Atiqah Hasiholan buat Film Pendek tentang AIDS

Selasa, 17 Desember 2019 - 16:38 WIB
Atiqah Hasiholan buat Film Pendek tentang AIDS
Atiqah Hasiholan buat Film Pendek tentang AIDS
A A A
Aktris Atiqah Hasiholan menantang diri menjadi sutradra film pendek berjudul POSI(+)IF”. Lewat film ini, Atiqah pun ingin menekankan pentingnya tes sejak dini, demi melindungi keluarga dari penyakit HIV/AIDS.

Diluncurkannya film pendek ini dilakukan bersamaan dengan momen pelantikan sebagai duta National Goodwill Ambassador UNAIDS yang baru ini juga menjadi debut peran perdananya dalam penyutradaraan film. Diproduksi oleh UNAIDS Indonesia bekerjasama dengan Visinema Group, rumah produksi di balik film Keluarga Cemara (2018) dan Filosofi Kopi (2015).

POSI(+)IF mengisahkan sebuah keluarga: seorang ayah, anak perempuan,serta saudara perempuan, yang hidupnya terdampak pasca sang ayah positif mengidap HIV. Film pendek yang dibintangi Oka Antara dan Della Dartyan ini menekankan pentingnya tes secara dini, pengobatan, serta melindungi keluarga dari HIV.

Bersamaan dengan didaulatnya, Atiqah sebagai National Goodwill Ambassador yang baru, UNAIDS Indonesia akan mengadakan serangkaian screening film dan tur promosi untuk memberi kesempatan bagi publik menyaksikan film ini. Film pendek ini juga akan diunggah di akun Youtube UNAIDS Indonesia agar dapat menjangkau lebih banyak penonton di seluruh Indonesia.

“Saya sadar bahwa latar belakang saya adalah dari industri perfilman. Karena itulah, saya menggunakan film POSI (+)IF sebagai alat advokasi saya. Saya berharap agar film pendek ini dapat menjadi pintu masuk bagi masyarakat untuk mempelajari HIV dengan pendekatan yang lebih menarik," jelas Atiqah Hasiholan kepada SINDO seusai press conference Posi(tif) short movie digedung Teater Salihara, Pasar Minggu, belum lama ini.

Menariknya, tak hanya sekadar menjadi sutradara, anak kandung aktifitis sosial Ratna Sarumpaet ini juga menulis sendiri skrip film ini meski begitu dia mengaku sulit untuk menantang dirinya menjalani peran baru seorang sutradara.

"Bukan hal mudah jadi sutradara dan penulis skrip apalagi syuting film ini hanya dua hari kayak gak bisa tidur seperti merasa kurang shot atau kurang apa semuanya. Jadi tanggung jawab sutradara itu berat sekali karena keseluruhan ya. Gimana menyelematkan film ini jadi film bagus,"ungkapnya.

Salah satu tantangan terbesar dalam promosi tes dan pengobatan HIV adalah banyaknya mitos dan informasi yang tidak benar mengenai pencegahan, penularan, dan pengobatan HIV. Penunjukkan National Goodwill Ambassador dan promosi film pendek POSI(+)IF berusaha untuk memperbaiki informasi yang tidak benar tersebut.

“HIV bukan lagi penyakit yang mematikan dan tidak ada obatnya. Ketika orang mengetahui status HIVnya lebih dini, mereka dapat meminum obat antiretroviral (ARV) yang disediakan gratis oleh pemerintah,” kata Krittayawan Boonto.

"Melalui pengobatan ARV yang konsisten, ODHA dapat hidup sehat dan panjang umur. Karena itulah, kita perlu berhenti memberikan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. Pesan-pesan seperti inilah yang akan diamplifikasi oleh Atiqah dan film pendek POSI(+)IF.”sambungnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4404 seconds (0.1#10.140)