Diangkat dari Utas, Jeritan Malam Sajikan Nuansa Horor Berbeda
A
A
A
JAKARTA - Rumah Produksi Soraya Intercine Film dan 62day shoot akan merilis film bertajuk Jeritan Malam. Film bergenre horor dan diadaptasi dari kisah populer di salah satu subforum di Kaskus pada 2015. Cerita ini kemudian dibukukan oleh sang penulis yang dikenal dengan nama Meta.morfosis.
Meski diangkat dari sebuah utas yang berujung pada buku, tapi, Jeritan Malam versi film ini diklaim menghadirkan kemasan kisah horor berbeda dari biasanya. Disutradarai Rocky Soraya, film ini dibintangi Herjunot Ali, Indra Brasco, Winky Wiryawan, Cinta Laura Kiehl dan lain-lain.
Para bintang ini pun punya alasan mengapa mereka mau membintang film ini. Junot—sapaan akrab Junot—mengatakan, film ini berbeda dari genre horor lainnya karena mengangkat tentang cerita kebudayaan berbau mistik yang telah lama dikenal di masyarakat Jawa.
"Film Jeritan Malam itu mengangkat dari cerita kebudayaan Indonesia yang sebelumnya udah ada, mungkin jarang diangkat ke film horor kebanyakan, tentang budaya Kejawen. Unsur budaya Jawa seperti keris, pertemanan dengan supranatural. Itu sangat Indonesia sekali dan jarang diangkat pertemanan itu di dunia supranatural," kata Junot ketika menyambangi redaksi Gedung SINDO di Jakarta, belum lama ini.
Dalam film itu Junot berperan sebagai Reza, seorang pemuda yang menetap di Bogor. Dia tumbuh dan besar bersama budaya yang diajarkan keluarganya. "Setelah dia selesai lulus kuliah, masih cari jati diri, lalu dia mendapat pekerjaan di suatu tempat dan bertemu karakter-karakter lain (Winky Wiryawan salah satunya)," tutur dia.
Selain cerita yang menarik, aktor kelahiran Jakarta, 8 Oktober 1985 ini juga membeberkan hal-hal unik mengenai film Jeritan Malam. "Script ini sudah ada sekitar dua tahunan. Saya lihat traffic yang orang baca di Kaskus itu, sampai akhirnya, wow, sampai trilogy dan penulisnya juga rada-rada unik, enggak mau ditemui dan enggak mau ngobrol awalnya. Jadi agak-agak bingung. Saya baru pertama kali ketemu penulisnya saat launching novelnya," kata dia.
Selain itu, pesan yang ingin disampaikan dalam film Jeritan Malam ini juga menjadi alasan Junot untuk ikut andil dalam pembuatan film ini. "Kita tumbuh kembang dalam budaya dan kearifan lokal yang kadang sudah mulai dilupakan. Dengan perkembangan zaman, ada roots yang kita harus hargai apa yang sudah ada sebagai budaya," ujar Junot.
Senada dengan Junot, Wingky Wiryawan mengaku senang bisa terlibat dalam film layer lebar yang menyuguhkan kemasan kisah horror berbeda. Sebelumnya, Winky pernah membintangi film horor berjudul Jailangkung dan terakhir film Lorong (2019).
“Saya senang karena bisa kembali main film (horor) dan dicasting dulu. Terus juga main bareng lagi) sama Junot dan hubungan antar pemain kaya keluarga sendiri saling support satu sama lain ditambah lagi kisah horornya gak biasa,” kata Wingky.
Suami Kenes Andari ini juga mengungkapkan bahwa dirinya punya prinsip sebenarnya tak ingin bermain dalam genre film yang sama dalam waktu berdekatan namun karena kisah ceritanya menarik dan keterlibatan Junot.
“Waktu itu nggak berpikir sama sekali akan main film horor atau apa karena ada pertimbangan sehabis main genre drama gak akan main film drama lagi tapi ini kan horror dan kisahnya bagus,” ucapnya.
Film Jeritan Malam sendiri memadukan kisah nyata dan mitor yang bagian dari budaya lokal. Junot meyakini film tersebut memanjakan penonton karena menghadirkan ketegangan berbeda. ketakutan yang dihadirkan di film Jeritan Malam tanpa dibatasi dramatikal seperti film horor yang sudah ada dan dipastikan ending-nya tidak mudah untuk ditebak. Film yang diproduksi dalam 62day shoot ini menampilkan artis peran Herjunot Cinta Laura, Indra Brasco, Winky Wiryawan, dan masih banyak lagi. Jeritan Malam akan mulai tayang pada 12 Desember mendatang.
Meski diangkat dari sebuah utas yang berujung pada buku, tapi, Jeritan Malam versi film ini diklaim menghadirkan kemasan kisah horor berbeda dari biasanya. Disutradarai Rocky Soraya, film ini dibintangi Herjunot Ali, Indra Brasco, Winky Wiryawan, Cinta Laura Kiehl dan lain-lain.
Para bintang ini pun punya alasan mengapa mereka mau membintang film ini. Junot—sapaan akrab Junot—mengatakan, film ini berbeda dari genre horor lainnya karena mengangkat tentang cerita kebudayaan berbau mistik yang telah lama dikenal di masyarakat Jawa.
"Film Jeritan Malam itu mengangkat dari cerita kebudayaan Indonesia yang sebelumnya udah ada, mungkin jarang diangkat ke film horor kebanyakan, tentang budaya Kejawen. Unsur budaya Jawa seperti keris, pertemanan dengan supranatural. Itu sangat Indonesia sekali dan jarang diangkat pertemanan itu di dunia supranatural," kata Junot ketika menyambangi redaksi Gedung SINDO di Jakarta, belum lama ini.
Dalam film itu Junot berperan sebagai Reza, seorang pemuda yang menetap di Bogor. Dia tumbuh dan besar bersama budaya yang diajarkan keluarganya. "Setelah dia selesai lulus kuliah, masih cari jati diri, lalu dia mendapat pekerjaan di suatu tempat dan bertemu karakter-karakter lain (Winky Wiryawan salah satunya)," tutur dia.
Selain cerita yang menarik, aktor kelahiran Jakarta, 8 Oktober 1985 ini juga membeberkan hal-hal unik mengenai film Jeritan Malam. "Script ini sudah ada sekitar dua tahunan. Saya lihat traffic yang orang baca di Kaskus itu, sampai akhirnya, wow, sampai trilogy dan penulisnya juga rada-rada unik, enggak mau ditemui dan enggak mau ngobrol awalnya. Jadi agak-agak bingung. Saya baru pertama kali ketemu penulisnya saat launching novelnya," kata dia.
Selain itu, pesan yang ingin disampaikan dalam film Jeritan Malam ini juga menjadi alasan Junot untuk ikut andil dalam pembuatan film ini. "Kita tumbuh kembang dalam budaya dan kearifan lokal yang kadang sudah mulai dilupakan. Dengan perkembangan zaman, ada roots yang kita harus hargai apa yang sudah ada sebagai budaya," ujar Junot.
Senada dengan Junot, Wingky Wiryawan mengaku senang bisa terlibat dalam film layer lebar yang menyuguhkan kemasan kisah horror berbeda. Sebelumnya, Winky pernah membintangi film horor berjudul Jailangkung dan terakhir film Lorong (2019).
“Saya senang karena bisa kembali main film (horor) dan dicasting dulu. Terus juga main bareng lagi) sama Junot dan hubungan antar pemain kaya keluarga sendiri saling support satu sama lain ditambah lagi kisah horornya gak biasa,” kata Wingky.
Suami Kenes Andari ini juga mengungkapkan bahwa dirinya punya prinsip sebenarnya tak ingin bermain dalam genre film yang sama dalam waktu berdekatan namun karena kisah ceritanya menarik dan keterlibatan Junot.
“Waktu itu nggak berpikir sama sekali akan main film horor atau apa karena ada pertimbangan sehabis main genre drama gak akan main film drama lagi tapi ini kan horror dan kisahnya bagus,” ucapnya.
Film Jeritan Malam sendiri memadukan kisah nyata dan mitor yang bagian dari budaya lokal. Junot meyakini film tersebut memanjakan penonton karena menghadirkan ketegangan berbeda. ketakutan yang dihadirkan di film Jeritan Malam tanpa dibatasi dramatikal seperti film horor yang sudah ada dan dipastikan ending-nya tidak mudah untuk ditebak. Film yang diproduksi dalam 62day shoot ini menampilkan artis peran Herjunot Cinta Laura, Indra Brasco, Winky Wiryawan, dan masih banyak lagi. Jeritan Malam akan mulai tayang pada 12 Desember mendatang.
(alv)