Digunakan sejak Dulu, Ini Manfaat Siwak bagi Kesehatan Mulut
A
A
A
JAKARTA - Siwak sudah lama dikenal sebagai bahan untuk membersihkan rongga mulut. Tepatnya sejak 3.500 tahun sebelum masehi. Bahkan siwak adalah sunnah Nabi Muhammad SAW, rasul umat muslim, yang belakangan terbukti secara ilmiah memiliki banyak faedah bagi kesehatan gigi dan mulut.
Siwak yang bernama latin Salvadora Persica merupakan pohon yang banyak tumbuh di kawasan Afrika dan Timur Tengah. Dahan serta akarnya sejak dulu sudah dimanfaatkan untuk membersihkan rongga mulut.
"Siwak bukan barang baru. Sejak 3.500 tahun sebelum masehi, orang-orang sudah punya kebiasaan membersihkan mulut dengan siwak. Di zaman Rasulullah SAW bersiwak bahkan sangat dianjurkan. Apalagi waktu itu Islam sedang menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan dunia," beber pakar kesehatan gigi dan mulut Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. saat peluncuran Pepsodent Siwak di Jakarta, kemarin.
Siwak yang di luar negeri disebut miswak, lanjut Mirah, adalah bahan alami yang mengandung antimikroba dan antibakteria. Unsur-unsur tersebut berfungsi menghambat sekaligus mematikan pertumbuhan bakteri serta menguatkan permukaan email gigi sehingga mencegah timbulnya gigi berlubang. Selain itu, siwak juga dapat menjaga kesehatan gusi dan jaringan penyangga gigi, menghentikan pendarahan dan peradangan gusi, serta menstimulasi peningkatan produksi air liur yang berfungsi menetralkan kondisi asam di dalam mulut.
Dengan segudang manfaat tersebut, tak heran jika sejak 1984 Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan siwak sebagai bahan yang efektif untuk merawat kesehatan gigi dan mulut.
Menurut ajaran Islam, siwak juga sangat dianjurkan untuk dipakai karena menyangkut kesehatan dan adab berinteraksi dengan orang lain.
"Syariat Islam sangat memperhatikan kebersihan. Ini fitrah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti memendekkan kumis, menggunting kuku, khitan, dan bersiwak. Kalau mau bersuci pun air yang kita gunakan harus suci, tidak boleh kotor oleh najis," kata Ahli Fiqih Ustadzah Aini Aryani, Lc.
Khusus untuk bersiwak, Ustadzah Aini menyebutkan waktu-waktu yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad. Antara lain ketika ingin menghadiri majelis/pertemuan dengan banyak orang, ketika mau berwudhu, sebelum salat, saat bangun malam untuk salat malam, ketika merasa mulut bau, sebelum tidur, dan setelah sahur.
"Seiring waktu, beberapa hadits yang mengisahkan mengenai pentingnya bersiwak memunculkan ilat dari sebagian ulama bahwa sunnah yang ditekankan adalah membersihkan rongga mulut, menggunakan alat bantu apapun. Inilah indahnya Islam yang tak lekang oleh zaman. Di era modern seperti sekarang, siwak yang terkandung di dalam pasta gigi pun dapat memudahkan kita untuk mengikuti teladan Rasulullah SAW dalam merawat kesehatan gigi dan mulut,” lanjut Ustadzah Aini.
Ya, pasta gigi seperti Pepsodent saat ini memang sudah mengandung siwak. "Kali ini, Pepsodent mempersembahkan Pepsodent Siwak untuk menjawab kebutuhan konsumen Indonesia yang mayoritasnya adalah muslim terhadap produk berkualitas yang halal serta mengandung bahan bermanfaat untuk merawat kesehatan gigi dan mulut. Dengan kandungan ekstrak siwak yang dilengkapi mint alami, inovasi ini dapat merawat kekuatan gigi sekaligus memberikan kesegaran napas yang lebih tahan lama,” papar Senior Brand Manager Pepsodent Distya Tarworo Endri.
Pepsodent Siwak tak hanya mengedepankan kualitas serta kehalalan produk, namun juga mengusung nilai-nilai kebaikan untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Maka itu, Pepsodent bakal mendonasikan 2,5% dari laba tiap kemasan Pepsodent Siwak yang terjual untuk memperbaiki kesehatan gigi dan mulut anak yatim piatu di berbagai wilayah Indonesia.
Untuk mekanisme dan penyaluran donasi, Pepsodent bekerjasama dengan BAZNAS yang membina ribuan panti asuhan di seluruh Indonesia.
Siwak yang bernama latin Salvadora Persica merupakan pohon yang banyak tumbuh di kawasan Afrika dan Timur Tengah. Dahan serta akarnya sejak dulu sudah dimanfaatkan untuk membersihkan rongga mulut.
"Siwak bukan barang baru. Sejak 3.500 tahun sebelum masehi, orang-orang sudah punya kebiasaan membersihkan mulut dengan siwak. Di zaman Rasulullah SAW bersiwak bahkan sangat dianjurkan. Apalagi waktu itu Islam sedang menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan dunia," beber pakar kesehatan gigi dan mulut Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. saat peluncuran Pepsodent Siwak di Jakarta, kemarin.
Siwak yang di luar negeri disebut miswak, lanjut Mirah, adalah bahan alami yang mengandung antimikroba dan antibakteria. Unsur-unsur tersebut berfungsi menghambat sekaligus mematikan pertumbuhan bakteri serta menguatkan permukaan email gigi sehingga mencegah timbulnya gigi berlubang. Selain itu, siwak juga dapat menjaga kesehatan gusi dan jaringan penyangga gigi, menghentikan pendarahan dan peradangan gusi, serta menstimulasi peningkatan produksi air liur yang berfungsi menetralkan kondisi asam di dalam mulut.
Dengan segudang manfaat tersebut, tak heran jika sejak 1984 Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan siwak sebagai bahan yang efektif untuk merawat kesehatan gigi dan mulut.
Menurut ajaran Islam, siwak juga sangat dianjurkan untuk dipakai karena menyangkut kesehatan dan adab berinteraksi dengan orang lain.
"Syariat Islam sangat memperhatikan kebersihan. Ini fitrah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti memendekkan kumis, menggunting kuku, khitan, dan bersiwak. Kalau mau bersuci pun air yang kita gunakan harus suci, tidak boleh kotor oleh najis," kata Ahli Fiqih Ustadzah Aini Aryani, Lc.
Khusus untuk bersiwak, Ustadzah Aini menyebutkan waktu-waktu yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad. Antara lain ketika ingin menghadiri majelis/pertemuan dengan banyak orang, ketika mau berwudhu, sebelum salat, saat bangun malam untuk salat malam, ketika merasa mulut bau, sebelum tidur, dan setelah sahur.
"Seiring waktu, beberapa hadits yang mengisahkan mengenai pentingnya bersiwak memunculkan ilat dari sebagian ulama bahwa sunnah yang ditekankan adalah membersihkan rongga mulut, menggunakan alat bantu apapun. Inilah indahnya Islam yang tak lekang oleh zaman. Di era modern seperti sekarang, siwak yang terkandung di dalam pasta gigi pun dapat memudahkan kita untuk mengikuti teladan Rasulullah SAW dalam merawat kesehatan gigi dan mulut,” lanjut Ustadzah Aini.
Ya, pasta gigi seperti Pepsodent saat ini memang sudah mengandung siwak. "Kali ini, Pepsodent mempersembahkan Pepsodent Siwak untuk menjawab kebutuhan konsumen Indonesia yang mayoritasnya adalah muslim terhadap produk berkualitas yang halal serta mengandung bahan bermanfaat untuk merawat kesehatan gigi dan mulut. Dengan kandungan ekstrak siwak yang dilengkapi mint alami, inovasi ini dapat merawat kekuatan gigi sekaligus memberikan kesegaran napas yang lebih tahan lama,” papar Senior Brand Manager Pepsodent Distya Tarworo Endri.
Pepsodent Siwak tak hanya mengedepankan kualitas serta kehalalan produk, namun juga mengusung nilai-nilai kebaikan untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Maka itu, Pepsodent bakal mendonasikan 2,5% dari laba tiap kemasan Pepsodent Siwak yang terjual untuk memperbaiki kesehatan gigi dan mulut anak yatim piatu di berbagai wilayah Indonesia.
Untuk mekanisme dan penyaluran donasi, Pepsodent bekerjasama dengan BAZNAS yang membina ribuan panti asuhan di seluruh Indonesia.
(tsa)