Kisah Perjuangan Maharani Kemala Kembangkan Bisnis Kecantikan
A
A
A
JAKARTA - Industri kecantikan dan kesehatan dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami kemajuan yang cukup pesat. Merek-merek kosmetik terus bermunculan bak jamur di musim hujan. Namun, sebelum menuju ke arah tersebut, Maharani Kemala, salah satu pendiri produk kecantikan dan klinik estetika MS Glow, sempat merasakan getirnya mengawali bisnisnya di dunia kecantikan.
Maharani mengungkapkan, saat awal menjalani bisnis kosmetika, dia dan rekannya merasa sangat kesulitan untuk memproduksi barangnya di pabrik besar atau pabrik lain. Terlebih dia mengawali perjalanan bisnisnya dari nol, dan modalnya juga tidak banyak.
"Jadi dulu itu, kalau kita mau produksi, regulasinya berat banget. Saat itu kalau kita mau memproduksi, kita ditanya punya uang berapa, quantity harus berapa banyak," ungkapnya di sela-sela acara Cosmobeaute di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (17/10).
Sebagai pemain baru dalam bisnis kecantikan, terlebih dengan modal yang terbatas, Maharani mengatakan jika untuk proses produksi terpaksa harus menumpang di pabrik-pabrik besar. "Kendala di kita, quantity-nya berapa, berapa yang mau diproduksi. Mereka, pabrik-pabrik besar itu selalu nanyain seperti itu, berapa sih yang mau dibuat di pabrik kita," akunya.
Bahkan, kerapkali Maharani mendapatkan penolakan di mana-mana untuk membuat produk kosmetiknya. Merasa lelah dengan pengalaman-pengalaman pahit tersebut, Maharani pun mulai berpikir untuk memiliki pabrik sendiri.
Dengan tekad yang sangat bulat, Maharani pun akhirnya berhasil mendirikan pabrik kosmetik sendiri, yang berada di bawah pengelolaan PT Urban Indo Manufaktur. "Pabrik kita sendiri baru buka sekitar setahun. Kita punya 37 klien, dan yang prioritas adalah brand kita sendiri. PT Urban Indo ini punya anak perusahaan nama MS Glow," terang Maharani yang duduk sebagai CEO di PT Urban Indo Manufaktur.
Melalui pabrik yang dimiliki sendiri, Maharani dan perusahaannya pun bisa membantu orang-orang yang memiliki brand kecantikan sendiri dengan low budget. "Konsep utamanya pabrik sendiri adalah kita dulu buat pabrik ini karena kita dulu susah banget buat produksi di pabrik lain. Kita itu membuat pabrik dari pengalaman-pengalaman kita sebelumnya," terangnya.
Dalam kesempatan ini, Maharani juga mengatakan bahwa di era saat ini impor susah sekali, sehingga banyak yang menciptakan brand lokal, dan pada akhirnya menjamur ke orang-orang yang lain untuk membuat produk body care dan skincare sendiri.
Maharani pun sangat mendukung berkembangnya industri kosmetik lokal brand sendiri. "Kita sangat mendukung sekali, karena rata-rata hampir semuanya bahan bakunya atau bahan mentahnya dari Indonesia sendiri. Dan tahun depan kita punya rencana memiliki lab dan riset sendiri," tukasnya.
Sementara itu, produk yang saat ini sedang tren di masyarakat Tanah Air berbeda dengan wanita di negara lain, terutama Korea Selatan. "Di sini trennya cenderung produk whitening. Ini berbeda dengan di Korea, karena mereka, orang-orang Korea, dasar kulitnya putih sehingga mereka sukanya produk glowing," kata Maharani.
Maharani mengungkapkan, saat awal menjalani bisnis kosmetika, dia dan rekannya merasa sangat kesulitan untuk memproduksi barangnya di pabrik besar atau pabrik lain. Terlebih dia mengawali perjalanan bisnisnya dari nol, dan modalnya juga tidak banyak.
"Jadi dulu itu, kalau kita mau produksi, regulasinya berat banget. Saat itu kalau kita mau memproduksi, kita ditanya punya uang berapa, quantity harus berapa banyak," ungkapnya di sela-sela acara Cosmobeaute di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (17/10).
Sebagai pemain baru dalam bisnis kecantikan, terlebih dengan modal yang terbatas, Maharani mengatakan jika untuk proses produksi terpaksa harus menumpang di pabrik-pabrik besar. "Kendala di kita, quantity-nya berapa, berapa yang mau diproduksi. Mereka, pabrik-pabrik besar itu selalu nanyain seperti itu, berapa sih yang mau dibuat di pabrik kita," akunya.
Bahkan, kerapkali Maharani mendapatkan penolakan di mana-mana untuk membuat produk kosmetiknya. Merasa lelah dengan pengalaman-pengalaman pahit tersebut, Maharani pun mulai berpikir untuk memiliki pabrik sendiri.
Dengan tekad yang sangat bulat, Maharani pun akhirnya berhasil mendirikan pabrik kosmetik sendiri, yang berada di bawah pengelolaan PT Urban Indo Manufaktur. "Pabrik kita sendiri baru buka sekitar setahun. Kita punya 37 klien, dan yang prioritas adalah brand kita sendiri. PT Urban Indo ini punya anak perusahaan nama MS Glow," terang Maharani yang duduk sebagai CEO di PT Urban Indo Manufaktur.
Melalui pabrik yang dimiliki sendiri, Maharani dan perusahaannya pun bisa membantu orang-orang yang memiliki brand kecantikan sendiri dengan low budget. "Konsep utamanya pabrik sendiri adalah kita dulu buat pabrik ini karena kita dulu susah banget buat produksi di pabrik lain. Kita itu membuat pabrik dari pengalaman-pengalaman kita sebelumnya," terangnya.
Dalam kesempatan ini, Maharani juga mengatakan bahwa di era saat ini impor susah sekali, sehingga banyak yang menciptakan brand lokal, dan pada akhirnya menjamur ke orang-orang yang lain untuk membuat produk body care dan skincare sendiri.
Maharani pun sangat mendukung berkembangnya industri kosmetik lokal brand sendiri. "Kita sangat mendukung sekali, karena rata-rata hampir semuanya bahan bakunya atau bahan mentahnya dari Indonesia sendiri. Dan tahun depan kita punya rencana memiliki lab dan riset sendiri," tukasnya.
Sementara itu, produk yang saat ini sedang tren di masyarakat Tanah Air berbeda dengan wanita di negara lain, terutama Korea Selatan. "Di sini trennya cenderung produk whitening. Ini berbeda dengan di Korea, karena mereka, orang-orang Korea, dasar kulitnya putih sehingga mereka sukanya produk glowing," kata Maharani.
(nug)