Waspadai Sindrom Anak Sulung Pascakelahiran Anak Kedua
A
A
A
JAKARTA - Sensasi menjadi orang tua untuk pertama kalinya bisa sangat luar biasa. Ini berarti Anda dapat mengalami setiap detail dan rincian penting dari pengasuhan untuk pertama kalinya. Dari tendangan pertama, kata pertama (suku kata juga diperhitungkan), langkah kecil pertama hingga pembacaan puisi sempurna yang pertama dan bagi kebanyakan orang tua, anak sulung seperti karya agung mereka sendiri.
Orang tua memberikan segala yang mereka miliki untuk membuat anak merasa diinginkan, dicintai, dan dimanjakan. Pada dasarnya, anak sulung adalah superstar rumah tangga.
Jika Anda menempatkan diri Anda pada posisi si kecil, itu tentu masuk akal. Namun, peralihan atau pergeseran dari anak satu-satunya ke anak yang lebih tua, jelas tidak mudah. Dari perhatian yang tidak terbagi untuk bersaing demi cinta dan kasih sayang orang tua. Nah, perubahan drastis ini sering mengarah pada pengembangan sindrom anak pertama, yakni 'saya pertama'.
Anak mungkin mengembangkan sikap kompetitif yang tidak sehat, terutama dengan adik kecilnya. Inilah sebabnya mengapa sebagai orang tua, penting untuk membimbing anak sulung agar transisi dengan lancar ke peran mereka sebagai kakak kandung. Seperti dilansir Times of India, ada beberapa hal yang harus Anda ingat:
1. Biarkan anak Anda tetap anak-anak
Adalah penting bahwa Anda membiarkan anak sulung Anda menjadi anak seperti apa adanya. Ya, ada bayi yang baru lahir di rumah sekarang, tetapi itu tidak berarti Anda harus membebani anak sulung dengan harapan yang tidak perlu.
Alih-alih membuatnya terlihat seperti Anda mengabaikan segalanya untuk bayi dalam buaian, berikan tanggung jawab kepada anak sulung Anda untuk merawat si kecil sesekali. Ini akan menanamkan rasa kepemimpinan dan kepemilikan.
2. Pertama kali lahir tidak perlu memberikan contoh
Kesalahan paling umum yang sering dilakukan orang tua adalah membuat cita-cita anak pertama mereka. Jangan menggunakan posisi anak sulung dan berharap mereka memberi contoh yang tepat untuk adik mereka. Ingat, anak sulung Anda masih anak-anak. Biarkan dia melakukan yang terbaik dan pujilah dia untuk hal yang sama.
3. Habiskan waktu berkualitas
Ini tidak perlu dikatakan lagi. Jika Anda tidak ingin anak sulung Anda merasa tersisih, pastikan untuk menghabiskan waktu berkualitas yang tidak terbagi secara teratur. Bicara tentang apa yang terjadi di sekolah atau apa yang mereka lakukan secara umum.
Orang tua memberikan segala yang mereka miliki untuk membuat anak merasa diinginkan, dicintai, dan dimanjakan. Pada dasarnya, anak sulung adalah superstar rumah tangga.
Jika Anda menempatkan diri Anda pada posisi si kecil, itu tentu masuk akal. Namun, peralihan atau pergeseran dari anak satu-satunya ke anak yang lebih tua, jelas tidak mudah. Dari perhatian yang tidak terbagi untuk bersaing demi cinta dan kasih sayang orang tua. Nah, perubahan drastis ini sering mengarah pada pengembangan sindrom anak pertama, yakni 'saya pertama'.
Anak mungkin mengembangkan sikap kompetitif yang tidak sehat, terutama dengan adik kecilnya. Inilah sebabnya mengapa sebagai orang tua, penting untuk membimbing anak sulung agar transisi dengan lancar ke peran mereka sebagai kakak kandung. Seperti dilansir Times of India, ada beberapa hal yang harus Anda ingat:
1. Biarkan anak Anda tetap anak-anak
Adalah penting bahwa Anda membiarkan anak sulung Anda menjadi anak seperti apa adanya. Ya, ada bayi yang baru lahir di rumah sekarang, tetapi itu tidak berarti Anda harus membebani anak sulung dengan harapan yang tidak perlu.
Alih-alih membuatnya terlihat seperti Anda mengabaikan segalanya untuk bayi dalam buaian, berikan tanggung jawab kepada anak sulung Anda untuk merawat si kecil sesekali. Ini akan menanamkan rasa kepemimpinan dan kepemilikan.
2. Pertama kali lahir tidak perlu memberikan contoh
Kesalahan paling umum yang sering dilakukan orang tua adalah membuat cita-cita anak pertama mereka. Jangan menggunakan posisi anak sulung dan berharap mereka memberi contoh yang tepat untuk adik mereka. Ingat, anak sulung Anda masih anak-anak. Biarkan dia melakukan yang terbaik dan pujilah dia untuk hal yang sama.
3. Habiskan waktu berkualitas
Ini tidak perlu dikatakan lagi. Jika Anda tidak ingin anak sulung Anda merasa tersisih, pastikan untuk menghabiskan waktu berkualitas yang tidak terbagi secara teratur. Bicara tentang apa yang terjadi di sekolah atau apa yang mereka lakukan secara umum.
(tdy)