Genecela Dance Centre Tampilkan Drama Tari Musikal

Senin, 28 Oktober 2019 - 11:30 WIB
Genecela Dance Centre Tampilkan Drama Tari Musikal
Genecela Dance Centre Tampilkan Drama Tari Musikal
A A A
JAKARTA - Keberagaman seni tari, seni tarik suara, seni acting, adalah suatu hal yang sangat menarik untuk dilirik, karena menjadi suatu kekayaan
yang bila dipelajari dengan sungguh-sungguh akan bisa membuahkan karya-karya seni pertunjukan yang sangat indah dan bisa memberikan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk diri sendiri dan bagi semua orang yang terlibat dan menontonnya. Cerita dan pesan dalam cerita, dituangkan dalam suatu pagelaran seni pertunjukan.

Hal di atas ini yang mendasari Genecela Dance Centre (GDC), sebuah sekolah tari yang sudah berdiri sejak tahun 1996, yang didirikan oleh Yasinta Juwono Gaerlan, kembali mengadakan pagelaran tari di Gedung Kesenian Jakarta, Minggu (27/10/2019), yang kali ini adalah sebuah drama tari yang berlangsung sangat memukau.

Menyanyi, akting dan menari, digarap menjadi satu kesatuan cerita yang berjudul “VANGELIN & her Dream", kisah seorang anak remaja yang sangat berbakat menari dan menyanyi (diperankan oleh Neala Vangelin), dan dengan mimpinya yang besar ingin menjadi penari yang handal. Karena kuletan dan kegigihannya, akhirnya dari awal ketidaksetujuan orang tuanya yang merasa bahwa sekolah adalah hal yang terpenting, akhirnya kedua orang tuanya mendukung dengan sepenuh hati untuk Vangelin mendalami ilmu menarinya juga, selain di sekolah Vangelin adalah seorang anak teladan.

Dalam pertunjukan ini Vangeline si anak berbakat mempertunjukkan bakatnya menari, antara lain : Ballet Klasik, Neo Klasik, Tap Dance, Hip Hop, Kontemporer dan juga bakat menyanyinya.

Pertunjukan tari ini selain memadukan menyanyi dan acting juga, disamping dengan dukungan tatanan lampu dan dekorasi panggung yang dibantu oleh Blitz Production, juga didukung dengan kostum-kostum penari yang sangat indah. Penari-penari yang terlibat adalah dari usia 3 tahun sampai dewasa , laki-laki maupun perempuan, dari beberapa jenis-jenis tarian antara lain : Ballet Klasik, Hip Hop, Tap Dance, K-Pop, Kontemporer, Tango Argentina, dan keseluruhan ceritanya ini memiliki pesan moral yang sangat positif untuk seluruh umat manusia.

Dari awalnya didirikan, GDC memiliki misi untuk selalu meningkatkan kualitas seni tari, memaksimalkan bakat anak di bidang seni gerak
sebagai dasarnya, dengan mendidik anak-anak sejak usia balita sampai dewasa, dan memiliki cukup bekal untuk menjadi penari profesional yang suatu hari nanti bisa go Internasional dan 1 misi lagi yaitu ingin terus menjadi motivator anak-anak Indonesia, sadar terhadap apa yang disukai dan bakatnya, dan juga ingin meningkatkan apresiasi masyarakat luas terhadap kesenian khususnya seni tari itu sendiri.

Pendiri GDC, Yasinta Juwono Gaerlan, menjelaskan, visi ke depan adalah akan terus meningkatkan kualias dari seni pertunjukan ini, terutama dari segi materi cerita dan dan kemampuan penari, yang semua ini tidak bisa lepas dari dukungan orang tua, para pemerhati kesenian dan juga pemerintah Indonesia.

Menurutnya, selain rutin melakukan kegiatan ini, GDC juga telah melakukan kerjasama dengan luar negeri dalam bentuk workshop, sebagai upaya agar kesenian dan kebudayaan tari baik modern maupun nuansa kolaborasi tradisi yang dimiliki Indonesia bisa merasuki kebudayaan dunia.

Ia mengaku, kesenian adalah sebuah kegiatan yang memberi nurani kepada manusia. Dengan berkesenian, manusia akan memiliki kesehatan pikiran, rohani dan jasmani, menghargai perbedaan, kebebasan berekspresi, dan persaingan yang sehat.

"Dengan berkesenian pula manusia dapat melatih bukan hanya kepekaan indera saja, tetapi juga motorik, pikiran dan nalar. Tanpa kesenian umat manusia niscaya akan menjalani kehidupan yang gersang," pungkas Yasinta.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6810 seconds (0.1#10.140)