Mengintip Dapur Pabrik Produksi Air Mineral Aqua di Ciherang
A
A
A
CIHERANG - Aqua adalah salah satu merek minuman air mineral dalam kemasan yang kondang di Indonesia. Bahkan, bisa dibilang Aqua adalah pelopor minuman air mineral dalam kemasan di Indonesia. Selama 40 tahun, brand ini telah menemani masyarakat di Indonesia dan mengalami banyak perkembangan.
Produk minuman air mineral dalam kemasan Aqua sudah mahfum ditemui di mana-mana. Tak hanya dijual dalam botol berukuran 330 ml—1,5 liter, produk ini juga tersedia dalam ukuran galon dengan volume kurang lebih 19 liter. Berbeda dengan produk yang tersedia dalam bentuk botol PET yang hanya sekali pakai, untuk galon, isinya bisa diisi ulang. Galon dari pengecer akan dibawa ke pabrik Aqua untuk diisi ulang sebelum kemudian dipasarkan kembali.
Salah satu pabrik tempat isi ulang dan produksi minuman air mineral dalam kemasan Aqua berada di kawaasn Ciherang, Bogor. Di pabrik ini, terdapat depot untuk pengisian ulang galon dan juga produksi minuman air mineral kemasan 330 dan 600 ml. Seluruh proses produksi dilakukan dengan higienitas yang tinggi dan sangat teliti untuk menghindari masuknya kuman atau bakteri.
Di depot pengisian ulang, galon kosong dari para pengecer dimasukkan ke dalam tray berjalan. Sebelum dibersihkan, galon-galon ini terlebih dahulu harus dibaui/dicium oleh petugas di pabrik ini. Dalam 30 menit, ada 2 orang yang bertugas untuk mencium bau galon ini. Galon yang memiliki bau kuat seperti parfum dan lain-lain, tidak akan dipakai. Sementara yang tidak berbau, akan masuk ke proses berikutnya, yaitu pembersihan.
Ada sekitar 22 tahap pembersihan yang harus dilalui para galon ini sebelum diisi dengan air mineral. Tahap itu dimulai dari proses pencucian dengan cairan khusus hingga uji kebocoran galon dan sterilisasi untuk memastikan galon tersebut layak dipakai kembali. Setelah tahapan ini selesai, maka galon-galon itu akan memasuki booth isi air minum. Semua proses ini dilakukan oleh mesin.
Di pabrik Aqua di Ciherang ini juga memproduksi Aqua dalam kemasan botol sekali pakai dengan volume 330 ml dan 600 ml. Proses produksi untuk produk ini juga dilakukan sepenuhnya dengan mesin. Botol plastiknya pun dibuat di pabrik ini dengan menggunakan mesin. Botol-botol ini dibuat dari plastik yang kemudian digembungkan dan diisi air.
Botol-botol yang telah diisi air kemudian diberi label dan cap tanggal kadaluarsa. Tak hanya pada botol, tapi juga pada tutupnya. Inilah yang kemudian bisa membuat konsumen bisa mengetahui ciri Aqua palsu dan Aqua asli di pasaran.
Menurut Danone-AQUA Ciherang Factory HR Manager Muhammad Atim, cap tanggal kadaluarsa di tutup dan kemasan botol Aqua adalah penentu asli atau tidaknya produk. Pada produk asli, cap tanggal di tutup dan botol tercetak dalam satu garis.
“Ini yang membedakan produk asli dan palsu. Kalau produk asli, tanggalnya pasti sama dan lurus dari tutup ke botolnya,” kata Atim yang ditemui di sela acara Jelajah Kebaikan Bersama Aqua di pabrik Aqua di Ciherang beberapa waktu lalu.
Pabrik Ciherang merupakan salah satu pabrik Aqua yang masuk menjadi kandidat PROPER Hijau (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan serta telah menerapkan kegiatan operasional yang ramah lingkungan melalui Blue Operations Program. Di pabrik ini, mereka juga memanfaatkan air hujan untuk operasional pabrik sehari-hari. Selain itu, solar panel yang mereka pasang juga mampu menghemat pemakaian listrik.
Produk minuman air mineral dalam kemasan Aqua sudah mahfum ditemui di mana-mana. Tak hanya dijual dalam botol berukuran 330 ml—1,5 liter, produk ini juga tersedia dalam ukuran galon dengan volume kurang lebih 19 liter. Berbeda dengan produk yang tersedia dalam bentuk botol PET yang hanya sekali pakai, untuk galon, isinya bisa diisi ulang. Galon dari pengecer akan dibawa ke pabrik Aqua untuk diisi ulang sebelum kemudian dipasarkan kembali.
Salah satu pabrik tempat isi ulang dan produksi minuman air mineral dalam kemasan Aqua berada di kawaasn Ciherang, Bogor. Di pabrik ini, terdapat depot untuk pengisian ulang galon dan juga produksi minuman air mineral kemasan 330 dan 600 ml. Seluruh proses produksi dilakukan dengan higienitas yang tinggi dan sangat teliti untuk menghindari masuknya kuman atau bakteri.
Di depot pengisian ulang, galon kosong dari para pengecer dimasukkan ke dalam tray berjalan. Sebelum dibersihkan, galon-galon ini terlebih dahulu harus dibaui/dicium oleh petugas di pabrik ini. Dalam 30 menit, ada 2 orang yang bertugas untuk mencium bau galon ini. Galon yang memiliki bau kuat seperti parfum dan lain-lain, tidak akan dipakai. Sementara yang tidak berbau, akan masuk ke proses berikutnya, yaitu pembersihan.
Ada sekitar 22 tahap pembersihan yang harus dilalui para galon ini sebelum diisi dengan air mineral. Tahap itu dimulai dari proses pencucian dengan cairan khusus hingga uji kebocoran galon dan sterilisasi untuk memastikan galon tersebut layak dipakai kembali. Setelah tahapan ini selesai, maka galon-galon itu akan memasuki booth isi air minum. Semua proses ini dilakukan oleh mesin.
Di pabrik Aqua di Ciherang ini juga memproduksi Aqua dalam kemasan botol sekali pakai dengan volume 330 ml dan 600 ml. Proses produksi untuk produk ini juga dilakukan sepenuhnya dengan mesin. Botol plastiknya pun dibuat di pabrik ini dengan menggunakan mesin. Botol-botol ini dibuat dari plastik yang kemudian digembungkan dan diisi air.
Botol-botol yang telah diisi air kemudian diberi label dan cap tanggal kadaluarsa. Tak hanya pada botol, tapi juga pada tutupnya. Inilah yang kemudian bisa membuat konsumen bisa mengetahui ciri Aqua palsu dan Aqua asli di pasaran.
Menurut Danone-AQUA Ciherang Factory HR Manager Muhammad Atim, cap tanggal kadaluarsa di tutup dan kemasan botol Aqua adalah penentu asli atau tidaknya produk. Pada produk asli, cap tanggal di tutup dan botol tercetak dalam satu garis.
“Ini yang membedakan produk asli dan palsu. Kalau produk asli, tanggalnya pasti sama dan lurus dari tutup ke botolnya,” kata Atim yang ditemui di sela acara Jelajah Kebaikan Bersama Aqua di pabrik Aqua di Ciherang beberapa waktu lalu.
Pabrik Ciherang merupakan salah satu pabrik Aqua yang masuk menjadi kandidat PROPER Hijau (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan serta telah menerapkan kegiatan operasional yang ramah lingkungan melalui Blue Operations Program. Di pabrik ini, mereka juga memanfaatkan air hujan untuk operasional pabrik sehari-hari. Selain itu, solar panel yang mereka pasang juga mampu menghemat pemakaian listrik.
(alv)