Expo CPSN 2019 Digelar di Lapangan Banteng Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) akan menyelenggarakan pameran Keanekaragaman Hayati Nusantara Expo pada 8 November sampai 8 Desember 2019 mendatang di lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Penyelenggaraan pameran ini sekaligus memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (CPSN) yang jatuh setiap tanggal 5 November.
Direktur Konservasi keanekaragaman Hayati, Indra Exploitania, mengatakan, kegiatan ini selain sebagai wadah pemasaran produk hayati, expo sekaligus menjadi kegiatan edukasi bagi masyarakat akan sumber daya hayati yang dimiliki Indonesia khususnya kaum melenial.
"Ini dapat menjadi agenda rutin tahunan dan sebagai bentuk penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Khususnya generai muda tentang flora dan fauna dan upaya pelestariannya," ungkap Indra dalam konferensi pers di Gedung Manggala Wanabakti, KLHK, Senin (4/11/2019).
Menurut Indra, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki ekosistem unik dengan keragaman spesies yang melimpah. Misalnya, ada lebih dari 25 ribu jenis tumbuhan bunga, 500 jenis mamalia, 600 jenis reptil, 1.500 jenis burung, 270 jenis ampibi, dan lebih dari 2.500 jenis ikan.
"Kekayaan itu menjadi tanggung jawab kita untuk menjaga dan dan melestarikan habitatnya dan diharapkan kaum melenial uni lebih bisa dan menyadari pentingnya sumber hayati," ungkapnya lebih lanjut.
Selain pameran, expo tahun ini bakal diramaikan dengan karnaval kostum flora dan fauna, perlombaan, kompetisi video, lomba desain, dan fotografi. KLHK dalam hal ini menunjuk PT Malik Ghonniyu Razaak sebagai pengelola pameran selama satu bulan.
Sementara itu, Direktur PT MGR, Rosa, menyampaikan, pameran yang memperlihatkan keanekaragaman hayati tidak hanya berdampak positif terhadap materil namun juga moral. Expo saat ini juga telah berguna sebagai sarana edukasi yang efektif bagi masyarakat umum.
Penyelenggaraan pameran ini sekaligus memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (CPSN) yang jatuh setiap tanggal 5 November.
Direktur Konservasi keanekaragaman Hayati, Indra Exploitania, mengatakan, kegiatan ini selain sebagai wadah pemasaran produk hayati, expo sekaligus menjadi kegiatan edukasi bagi masyarakat akan sumber daya hayati yang dimiliki Indonesia khususnya kaum melenial.
"Ini dapat menjadi agenda rutin tahunan dan sebagai bentuk penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Khususnya generai muda tentang flora dan fauna dan upaya pelestariannya," ungkap Indra dalam konferensi pers di Gedung Manggala Wanabakti, KLHK, Senin (4/11/2019).
Menurut Indra, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki ekosistem unik dengan keragaman spesies yang melimpah. Misalnya, ada lebih dari 25 ribu jenis tumbuhan bunga, 500 jenis mamalia, 600 jenis reptil, 1.500 jenis burung, 270 jenis ampibi, dan lebih dari 2.500 jenis ikan.
"Kekayaan itu menjadi tanggung jawab kita untuk menjaga dan dan melestarikan habitatnya dan diharapkan kaum melenial uni lebih bisa dan menyadari pentingnya sumber hayati," ungkapnya lebih lanjut.
Selain pameran, expo tahun ini bakal diramaikan dengan karnaval kostum flora dan fauna, perlombaan, kompetisi video, lomba desain, dan fotografi. KLHK dalam hal ini menunjuk PT Malik Ghonniyu Razaak sebagai pengelola pameran selama satu bulan.
Sementara itu, Direktur PT MGR, Rosa, menyampaikan, pameran yang memperlihatkan keanekaragaman hayati tidak hanya berdampak positif terhadap materil namun juga moral. Expo saat ini juga telah berguna sebagai sarana edukasi yang efektif bagi masyarakat umum.
(akn)