Pentingnya Pemeriksaan Binokuler untuk Atasi Gangguan Mata
A
A
A
JAKARTA - Di Indonesia, gangguan penglihatan merupakan masalah kesehatan yang sangat penting dan membutuhkan perhatian khusus. Saat ini sekitar 10 persen dari 66 juta anak usia sekolah (5 - 19 tahun) mengalami gangguan mata akibat kelainan refraksi.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013, sekitar 4,6 persen dari total populasi penduduk Indonesia memakai kacamata refraksi atau kacamata minus. Masalah ini akan sangat mengganggu anak anak meraih prestasi dengan optimal di sekolahnya dan tentu saja masa depan mereka, itulah pentingnya dilakukan deteksi dini.
Para orang tua juga wajib mewaspadai kelainan refraksi pada anak- anak. Kelainan yang lebih dikenal sebagai rabun jauh, rabun dekat dan mata silinder ini memiliki keluhan buram dan berbayang melihat benda baik pada jarak jauh maupun dekat.
Jika terlambat ditanggani kelainan refraksi dapat mengarah kepada kelainan penglihatan dua mata atau disebut kelainan binokuler. “Contoh kelainan binokuler adalah strabismus/juling baik yang terlihat atau tidak, dan Lazy Eye/mata malas," kata General Manager Syaripudin saat Grand Opening Kasoem Vision Care di Grage Mall, Cirebon, Sabtu (30/11/2019).
“Dalam rangka pembukaan cabang di Grage Mall, kami akan memberikan fasilitas pemeriksaan Binokuler secara gratis kepada masyarat Cirebon dan sekitarnya selama Desember. Selain itu, kami memberikan layanan pemeriksaan contrast sensitivity dan screening buta warna, dimana masyarakat tinggal datang ke Kasoem Vision care cabang Grage Cirebon dan langsung bisa melakukan pemeriksaan mata tersebut. Pemeriksaan ini tidak memiliki batasan usia sehingga bisa dilakukan oleh orang tua, anak anak ataupun dewasa," tambahnya seperti keterangan pers yang diterima SINDOnews.
Harapannya, melalui program ini, permasalahan gangguan penglihatan di wilayah Cirebon bisa mendapatkan solusi, khususnya untuk anak anak agar mereka bisa meraih impian dan cita cita tanpa ada hambatan dari penglihatan.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013, sekitar 4,6 persen dari total populasi penduduk Indonesia memakai kacamata refraksi atau kacamata minus. Masalah ini akan sangat mengganggu anak anak meraih prestasi dengan optimal di sekolahnya dan tentu saja masa depan mereka, itulah pentingnya dilakukan deteksi dini.
Para orang tua juga wajib mewaspadai kelainan refraksi pada anak- anak. Kelainan yang lebih dikenal sebagai rabun jauh, rabun dekat dan mata silinder ini memiliki keluhan buram dan berbayang melihat benda baik pada jarak jauh maupun dekat.
Jika terlambat ditanggani kelainan refraksi dapat mengarah kepada kelainan penglihatan dua mata atau disebut kelainan binokuler. “Contoh kelainan binokuler adalah strabismus/juling baik yang terlihat atau tidak, dan Lazy Eye/mata malas," kata General Manager Syaripudin saat Grand Opening Kasoem Vision Care di Grage Mall, Cirebon, Sabtu (30/11/2019).
“Dalam rangka pembukaan cabang di Grage Mall, kami akan memberikan fasilitas pemeriksaan Binokuler secara gratis kepada masyarat Cirebon dan sekitarnya selama Desember. Selain itu, kami memberikan layanan pemeriksaan contrast sensitivity dan screening buta warna, dimana masyarakat tinggal datang ke Kasoem Vision care cabang Grage Cirebon dan langsung bisa melakukan pemeriksaan mata tersebut. Pemeriksaan ini tidak memiliki batasan usia sehingga bisa dilakukan oleh orang tua, anak anak ataupun dewasa," tambahnya seperti keterangan pers yang diterima SINDOnews.
Harapannya, melalui program ini, permasalahan gangguan penglihatan di wilayah Cirebon bisa mendapatkan solusi, khususnya untuk anak anak agar mereka bisa meraih impian dan cita cita tanpa ada hambatan dari penglihatan.
(tdy)