Tujuhari Coffee, Tempat Mencari Inspirasi dengan Suasana Santai
A
A
A
JAKARTA - Di kota besar, seperti Jakarta, banyak tempat hangout yang bisa memanjakan diri saat bersantai sambil menikmati kuliner yang disajikan.
Salah satu yang tengah digemari dan menjadi tren adalah bersantai sambil menikmati kopi dengan suasana cozy, baik sendiri atau bersama orang terdekat. Nah, Tujuhari Coffee bisa menjadi pilihan tepat. Pasalnya, kedai yang berlokasi di wilayah perkantoran Grand Wijaya, Jakarta Selatan ini hadir dengan konsep modern, neutral dan produktif.
“Konsep coffee shop ini memang ditujukan untuk kaum muda produktif. Istilahnya, jangan kasih kendor untuk berkarya, tapi masih bisa santai sambil mencari inspirasi dan ide-ide baru bareng teman-teman,” kata Lavie Daramarezkya, CEO Tujuhari Coffee.
Untuk menerjemahkan gagasan produktif tersebut, Lavie memilih warna abu-abu yang diselaraskan putih di ruangan seluas 5x15 meter. Di dalam ruangan yang diberikan nama Productivity Chamber itu, hadir juga stage serta amphitheater yang menampilkan posisi duduk berjenjang.
“Ruangan Productivity Chamber idenya untuk mengakomodir multiple space scenario. Ruangannya fleksibel untuk diatur menjadi tempat workshop, seminar, movie screening, music performance, eksibisi seni dan kegiatan-kegiatan yang mendukung target pengunjung kami, yakni orang-orang yang produktif,” jelas Lavie.
Pada bagian stage, Tujuhari menyediakan rak berisi buku-buku dan vinyl. Tujuannya agar pengunjung bisa mencari inspirasi sambil membaca buku atau mendengarkan lagu-lagu yang diputar melalui vinyl player yang ada.
Kedai ini juga memajang deretan koleksi musik klasik dan beberapa karya lawas yang jarang ditemukan di pasaran. Menariknya, koleksi yang dihadirkan tak tertuju pada stu genre, tapi ada pop, ballad, klasik, rock, dan jazz, seperti The Beatles, Johann Sebastian Bach, hingga musisi kontemporer yang lagi hit.
Audrian selaku CMO dari Tujuhari meyakinkan jika kedai kopinya ini sangat “Instagrammable”. Banyak spot yang bisa diabadikan. “Kita memang memikirkan pencahayaan maupun penataan ruangnya. Ini dirancang agar cocok untuk selfie maupun wefie,” ujarnya.
Nah, untuk urusan menu, Tujuhari Coffee memiliki sajian kopi yang khas. Audrian mengaku kopi yang dihadirkan ini begitu nikmat lantaran pada proses pembuatannya mengandalkanm biji kopi pilihan. “Kita ada menu-menu yang espresso based maupun manual brew,” jelasnya.
Fauzan, CFO Tujuhari merekomendasikan untuk menikmati Kopi Harian, menu kopi susu yang banyak diminati masyarakat saat ini. Namun, yang membuat kopi susunya ini menjadi spesial adalah karena kopinya berbasis espresso yang menggunakan biji kopi arabika.
Bagi penggemar kopi hitam, ada Black Peach. Kopi yang satu ini diracik khusus agar menjadi lebih fresh dengan aksen citarasa fruity. “Seperti kopi Long Black, tapi lebih fun,” imbuhnya.
“Ada juga Renaissance Latte. Dalam racikannya terdapat bahan rempah Nusantara. Rasanya agak sedikit pedas. Ini menjadi salah satu menu kopi unik dari kami,” tutur dia.
Selain sajian kopi, Tujuhari juga menyiapkan beragam menu non-coffee, seperti coklat, mocktails dan specialty tea. Semua dihadirkan di area coffee bar yang tampil dalam balutan warna monokrom. “Bar kami terbuka sehingga para tamu juga bisa melihat secara langsung proses brewing kopi yang dibuat oleh barista kami,” terang Fauzan.
Pengunjung bisa datang mulai pukul 07.00 WIB dan akan tutup pada pukul 23.00 WIB. Gunawan selaku COO Tujuhari mengaku jika kedainya yang didirikan bersama 3 rekannya itu akan mengadakan event reguler, seperti konser pagi yang akan digelar setiap satu bulan sekali.
“Konsepnya live music. Harapannya, kami ingin memberikan suguhan kopi enak dan memperdengarkan musik berkualitas, supaya mereka mendapatkan mood yang baik di hari esok,” bebernya.
Salah satu yang tengah digemari dan menjadi tren adalah bersantai sambil menikmati kopi dengan suasana cozy, baik sendiri atau bersama orang terdekat. Nah, Tujuhari Coffee bisa menjadi pilihan tepat. Pasalnya, kedai yang berlokasi di wilayah perkantoran Grand Wijaya, Jakarta Selatan ini hadir dengan konsep modern, neutral dan produktif.
“Konsep coffee shop ini memang ditujukan untuk kaum muda produktif. Istilahnya, jangan kasih kendor untuk berkarya, tapi masih bisa santai sambil mencari inspirasi dan ide-ide baru bareng teman-teman,” kata Lavie Daramarezkya, CEO Tujuhari Coffee.
Untuk menerjemahkan gagasan produktif tersebut, Lavie memilih warna abu-abu yang diselaraskan putih di ruangan seluas 5x15 meter. Di dalam ruangan yang diberikan nama Productivity Chamber itu, hadir juga stage serta amphitheater yang menampilkan posisi duduk berjenjang.
“Ruangan Productivity Chamber idenya untuk mengakomodir multiple space scenario. Ruangannya fleksibel untuk diatur menjadi tempat workshop, seminar, movie screening, music performance, eksibisi seni dan kegiatan-kegiatan yang mendukung target pengunjung kami, yakni orang-orang yang produktif,” jelas Lavie.
Pada bagian stage, Tujuhari menyediakan rak berisi buku-buku dan vinyl. Tujuannya agar pengunjung bisa mencari inspirasi sambil membaca buku atau mendengarkan lagu-lagu yang diputar melalui vinyl player yang ada.
Kedai ini juga memajang deretan koleksi musik klasik dan beberapa karya lawas yang jarang ditemukan di pasaran. Menariknya, koleksi yang dihadirkan tak tertuju pada stu genre, tapi ada pop, ballad, klasik, rock, dan jazz, seperti The Beatles, Johann Sebastian Bach, hingga musisi kontemporer yang lagi hit.
Audrian selaku CMO dari Tujuhari meyakinkan jika kedai kopinya ini sangat “Instagrammable”. Banyak spot yang bisa diabadikan. “Kita memang memikirkan pencahayaan maupun penataan ruangnya. Ini dirancang agar cocok untuk selfie maupun wefie,” ujarnya.
Nah, untuk urusan menu, Tujuhari Coffee memiliki sajian kopi yang khas. Audrian mengaku kopi yang dihadirkan ini begitu nikmat lantaran pada proses pembuatannya mengandalkanm biji kopi pilihan. “Kita ada menu-menu yang espresso based maupun manual brew,” jelasnya.
Fauzan, CFO Tujuhari merekomendasikan untuk menikmati Kopi Harian, menu kopi susu yang banyak diminati masyarakat saat ini. Namun, yang membuat kopi susunya ini menjadi spesial adalah karena kopinya berbasis espresso yang menggunakan biji kopi arabika.
Bagi penggemar kopi hitam, ada Black Peach. Kopi yang satu ini diracik khusus agar menjadi lebih fresh dengan aksen citarasa fruity. “Seperti kopi Long Black, tapi lebih fun,” imbuhnya.
“Ada juga Renaissance Latte. Dalam racikannya terdapat bahan rempah Nusantara. Rasanya agak sedikit pedas. Ini menjadi salah satu menu kopi unik dari kami,” tutur dia.
Selain sajian kopi, Tujuhari juga menyiapkan beragam menu non-coffee, seperti coklat, mocktails dan specialty tea. Semua dihadirkan di area coffee bar yang tampil dalam balutan warna monokrom. “Bar kami terbuka sehingga para tamu juga bisa melihat secara langsung proses brewing kopi yang dibuat oleh barista kami,” terang Fauzan.
Pengunjung bisa datang mulai pukul 07.00 WIB dan akan tutup pada pukul 23.00 WIB. Gunawan selaku COO Tujuhari mengaku jika kedainya yang didirikan bersama 3 rekannya itu akan mengadakan event reguler, seperti konser pagi yang akan digelar setiap satu bulan sekali.
“Konsepnya live music. Harapannya, kami ingin memberikan suguhan kopi enak dan memperdengarkan musik berkualitas, supaya mereka mendapatkan mood yang baik di hari esok,” bebernya.
(tdy)