Jagung Bisa Mencegah Obesitas, bahkan Kanker
A
A
A
JAKARTA - Jagung menjadi salah satu tanaman terpenting di dunia. Di India, banyak olahan makanan menggunakan biji-bijian, seperti dalam ‘makkai ki roti‘ yang terbuat dari tepung jagung, bhuna bhutta, popcorn, dan sebagian besar olahan jagung manis.
Jagung memiliki asam ferulic yang tinggi, fitokimia unik yang sebagian besar ditemukan dalam biji-bijian serta buah-buahan dan sayuran, tetapi jumlah tidak sebanyak jagung.
Untuk mendepatkan asam ferulic secara signifikan pada jagung, maka bisa dengan mamasaknya. Selain itu, jagung yang berwarna kuning karena karoten ini juga memiliki sedikit beta-karoten yang membantu mencegah reaksi oksidatif dan kanker.
Tak hanya itu, seperti dilansir The Indian Express, ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai jagung.
1. Jagung kaya akan karbohidrat, dan bahkan mineral dan vitamin seperti potasium, fosfor, zat besi dan tiamin.
2. Kekurangan serat makanan telah dikaitkan dengan sembelit, kanker, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas dan hipertensi. Sementara, tepung jagung menghasilkan 15 persen serat, yang 9 persen larut.
3. Indeks glikemik jagung cukup tinggi. Oleh karena itu, penderita diabetes dan orang yang sadar berat harus konsumsi jagung dalam jumlah sedang.
4. Jagung bebas gluten sehingga sangat cocok untuk orang-orang dengan intoleransi gluten atau penyakit celiac.
5. Namun, protein dalam jagung tidak lengkap; mereka kekurangan asam amino esensial. Inilah sebabnya, disarankan untuk menambahkan kacang-kacangan, produk susu atau protein hewani.
Jagung memiliki asam ferulic yang tinggi, fitokimia unik yang sebagian besar ditemukan dalam biji-bijian serta buah-buahan dan sayuran, tetapi jumlah tidak sebanyak jagung.
Untuk mendepatkan asam ferulic secara signifikan pada jagung, maka bisa dengan mamasaknya. Selain itu, jagung yang berwarna kuning karena karoten ini juga memiliki sedikit beta-karoten yang membantu mencegah reaksi oksidatif dan kanker.
Tak hanya itu, seperti dilansir The Indian Express, ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai jagung.
1. Jagung kaya akan karbohidrat, dan bahkan mineral dan vitamin seperti potasium, fosfor, zat besi dan tiamin.
2. Kekurangan serat makanan telah dikaitkan dengan sembelit, kanker, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas dan hipertensi. Sementara, tepung jagung menghasilkan 15 persen serat, yang 9 persen larut.
3. Indeks glikemik jagung cukup tinggi. Oleh karena itu, penderita diabetes dan orang yang sadar berat harus konsumsi jagung dalam jumlah sedang.
4. Jagung bebas gluten sehingga sangat cocok untuk orang-orang dengan intoleransi gluten atau penyakit celiac.
5. Namun, protein dalam jagung tidak lengkap; mereka kekurangan asam amino esensial. Inilah sebabnya, disarankan untuk menambahkan kacang-kacangan, produk susu atau protein hewani.
(tdy)