Dampak Seks Menyimpang bagi Kesehatan Saluran Cerna Bagian Bawah

Jum'at, 10 Januari 2020 - 23:30 WIB
Dampak Seks Menyimpang bagi Kesehatan Saluran Cerna Bagian Bawah
Dampak Seks Menyimpang bagi Kesehatan Saluran Cerna Bagian Bawah
A A A
JAKARTA - Korban seks anal bisa menyebabkan guncangan psikis. Tak hanya itu, juga berisiko terjadinya berbagai penyakit, seperti masalah pada saluran cerna bagian bawah. Dalam hal ini, anus atau dubur tidak dipersiapkan untuk menerima masuknya benda asing dari luar.

Anus berperan sebagai tempat lewatnya fases atau kotoran sehingga anus bisa menjadi sumber infeksi. Jika masuknya benda asing dilakukan secara dipaksa dan tanpa diberikan pelumas atau lubricant, hal ini menyebabkan dinding anus dan bagian poros usus (rektum) rentan terluka.

"Kondisi luka tersebut memudahkan tertularnya berbagai infeksi dari partner yang melakukan seks anal. Risiko terjadi luka akan bertambah banyak jika proses seks anal dilakukan secara dipaksa," kata Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP saat acara Waspadai Kekerasan Seksual di Sekitar Kita di Gedung IMERI, FKUI, Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Sementara, berbagai penyakit infeksi karena hubungan seksual (sexually transmitted disease) mudah ditularkan melalui seks anal, seperti HIV, herpers simplex, hepatitis B, hepatitis C, dan human papiloma virus (HPV). Selain itu, infeksi bakteri yang bisa terjadi, antara lain gonorea, khamidia, syphilis dan shigelosis.

"Pasien dengan infeksi bakteri ini bisa saja mengalami diare yang berdadah dan berlendir, mengalami luka-luka terinfeksi bahkan timbul bisul dan radang diseputar dubur dan rektum. Timbul nyeri dan nyeri akan bertambah saat buang air besar. Yang paling berbahaya dari seks anal ini adalah kanker usus," jelasnya.

Sementara, risiko terjadi kanker sama pada semua jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan. Risko terjadinya kanker anus pun tercatat lebih tinggi pada orang dibawah umur 30 tahun. Adapun penyakit ini 67% diidap oleh heteroseksual, 15% LSL, 10% pengguna jarum suntik dan 8% tidak diketahui.

"Sejauh ini saya beberapa kali mendapat kasus kanker anus dibawah 30 tahun dan berhubungan dengan riwayat seks anal. Umumnya mereka melakukan seks anal dari partnernya. Dari beberapa literatur yang saya baca kebiasaan seks anal dilakukan terinspirasi setelah menonton film porno," ungkapnya.

Seks anal baik dilakukan secara terpaksa atau maupun suka sama suka merupakan tindakan seksual berisiko tinggi untuk terjadinya berbagai infeksi baik virus maupun bakteri dan perlukaan pada anus serta organ sekitarnya hingga yang terparah memicu kanker anus.

"Dampak seks anal nikah dan diluar hubungan nikah bisa dampak sistemik. Ketika pelaku kena HIV, hepatitis dan sipils maka korban akan berisiko. Apalagi dubur itu nggak siap masuk benda lain. Kalo ada infeksi bisa berisiko kena infeksi dan kanker. Ini tugas kita semua untuk mengingatkan," tandasnya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4836 seconds (0.1#10.140)