikan kehadiran buah hati. Namun, bagaimana jika si buah hati tidak kunjung hadir? Salah satu penyebabnya adalah masalah infertilitas, yaitu bila pasangan suami istri telah rutin berhubungan seks secara rutin dan jika menikah selama bertahun-tahun belum juga memiliki anak. Jika hal tersebut terjadi, pastikan cek kesehatan reproduksi karena bisa saja ada masalah tersebut ada dalam diri suami atau si istri.

Di Indonesia diperkirakan ada sekitar 40 juta pasangan yang mengalami infertilitas. Dan seiring perkembangan jaman, tidak sedikit pasangan yang memilih untuk mendapatkan anak.

Saat ini, pertumbuhan layanan bayi tabung di Indonesia semakin tinggi dengan 10.000 silklus di Indonesia tahun 2018. Salah satu layanan bayi tabung yang ada di Indonesia adalah Morula IVF Jakarta dari RS Bunda yang merupakan bagian dari Morula IVF Indonesia.

CEO Morula IVF Indonesia, dr Ivan Sini, SpOG mengatakan pasar bayi tabung di Asia Tenggara masih didominasi oleh pasien dari Indonesia. Hal ini disebabkan karena stigma layanan yang tidak baik dan mahal di Indonesia.

“Hal ini tidak sepenuhnya karena perbandingan yang tidak proposional ditampilkan, sehingga persepsi tersebut timbul Hidden Cost seperti biaya akomodasi, stress di Negara berbeda, hilangnya waktu tidak pernah dihitung. Akhirnya biaya yang dikeluarkan oleh pasien akan kurang lebih sama, yaitu berkisar 80-90 juta,” ucap dr Ivan dalam Media Gathering Morula IVF Indonesia di Kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (8/10).

Dia menuturkan bahwa layanan bayi tabung harus dihadirkan secara proporsional, professional dan terbuka, contoh profesionalisme ditunjukkan dengan adanya layanan yang terakreditasi dari Australia yaitu RTAC (The Reproductive Technology Accreditation Committee). “Referensi standar angka kehamilan menjadi tolok tolak ukur berkisar 58% pada wanita dengan kelompok prognosis baik (< 38 Tahun), angka kehamilan kembar yang rendah yaitu <5% juga merupakan bukti keberhasilan untuk mengurangi angka komplikasi kehamilan seperti prematuritas,” papar dr Ivan.

Sementara itu ada beberapa Teknologi terbaru dan inovatif membantu meningkatkan layanan dan opsi yang bervariatif dalam pelayanan bayi tabung diantaranya PGT-A (Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy) yaitu Tindakan pemeriksaan kromosom pada embrio dengan teknologi Next Generation Sequencing (NGS) yang dilakukan sebelum transfer embrio atau penanaman kembali embrio ke dalam rahim yang terbukti memberikan dampak positif bagi kesuksesan program IVF.

Teknologi berikutnya ialah Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI), dimana proses pembuahan (fertilisasi) dilakukan dengan cara menyuntikkan satu sperma terpilih langsung ke dalam sel telur. Selanjutnya, adalah teknologi Intracytoplasmic morphologically selected sperm injection (IMSI). Teknologi ini serupa ICSI, namun pemilihan sperma terbaik dilakukan lebih detail menggunakan mikroskop khusus yang bisa memperbesar penampakan sperma hingga 6.000 kali. Dengan teknologi IMSI, kecacatan bentuk pada sperma bisa terdeteksi sebelum fertilisasi.

Lalu Teknologi Timelapse yang merupakan layanan kultur embrio secara individual dan menggunakan teknologi timelapse incubator. Dalam sistem ini pertumbuhan embrio diawasi secara ketat sehingga dapat mengoptimalisasi pertumbuhan embrio dan menghasilkan embrio berkualitas

Terakhir adalah ERA merupakan layanan terbaru di Morula IVF Jakarta, yaitu analisa untuk menentukan waktu yang tepat dilakukan embrio transfer, dengan cara dilakukan biopsi pada dinding rahim. “ERA diperuntukkan bagi-bagi pasien-pasien yang telah mengalami kegagalan program bayi tabung yang berulang, yang bukan disebabkan oleh kualitas embrio yang kurang bagus,” jelas dr Ivan. (Iman Firmansyah)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6364 seconds (0.1#10.140)