Studi: Obesitas Menyerang Penderita Paru Obstruktif Kronis
A
A
A
JAKARTA - Sebuah penelitian baru dari University of Oxford mengungkap bahwa obesitas memiliki risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi pada wanita dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan penyakit ginjal kronis pada pria.
Studi ini menunjukkan betapa berbahayanya kelebihan berat badan bagi kesehatan manusia. "Dan sebagai akibatnya wanita dan pria mungkin mengalami penyakit yang berbeda," kata Jenny Censin selaku penulis pertama studi seperti dilansir Times Now News.
Untuk mengidentifikasi penyebab kematian tambahan yang diperburuk oleh obesitas , para peneliti melakukan analisis yang mengeksplorasi hubungan sebab-akibat menggunakan data genetik dan tiga ukuran obesitas dari 228.466 wanita dan 195.041 pria di UK Biobank.
Analisis menunjukkan bahwa obesitas berkontribusi pada daftar masalah kesehatan, termasuk penyakit arteri koroner, diabetes tipe 1 dan 2, stroke, penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru-paru, penyakit hati berlemak non-alkohol, penyakit hati kronis dan gagal ginjal. (Baca juga: 3 Trik yang Bikin Memasak Jadi Lebih Mengasyikan ).
Sementara, obesitas menyebabkan diabetes tipe 2 pada wanita dan pria, di mana wanita mengalami risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan pria. Sementara pria menghadapi risiko lebih besar terkena penyakit paru obstruktif kronik dan penyakit ginjal kronis.
"Mengingat bukti kuat dari bahaya yang timbul sebagai konsekuensi dari obesitas di berbagai penyakit yang mengakibatkan kematian, temuan kami menyoroti perlunya langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk membendung gelombang obesitas," jelas peneliti Michael Holmes, yang mengawasi kerja sama dengan peneliti Cecilia Lindgren.
Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa obesitas menyebabkan atau berkontribusi pada mayoritas penyebab utama kematian di seluruh dunia yang tidak terkait dengan penyakit menular. Dampak obesitas, bagaimanapun, bermanifestasi secara berbeda pada pria dan wanita.
Studi ini menunjukkan betapa berbahayanya kelebihan berat badan bagi kesehatan manusia. "Dan sebagai akibatnya wanita dan pria mungkin mengalami penyakit yang berbeda," kata Jenny Censin selaku penulis pertama studi seperti dilansir Times Now News.
Untuk mengidentifikasi penyebab kematian tambahan yang diperburuk oleh obesitas , para peneliti melakukan analisis yang mengeksplorasi hubungan sebab-akibat menggunakan data genetik dan tiga ukuran obesitas dari 228.466 wanita dan 195.041 pria di UK Biobank.
Analisis menunjukkan bahwa obesitas berkontribusi pada daftar masalah kesehatan, termasuk penyakit arteri koroner, diabetes tipe 1 dan 2, stroke, penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru-paru, penyakit hati berlemak non-alkohol, penyakit hati kronis dan gagal ginjal. (Baca juga: 3 Trik yang Bikin Memasak Jadi Lebih Mengasyikan ).
Sementara, obesitas menyebabkan diabetes tipe 2 pada wanita dan pria, di mana wanita mengalami risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan pria. Sementara pria menghadapi risiko lebih besar terkena penyakit paru obstruktif kronik dan penyakit ginjal kronis.
"Mengingat bukti kuat dari bahaya yang timbul sebagai konsekuensi dari obesitas di berbagai penyakit yang mengakibatkan kematian, temuan kami menyoroti perlunya langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk membendung gelombang obesitas," jelas peneliti Michael Holmes, yang mengawasi kerja sama dengan peneliti Cecilia Lindgren.
Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa obesitas menyebabkan atau berkontribusi pada mayoritas penyebab utama kematian di seluruh dunia yang tidak terkait dengan penyakit menular. Dampak obesitas, bagaimanapun, bermanifestasi secara berbeda pada pria dan wanita.
(tdy)