Pentingnya Konsumsi Protein Setiap Hari untuk Hidup Lebih Sehat
A
A
A
JAKARTA - Konsumsi protein setiap hari berperan penting dalam mendukung gaya hidup aktif secara fisik. Semakin aktif seseorang secara fisik, otot akan semakin sering digunakan sehingga asupan protein yang cukup sangat penting untuk menjaga massa otot.
Terutama jika mereka yang melakukan olahraga, khususnya latihan beban, Brand Manager L-Men Jesaya Christian menjelaskan, otot akan mengalami micro-tears atau luka pada otot sehingga membutuhkan asupan protein yang cukup. Protein ini berfungsi sebagai building block untuk proses regenerasi otot dan menambah massa otot.
"Kadang-kadang kita sering melewatkan protein. Makronutrien ada 3, karbohidrat, protein dan lemak. Masyarakat Indonesia hanya 2 (konsumsi), karbohidrat sama lemak. Proteinnya sering terlewatkan dan makanannya berminyak. Itu bisa diliat dari habit sehari-hari. Padahal tren sekarang, masyarakat Indonesia cenderung aktif mobilitasnya. Semakin aktif orang, melibatkan otot untuk bergerak. Sedangkan, nutrisi penting untuk otot itu protein," papar Jesaya saat jumpa pers di Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (17/12/2019).
Menurut European Journal of Sport Science, kebutuhan protein untuk orang dengan latihan endurance intensitas rendah dan sedang adalah 1,1 gram per kg berat badan per hari. Sedangkan mereka yang memiliki tujuan pembentukan otot atau body building memiliki kebutuhan protein 1,6—2,2 gram protein per kg berat badan per hari.
Sementara, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan bahwa rata-rata berat badan pria Indonesia pada rentang usia 18—40 tahun yakni 62 kg, dengan konsumsi 2 gram protein per kg berat badan perhari. Dengan demikian, total kebutuhan protein sehari adalah sebesar 124 gram.
"Sayangnya, seringkali asupan protein dari makanan sehari-hari cenderung defisit. kandungan protein dalam makanan yang ditemukan sehari-hari seperti telur 6 gr per butir, putih telur 4 gr per butir, dada ayam (100gr): 27 gr, tempe matang (30 gr): 5,5 gr. Inilah mengapa diperlukan asupan protein tambahan selain dari makanan sehari-hari, apalagi bagi yang ingin menambah massa otot,” ujar Jesaya.
Terutama jika mereka yang melakukan olahraga, khususnya latihan beban, Brand Manager L-Men Jesaya Christian menjelaskan, otot akan mengalami micro-tears atau luka pada otot sehingga membutuhkan asupan protein yang cukup. Protein ini berfungsi sebagai building block untuk proses regenerasi otot dan menambah massa otot.
"Kadang-kadang kita sering melewatkan protein. Makronutrien ada 3, karbohidrat, protein dan lemak. Masyarakat Indonesia hanya 2 (konsumsi), karbohidrat sama lemak. Proteinnya sering terlewatkan dan makanannya berminyak. Itu bisa diliat dari habit sehari-hari. Padahal tren sekarang, masyarakat Indonesia cenderung aktif mobilitasnya. Semakin aktif orang, melibatkan otot untuk bergerak. Sedangkan, nutrisi penting untuk otot itu protein," papar Jesaya saat jumpa pers di Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (17/12/2019).
Menurut European Journal of Sport Science, kebutuhan protein untuk orang dengan latihan endurance intensitas rendah dan sedang adalah 1,1 gram per kg berat badan per hari. Sedangkan mereka yang memiliki tujuan pembentukan otot atau body building memiliki kebutuhan protein 1,6—2,2 gram protein per kg berat badan per hari.
Sementara, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan bahwa rata-rata berat badan pria Indonesia pada rentang usia 18—40 tahun yakni 62 kg, dengan konsumsi 2 gram protein per kg berat badan perhari. Dengan demikian, total kebutuhan protein sehari adalah sebesar 124 gram.
"Sayangnya, seringkali asupan protein dari makanan sehari-hari cenderung defisit. kandungan protein dalam makanan yang ditemukan sehari-hari seperti telur 6 gr per butir, putih telur 4 gr per butir, dada ayam (100gr): 27 gr, tempe matang (30 gr): 5,5 gr. Inilah mengapa diperlukan asupan protein tambahan selain dari makanan sehari-hari, apalagi bagi yang ingin menambah massa otot,” ujar Jesaya.
(alv)