Waspada! Kebanyakan Minum Manis dan Asam Picu Keausan Gigi
A
A
A
JAKARTA - Sering mengonsumsi minuman manis dan asam merupakan faktor yang menyebabkan obesitas serta keausan gigi pada orang dewasa. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dokter gigi harus khawatir tentang kalori yang dikonsumsi pasien dari minuman berkarbonasi.
Para peneliti, termasuk dari King's College London, menemukan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas sangat terkait dengan gigi yang rusak. Temuan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Oral Investigation itu menunjukkan, peningkatan konsumsi minuman ringan bergula oleh pasien obesitas mungkin menjadi penyebab utama erosi enamel gigi dan dentin (struktur tulang keras yang membentuk massa gigi).
Dilansir dari laman Times Now News, para peneliti menganalisis sampel peserta survei dari 3.541 pasien di Amerika Serikat berdasarkan data Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional 2003-2004. Untuk penelitian ini, para peneliti memperhitungkan indeks massa tubuh pasien, asupan minuman asam manis, dan tingkat keausan gigi.
"Ini adalah sifat asam dari beberapa minuman seperti minuman berkarbonasi dan jus buah asam yang menyebabkan keausan pada gigi," kata ketua peneliti Saoirse O'Toole dari King's College London.
Menurut para peneliti, keausan gigi menempati peringkat sebagai kondisi gigi paling penting ketiga setelah gigi berlubang dan penyakit gusi. Selain itu, kondisi ini juga menjadi penyebab utama konsumsi makanan dan minuman yang asam.
"Ini adalah pesan penting bagi pasien obesitas yang mengonsumsi kalori melalui minuman manis gula asam. Minuman ini mungkin merusak tubuh dan gigi mereka," papar O'Toole.
Para peneliti mengatakan bahwa mengubah kebiasaan konsumsi dapat membantu pasien mencegah kerusakan gigi atau setidaknya menghentikannya sebelum menjadi lebih buruk.
"Ada juga pesan penting bagi dokter gigi. Kita harus bertanya kepada pasien yang mengalami obesitas berapa kalori yang mereka minum karena ini mungkin memiliki efek pada tubuh mereka, bukan hanya gigi," tutup O'Toole.
Para peneliti, termasuk dari King's College London, menemukan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas sangat terkait dengan gigi yang rusak. Temuan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Oral Investigation itu menunjukkan, peningkatan konsumsi minuman ringan bergula oleh pasien obesitas mungkin menjadi penyebab utama erosi enamel gigi dan dentin (struktur tulang keras yang membentuk massa gigi).
Dilansir dari laman Times Now News, para peneliti menganalisis sampel peserta survei dari 3.541 pasien di Amerika Serikat berdasarkan data Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional 2003-2004. Untuk penelitian ini, para peneliti memperhitungkan indeks massa tubuh pasien, asupan minuman asam manis, dan tingkat keausan gigi.
"Ini adalah sifat asam dari beberapa minuman seperti minuman berkarbonasi dan jus buah asam yang menyebabkan keausan pada gigi," kata ketua peneliti Saoirse O'Toole dari King's College London.
Menurut para peneliti, keausan gigi menempati peringkat sebagai kondisi gigi paling penting ketiga setelah gigi berlubang dan penyakit gusi. Selain itu, kondisi ini juga menjadi penyebab utama konsumsi makanan dan minuman yang asam.
"Ini adalah pesan penting bagi pasien obesitas yang mengonsumsi kalori melalui minuman manis gula asam. Minuman ini mungkin merusak tubuh dan gigi mereka," papar O'Toole.
Para peneliti mengatakan bahwa mengubah kebiasaan konsumsi dapat membantu pasien mencegah kerusakan gigi atau setidaknya menghentikannya sebelum menjadi lebih buruk.
"Ada juga pesan penting bagi dokter gigi. Kita harus bertanya kepada pasien yang mengalami obesitas berapa kalori yang mereka minum karena ini mungkin memiliki efek pada tubuh mereka, bukan hanya gigi," tutup O'Toole.
(tsa)