Warung Mbah Geger, Kuliner Legendaris Favorit di Pacitan

Selasa, 05 November 2019 - 09:06 WIB
Warung Mbah Geger, Kuliner...
Warung Mbah Geger, Kuliner Legendaris Favorit di Pacitan
A A A
PACITAN - Anda yang berencana akan berlibur ke Pacitan, tentu penasaran dengan kuliner legendaris disana. Salah satunya Warung Mbah Geger. Tempat ini bukan sembarang warung, melainkan tempat nongkrong favorit di alun-alun Kabupaten Pacitan yang beralaskan tikar dan terop.

Dikutip Travelingyuk, Warung Mbah Geger menyajikan menu tradisional dan sederhana yang jarang diekspos saat ini. Salah satunya jadah, camilan yang terbuat dari beras ketan putih dicampur santan kelapa sehingga menghasilkan rasa gurih yang dominan.

Dalam penyajiannya, jadah di bakar menggunakan tungku dan arang. Agar kualitas tetap terjaga dan makanan bisa tersaji dalam keadaan hangat, proses pembakarannya pun dilakukan pada malam itu juga. Selain jadah bakar, menu lain yang tak kalah enak di sini adalah tahu bakar dan sate tahu.

Perbedaan keduanya adalah, jika sate tahu merupakan tahu yang di dalamnya terdapat isian bakso, sedangkan tahu bakar hanya tahu biasa yang di goreng lalu di bakar. Tak lupa tersedia juga minuman yang dapat melengkapi waktu makan Anda.

Susu jahe, menjadi salah satu minuman yang paling direkomendasikan. Minuman susu hangat yang diberi geprekan jahe ini membuat suasana nongkrong malam jadi semakin hangat. Sementara untuk harga cukup bersahabat. Di mana satu porsi jadah bakar dijual seharga Rp15 ribu dengan isian komplit yaitu jadah dan tahu bakar.

Sementara, minuman dibandrol mulai dari Rp2 ribu untuk teh panas dan Rp4 ribu untuk susu jahe. Ada juga minuman lain seperti kopi hitam, kopi susu, dan masih banyak lagi. Mbah Geger sendiri sudah berjualan bersama dengan sang istri sejak 1980. Saat ini beliau-beliau dibantu oleh seorang pramusaji. (Baca juga: Santap Hidangan Lezat dan Gizi di Imperial Steam Pot ).

Mbah Putri - sapaan akrab istri Mbah Geger - selalu menggunakan bahasa Jawa halus saat berkomunikasi dengan pembeli. Ini membuat atmosfer Jawa sangat melekat kuat. Hal ini ditambah Mbah Geger sendiri yang selalu menggunakan blangkon Jawanya yang khas.

Warung Mbah Geger buka mulai pukul 18.00 sampai habis atau biasanya sekitar tengah malam. Setiap malam minggu, Mbah Geger dan istri selalu menyiapkan stok jualan lebih banyak karena pengunjung lebih ramai dibandingkan hari biasanya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8444 seconds (0.1#10.140)