Rian D'Masiv Arahkan Hidup Band Masuk Panggung Musik Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Rian D’Masiv melihat potensi besar dari Hidup band untuk bisa ‘berbicara’ di industri musik Indonesia. itu sebab, pelantun Cinta Ini Membunuhku ini mau menjadi produser untuk band yang terbentuk pada 2017 ini.
Hidup band yang beranggotakan Zikra (Vokal), Deden (Gitar), Bewok (Bass), Moniq (Gitar) dan Devi (Drum) dinilai punya karakter. Berbeda dengan kebanyak kelompok musik di Indonesia. bahkan, dengan D’Masiv pun berbeda.
Band yang memang diarahkan Rian sejak pertama terbentuk ini hadir dengan genre musik Noise Pop, yaitu subgenre antara musik pop dan indie rock yang menonjolkan suara eksperimental white noise, gitar dan drone yang terdistorsi.
Aliran musik Noise Pop menjadi inspirasi utama bagi lahirnya band-band pada pertengahan 1980-an di Inggris dan Amerika Serikat, seperti The Jesus & Mary Chain, RIDE dan My Bloody Valentine. Namun, Rian membalutnya dengan kekinian.
“Ada semangat yang luar biasa dari mereka. Lagunya pun tidak sama dengan band lain. Artinya, mereka punya karakter. Ini (karakter) penting untuk bisa bersaing di industry musik Indonesia, meski kalau sudah masuk, enggak mudah juga menjalaninya,” kata Rian.
“Tapi tidak bisa dipungkiri, mereka punya warna dan ketika saya punya pengalaman, saya coba untuk memberikan apa yang saya punya. Saya dengar lagunya bagus, makanya diarahkan. Saya juga bilang, enggak perlu takut enggak ada yang dengar lagu kalian, saat membuat lagu, pasti ada penikmatnya,” tambah vokalis bersuara serak ini.
Perjalanan Hidup band sendiri berawal dari sang vokalis, Zikra yang merantau dari Aceh ke Jakarta untuk bekerja kantoran di salah satu bank di Jakarta. Zikra yang memang sudah mencintai musik sejak lama dan sudah mahir membuat lagu, mengagumi karya Rian D’Masiv. Dia pun mengirim demo lagunya beberapa kali ke Rian melalui Direct Message Instagram. Hingga pada suatu waktu, pesannya bersambut dan diajak bertemu Rian.
“Kita banyak sharing dan aku mulai dikasih kerjaan bikin-bikin jingle, sampai akhirnya dia tanya “loe mo nyanyi enggak?’. Aku langsung jawab mau dan Kak Rian memang kepikiran untuk buat band. Saat itu aku sudah mikir ini kayaknya kesempatan yang baik deh. Lalu aku disuruh buat lagu oleh Kak Rian. Dia juga ngebimbin aku dengan berbagai macam referensi musik selama proses pembuatan lagu. Lalu jadilah lagu Ruang Maaf di awal 2018,” kata Zikra.
Di awal kemunculannya di industri musik Indonesia, Hidup band langsung hadir dengan mini album dengan judul “Hidup Adalah”. Lagu andalannya Ruang Maaf, disusul kemudian Terang, Arah, Selamat Tinggal Lagu Patah Hati, dan Hidup.
“Ruang Maaf terinspirasi dari curhatan seorang teman yang sedang memiliki rasa penyesalan yang mendalam dan berjuang untuk memperoleh maaf dari kekasihnya,” ujar Zikra.
Mini album ini disambut hangat CEO Melon Indonesia, Dedi Suherman. Pihaknya menyambut niat baik EP Music untuk memperkenalkan Hidup band ini. “Melalui Langit Musik kami berharap lagu-lagu di album Hidup Adalah ini menambahkan daftar lagu lokal karya musisi handal dan mampu berkiprah di industri musik Indonesia dengan genre musik Noise Pop-nya. Lagu-lagu ini akan ekslusif didengarkan di platform streaming Langit Musik dan selanjutnya pasti menyusul di platfrom lainnya juga,” tutur Dedi.
Hidup band yang beranggotakan Zikra (Vokal), Deden (Gitar), Bewok (Bass), Moniq (Gitar) dan Devi (Drum) dinilai punya karakter. Berbeda dengan kebanyak kelompok musik di Indonesia. bahkan, dengan D’Masiv pun berbeda.
Band yang memang diarahkan Rian sejak pertama terbentuk ini hadir dengan genre musik Noise Pop, yaitu subgenre antara musik pop dan indie rock yang menonjolkan suara eksperimental white noise, gitar dan drone yang terdistorsi.
Aliran musik Noise Pop menjadi inspirasi utama bagi lahirnya band-band pada pertengahan 1980-an di Inggris dan Amerika Serikat, seperti The Jesus & Mary Chain, RIDE dan My Bloody Valentine. Namun, Rian membalutnya dengan kekinian.
“Ada semangat yang luar biasa dari mereka. Lagunya pun tidak sama dengan band lain. Artinya, mereka punya karakter. Ini (karakter) penting untuk bisa bersaing di industry musik Indonesia, meski kalau sudah masuk, enggak mudah juga menjalaninya,” kata Rian.
“Tapi tidak bisa dipungkiri, mereka punya warna dan ketika saya punya pengalaman, saya coba untuk memberikan apa yang saya punya. Saya dengar lagunya bagus, makanya diarahkan. Saya juga bilang, enggak perlu takut enggak ada yang dengar lagu kalian, saat membuat lagu, pasti ada penikmatnya,” tambah vokalis bersuara serak ini.
Perjalanan Hidup band sendiri berawal dari sang vokalis, Zikra yang merantau dari Aceh ke Jakarta untuk bekerja kantoran di salah satu bank di Jakarta. Zikra yang memang sudah mencintai musik sejak lama dan sudah mahir membuat lagu, mengagumi karya Rian D’Masiv. Dia pun mengirim demo lagunya beberapa kali ke Rian melalui Direct Message Instagram. Hingga pada suatu waktu, pesannya bersambut dan diajak bertemu Rian.
“Kita banyak sharing dan aku mulai dikasih kerjaan bikin-bikin jingle, sampai akhirnya dia tanya “loe mo nyanyi enggak?’. Aku langsung jawab mau dan Kak Rian memang kepikiran untuk buat band. Saat itu aku sudah mikir ini kayaknya kesempatan yang baik deh. Lalu aku disuruh buat lagu oleh Kak Rian. Dia juga ngebimbin aku dengan berbagai macam referensi musik selama proses pembuatan lagu. Lalu jadilah lagu Ruang Maaf di awal 2018,” kata Zikra.
Di awal kemunculannya di industri musik Indonesia, Hidup band langsung hadir dengan mini album dengan judul “Hidup Adalah”. Lagu andalannya Ruang Maaf, disusul kemudian Terang, Arah, Selamat Tinggal Lagu Patah Hati, dan Hidup.
“Ruang Maaf terinspirasi dari curhatan seorang teman yang sedang memiliki rasa penyesalan yang mendalam dan berjuang untuk memperoleh maaf dari kekasihnya,” ujar Zikra.
Mini album ini disambut hangat CEO Melon Indonesia, Dedi Suherman. Pihaknya menyambut niat baik EP Music untuk memperkenalkan Hidup band ini. “Melalui Langit Musik kami berharap lagu-lagu di album Hidup Adalah ini menambahkan daftar lagu lokal karya musisi handal dan mampu berkiprah di industri musik Indonesia dengan genre musik Noise Pop-nya. Lagu-lagu ini akan ekslusif didengarkan di platform streaming Langit Musik dan selanjutnya pasti menyusul di platfrom lainnya juga,” tutur Dedi.
(tdy)