Besok dan Minggu, Ciputra Artprenuer Pentaskan Panembahan Reso
A
A
A
JAKARTA - Setelah 34 tahun berlalu, drama Penembahan Reso, mahakarya WS Rendra akan dipentaskan di Teater Ciputra Artpreneur, Jakarta, pada Sabtu dan Minggu (25-26/1/2020). Mereka yang terlibat dalam pementasan ini, adalah gabungan seniman teater tari dan musik yang berasal dari Solo, Yogyakarta dan Jakarta.
Panembahan Reso pertama kali dipentaskan Bengkel Teater pada 26-27 Agustus 1986, sebagai kritik budaya Rendra terhadap praktik-praktik kekuasaan rezim Orde Baru yang refresif terhadap masyarakat.
GenPi.co, BWCF Society dan Ken Zuraida Project bekerja sama dengan Ciputra Artpreneur sebagai venue partner sengaja menghidupkan kembali karya-karya WS Rendra, dramawan Indonesia yang melegenda dengan ribuan sajak dan pertunjukan lakon budaya dalam tajuk Panembahan Reso.
Menonton langsung lakon ini dalam geladi resik Jumat (24/1/2020) malam, di Ciputra Artprenuer, Kuningan, Jakarta, bagaikan menyaksikan drama kekuasaan dengan permainan atau intrik yang menyertainya.
Kisah ini memang merupakan karya Rendra yang merefleksikan bagaimana di suatu pemerintahan perebutan kekuasaan diraih dengan cara-cara licik dan penuh darah. Demi kekuasaan, anak istri, saudara, dan sahabat pun dikorbankan.
Penembahan Reso sejatinya merupakan epos yang merefleksikan betapa hasrat membabi buta terhadap kekuasaan selalu menimbulkan aspek-aspek delusional terhadap seorang pemimpin dan pengikutnya. Lakon ini mampu membedah secara dalam watak dan psikologi seorang pemimpin yang telah kehilangan kontrol terhadap akal sehat dan terseret ke ilusi-ilusi pribadi.
Secara keseluruhan, pementasan yang disutradari Hanindawan, asisten sutradara Sosiawan Leak dan konsultan karya Ken Zuraida, ini mampu menyuguhkan sebuah tontonan menarik dan berkualitas dalam durasi pertunjukan selama 3 jam.
Sempurnyan lakon ini juga tak lepas dari totalitas para artis panggung mumpuni, seperti Sha Ine Febrianti, Whani Darmawan, Ucie Sucita, Sruti Respati, Ruth Marini, Maryam Supraba, Gigok Anugoro, Jamaludin Latif, dan Dimas Danang Suryonegoro, serta puluhan pemain teater lainnya.
Kekuatan musik dalam format semi orchestra yang didukung 15 pemusik juga begitu harmoni menghadirkan dinamika komposisi yang bertolak dari musik-musik nusantara. Begitu juga dengan kreografi tari kontemporer, yang dibawakan 20 penari, menjadikan pementasan ini penting untuk dinikmati.
Begitu pun set artistik terdiri dari tangga-tangga berupa undakan kayu yang memenuhi seluruh area panggung dengan ornamen-ornamen instalasi seni rupa sebagai penguatan suasana di tiap babak dan cahaya, makin membuat hidup panggung pementasan.
Panggung juga dilengkapi dengan multimedia yang menjadi faktor utama dalam pementasan ini. Beberapa adegan diperkuat dengan siluet dan unsur-unsur animasi. Berbagai inovasi kreatif bermunculan dalam garapan pementasan ulang naskah Penembahan Reso ini.
"Sebuah kehormatan bagi Ciputra Artpreneur bisa mementaskan drama klasik Penembahan Reso, sebuah mahakarya WS Rendra," kata Sri Mulyani Arief, perwakilan Ciputra Artpreneur, saat gladi resik menjelang pementasan, di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta, Jumat (24/1/2020) malam.
Sri mengungkapkan, pengusaha Ciputra salah satu pengagum karya-karya mendiang WS Rendra. Semasa penyair itu masih hidup, Ciputra sempat beberapa kali melibatkannya dalam kegiatan-kegiatan Ciputra.
Bahkan, Pakci (panggilan akrab Ciputra) pernah meminta Rendra membacakan puisinya saat peresmian patung Pangeran Diponegoro, di Jakarta. Puisi Rendra itu pula yang dipahatkan di kaki patung sumbangan Ciputra. (Hendri Irawan)
Panembahan Reso pertama kali dipentaskan Bengkel Teater pada 26-27 Agustus 1986, sebagai kritik budaya Rendra terhadap praktik-praktik kekuasaan rezim Orde Baru yang refresif terhadap masyarakat.
GenPi.co, BWCF Society dan Ken Zuraida Project bekerja sama dengan Ciputra Artpreneur sebagai venue partner sengaja menghidupkan kembali karya-karya WS Rendra, dramawan Indonesia yang melegenda dengan ribuan sajak dan pertunjukan lakon budaya dalam tajuk Panembahan Reso.
Menonton langsung lakon ini dalam geladi resik Jumat (24/1/2020) malam, di Ciputra Artprenuer, Kuningan, Jakarta, bagaikan menyaksikan drama kekuasaan dengan permainan atau intrik yang menyertainya.
Kisah ini memang merupakan karya Rendra yang merefleksikan bagaimana di suatu pemerintahan perebutan kekuasaan diraih dengan cara-cara licik dan penuh darah. Demi kekuasaan, anak istri, saudara, dan sahabat pun dikorbankan.
Penembahan Reso sejatinya merupakan epos yang merefleksikan betapa hasrat membabi buta terhadap kekuasaan selalu menimbulkan aspek-aspek delusional terhadap seorang pemimpin dan pengikutnya. Lakon ini mampu membedah secara dalam watak dan psikologi seorang pemimpin yang telah kehilangan kontrol terhadap akal sehat dan terseret ke ilusi-ilusi pribadi.
Secara keseluruhan, pementasan yang disutradari Hanindawan, asisten sutradara Sosiawan Leak dan konsultan karya Ken Zuraida, ini mampu menyuguhkan sebuah tontonan menarik dan berkualitas dalam durasi pertunjukan selama 3 jam.
Sempurnyan lakon ini juga tak lepas dari totalitas para artis panggung mumpuni, seperti Sha Ine Febrianti, Whani Darmawan, Ucie Sucita, Sruti Respati, Ruth Marini, Maryam Supraba, Gigok Anugoro, Jamaludin Latif, dan Dimas Danang Suryonegoro, serta puluhan pemain teater lainnya.
Kekuatan musik dalam format semi orchestra yang didukung 15 pemusik juga begitu harmoni menghadirkan dinamika komposisi yang bertolak dari musik-musik nusantara. Begitu juga dengan kreografi tari kontemporer, yang dibawakan 20 penari, menjadikan pementasan ini penting untuk dinikmati.
Begitu pun set artistik terdiri dari tangga-tangga berupa undakan kayu yang memenuhi seluruh area panggung dengan ornamen-ornamen instalasi seni rupa sebagai penguatan suasana di tiap babak dan cahaya, makin membuat hidup panggung pementasan.
Panggung juga dilengkapi dengan multimedia yang menjadi faktor utama dalam pementasan ini. Beberapa adegan diperkuat dengan siluet dan unsur-unsur animasi. Berbagai inovasi kreatif bermunculan dalam garapan pementasan ulang naskah Penembahan Reso ini.
"Sebuah kehormatan bagi Ciputra Artpreneur bisa mementaskan drama klasik Penembahan Reso, sebuah mahakarya WS Rendra," kata Sri Mulyani Arief, perwakilan Ciputra Artpreneur, saat gladi resik menjelang pementasan, di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta, Jumat (24/1/2020) malam.
Sri mengungkapkan, pengusaha Ciputra salah satu pengagum karya-karya mendiang WS Rendra. Semasa penyair itu masih hidup, Ciputra sempat beberapa kali melibatkannya dalam kegiatan-kegiatan Ciputra.
Bahkan, Pakci (panggilan akrab Ciputra) pernah meminta Rendra membacakan puisinya saat peresmian patung Pangeran Diponegoro, di Jakarta. Puisi Rendra itu pula yang dipahatkan di kaki patung sumbangan Ciputra. (Hendri Irawan)
(atk)