Review Film Cats

Jum'at, 27 Desember 2019 - 13:30 WIB
Review Film Cats
Review Film Cats
A A A
Kucing memang hewan yang lucu. Tingkah polahnya selalu bisa mengundang tawa atau senyum mereka yang melihatnya. Namun, bayangan kucing yang lucu dan imut ini bisa sirna setelah Anda menonton film berjudul Cats yang dirilis Universal Studios.

Di film ini, kucing-kucing yang menjadi tokoh utamanya diperankan manusia, dalam bentuk manusia. Hanya manusia-manusia kucing ini punya bulu dan ekor. Kucing di film ini berjalan dengan dua kaki dan mereka tidak ‘purring’ atau mengeluarkan suara seperti dengkuran lembut saat sedang bermanja-manja.

Disutradarai Tom Hopper, Cats bercerita tentang satu kelompok kucing bernama Jellicle yang bermarkas di London. Setiap tahun, sesepuh kelompok kucing ini, Old Deuteronomy (Judi Dench), akan memilih salah satu anggotanya untuk dikirim ke Heaviside Layer dan dia akan diberi kehidupan baru. Banyak kucing-kucing berusia tua dan senja berlomba untuk terpilih pergi ke tempat tersebut.

Malam menjelang pemilihan itu, seekor anak kucing bernama Victoria (Francesca Hayward) dibuang pemiliknya. Victoria yang lugu, polos, dan ketakutan ditemukan sejumlah anggota Jellicle ini. Mereka kemudian memmperkenalkan Victoria ke dunia Jellicle. Victoria pun mendapatkan bimbingan dari Munkustrap (Robbie Fairchild), seekor kucing jantan yang merupakan alpha male di Jellicle. Victoria juga bertemu Mr Mistoffelees (Laurie Davidson), kucing pesulap berwarna putih hitam yang sepertinya naksir Victoria. Seperti Munkustrap, Mr Mistoffelees ini pun cekatan untuk melindungi Victoria. Victoria juga berkenalan dengan Rum Tum Tugger (Jason Derulo), saudara Munkustrap yang selalu ceria.

Meski terlihat sebagai kelompok kucing yang bahagia, Jellicle juga memiliki musuh. Dia adalah Macavity (Idris Elba). Kucing ini adalah dalang kejahatan yang memiliki kekuatan magis yang bertekad masuk ke Heaviside Layer dan ingin terlahir menjadi dirinya lagi meski hanya punya satu nyawa tersisa. Secara mitologi, kucing dipercayai punya 9 nyawa. Macavity punya beberapa kaki tangan yang akan membantunya untuk mencapai tujuannya malam itu.

Demi masuk Heaviside Layer, Macavity menangkap sejumlah kandidat dari Jellicle yang akan dipilih Old Deuteronomy, yaitu Jennyanydots (Rebel Wilson)—seekor kucing oranye gemuk yang tiap malam berburu kecoa dan tikus, Bustopher Jones (James Corden)—kucing tuksedo yang masuk klub elit dan sering keluar masuk klub-klub pria berkelas, Gus the Theatre Cat (Ian McKellen)—seekor kucing aktor yang sudah menua dan Skimbleshanks (Steven McRae)—kucing yang pernah menjadi manajer tidak resmi kereta malam di Glasgow. Setelah berhasil menangkap para pesaingnya ini, Macavity menyuruh Bombalurina (Taylor Swift) untuk mengecoh para kucing di markas Jellicle dengan catnip dan menculik Old Deuteronomy.

Di sisi lain, meski telah mengenal para anggota Jellicle, Victoria tertarik pada sosok Grizabella (Jennifer Hudson). Grizabella adalah kucing yang sempat hidup glamor dan menjadi anggota Jellicle. Namun, dia kemudian membelot dan menjadi pengikut Macavity. Setelah lepas dari Macavity, Grizabella ingin kembali ke Jellicle. Namun, upayanya ini sia-sia karena anggota Jellicle terus menerus mengusirnya. Namun, Victoria merasa punya kaitan dengan Grizabella dan berusaha membuat hubungan dengannya.

Secara cerita, Cats sebenarnya cukup menarik. Namun, secara tampilan, akan agak sulit menarik kesimpulan cerita di film ini karena minimnya dialog karena ini adalah film musikal. Namun, lirik-lirik lagunya yang sangat puitis, juga tidak memberi banyak petunjuk tentang latar belakang para tokohnya. Lagu-lagunya pun terkesan memiliki nada yang sama sehingga agak sedikit membosankan.

Sementara, meskipun menampilkan tarian yang menarik, entahlah, tampilan kucing-kucing ini agak sedikit buat saya. Ukuran mereka terlalu mungil untuk ukuran kucing rumahan atau kucing jalanan. Belum lagi, kucing-kucing ini tidak punya taring dan juga cakar. Selain itu, film ini dipatok untuk semua umur. Entahlah, apakah anak kecil bisa menikmati film ini karena ceritanya pun kita sendiri yang harus menyimpulkannya. Sementara, tidak semua tokoh di film ini disebutkan namanya. Misalnya, Munkustrap. Dari awal, rasanya tidak ada perkenalan namanya. Yang menjadi identitasnya adalah kalung di lehernya dengan nama London.

Rasanya akan lebih menarik jika Cats—yang diangkat dari drama di Broadway arahan Andrew Webber yang merupakan adaptasi dari karya kumpulan puisi pendek karya TS Elliot dengan judul Old Possum's Book of Practical Cats—diadaptasi dalam bentuk film animasi. Tanpa harus tampil secara musikal, sebuah film animasi Cats tentu akan lebih menarik karena sebenarnya materi ceritanya pun menarik. Atau, bisa saja dibuat cerita per karakternya. Masing-masing karakter di film Cats ini punya cerita tersendiri—seperti yang ditulis TS Elliot di buku tersebut. Jika melihat lebih dalam, film musikal Cats ini seperti sebuah kesalahan.

Satu-satunya momen terbaik di Cats bagi saya adalah ketika Jennifer Hudson menyanyikan lagu Memory, yang memang menjadi theme song di drama Cats di Broadway. Lagu yang pernah dinyanyikan Babra Streissand ini memiliki lirik yang kuat dan sangat bermakna. Jennifer dengan suaranya yang powerful dan pengkhayatan yang baik mampu menyampaikan lagu ini dengan sangat apik di Cats. Dan, dari seluruh penampil di Cats, Jennifer-lah yang paling terlihat emosinya. Karaker lain semuanya flat dan tidak punya emosi dramatis yang baik.

Cats adalah sebuah kesalahan. Film ini berusaha menyajikan sesuatu yang fun dan mengasyikkan, tapi tidak dibarengi dengan usaha untuk memberikan emosi di dalamnya.

Cats sudah bisa disaksikan di bioskop kesayangan Anda mulai hari ini, Jumat (27/12/19). Selamat menyaksikan!

(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0167 seconds (0.1#10.140)