Studi: Tidur Cukup Mempengaruhi Kesehatan Kulit
A
A
A
JAKARTA - Jika kulit Anda terlihat kusam dan tak bernyawa, Anda bisa melihat pola tidur, sudah cukup atau belum? Alasannya sederhana, tidur nyenyak sebenarnya baik untuk kulit dan hal itu didukung oleh para ilmuwan.
Dalam sebuah studi yang dilakukan Nature Cell Biology dijelaskan bagaimana istirahat malam yang cukup bisa bermanfaat untuk kulit.
Penelitian dilakukan pada tikus dan kolagennya. Ditemukan bahwa fase tidur dapat mengatur matriks ekstraseluler, yang menyediakan dukungan struktural untuk sel-sel dalam bentuk jaringan ikat seperti tulang, kulit, tulang rawan, dan lainnya. Setengah dari tubuh terbuat dari matriks dan setengahnya adalah kolagen.
Studi ini menemukan bahwa kolagen terbuat dari dua jenis struktur. Salah satunya adalah bentuk yang lebih tebal yang sepenuhnya terbentuk pada usia 17 tahun. Itu tetap sama selama sisa hidup manusia dan bersifat permanen.
Tipe kedua adalah struktur yang lebih tipis, yang rusak karena tekanan. Studi ini menemukan bahwa struktur ini sebenarnya dapat memperbaiki dirinya sendiri ketika kita beristirahat di malam hari. Sementara, serat yang lebih tipis melindungi struktur permanen dari keausan harian pada sel-sel kulit.
"Jika Anda membayangkan batu bata di dinding ruangan sebagai bagian permanen, cat di dinding bisa dilihat sebagai bagian pengorbanan yang perlu diisi ulang begitu sering,” kata pemimpin penulis Karl Kadler, B.Sc., Ph.D.
Adapun kolagen merupakan protein paling banyak di dalam tubuh. Ini memberikan cahaya dan meningkatkan elastisitas dan kekuatan kulit. Artinya, manfaat tidur cukup adalah hal yang nyata untuk kesehatan kulit, karena istirahat yang cukup sebenarnya dapat membantu meningkatkan kolagen secara alami.
Dalam sebuah studi yang dilakukan Nature Cell Biology dijelaskan bagaimana istirahat malam yang cukup bisa bermanfaat untuk kulit.
Penelitian dilakukan pada tikus dan kolagennya. Ditemukan bahwa fase tidur dapat mengatur matriks ekstraseluler, yang menyediakan dukungan struktural untuk sel-sel dalam bentuk jaringan ikat seperti tulang, kulit, tulang rawan, dan lainnya. Setengah dari tubuh terbuat dari matriks dan setengahnya adalah kolagen.
Studi ini menemukan bahwa kolagen terbuat dari dua jenis struktur. Salah satunya adalah bentuk yang lebih tebal yang sepenuhnya terbentuk pada usia 17 tahun. Itu tetap sama selama sisa hidup manusia dan bersifat permanen.
Tipe kedua adalah struktur yang lebih tipis, yang rusak karena tekanan. Studi ini menemukan bahwa struktur ini sebenarnya dapat memperbaiki dirinya sendiri ketika kita beristirahat di malam hari. Sementara, serat yang lebih tipis melindungi struktur permanen dari keausan harian pada sel-sel kulit.
"Jika Anda membayangkan batu bata di dinding ruangan sebagai bagian permanen, cat di dinding bisa dilihat sebagai bagian pengorbanan yang perlu diisi ulang begitu sering,” kata pemimpin penulis Karl Kadler, B.Sc., Ph.D.
Adapun kolagen merupakan protein paling banyak di dalam tubuh. Ini memberikan cahaya dan meningkatkan elastisitas dan kekuatan kulit. Artinya, manfaat tidur cukup adalah hal yang nyata untuk kesehatan kulit, karena istirahat yang cukup sebenarnya dapat membantu meningkatkan kolagen secara alami.
(tdy)