Dukungan The Body Shop pada Semes7a untuk Jaga Lingkungan

Selasa, 11 Februari 2020 - 08:30 WIB
Dukungan The Body Shop...
Dukungan The Body Shop pada Semes7a untuk Jaga Lingkungan
A A A
JAKARTA - Sebagai bentuk dukungan terhadap kampanye isu lingkungan dan perubahan iklim, brand kecantikan The Body Shop menggelar acara menonton bareng film Semes7a akhir pekan kemarin.

Menurut Executive Chairwoman The Body Shop Indonesia Suzy Hutomo, komitmen perusahaan maupun dirinya secara pribadi untuk turut menjaga lingkungan sudah berlangsung sejak lama. Tak hanya melibatkan customer dan publik, Suzy juga kerap mengajak para stafnya untuk peduli pada lingkungan dengan cara mengubah gaya hidup mereka.

"The Body Shop mendukung film Semes7a karena sejalan dengan misi kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengubah gaya hidup dan mulai mengambil sikap dalam menjaga lingkungan demi menyelamatkan bumi. Kami berharap film ini bisa menjadi media edukasi untuk lebih peduli akan alam
dan bumi, juga memulai gaya hidup yang ramah lingkungan," kata Suzy melalui keterangan tertulis.

Aksi peduli lingkungan yang dilakukan The Body Shop sudah dimulai sejak 2008 melalui program Bring Back Our Bottle yang mengajak customer mengembalikan bekas kemasan produk ke toko untuk kemudian didaur ulang. Hingga akhir 2019, total ada lebih dari 7 juta botol kemasan kosong yang kembali ke toko The Body Shop.

Kemudian pada 2013, The Body Shop memulai gerakan mengurangi sampah plastik
dengan mengambil bagian dalam Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik. Di samping itu untuk karyawan The Body Shop, kata Suzy, diberlakukan peraturan terkait botol dan kantong plastik sekali pakai, juga sedotan plastik dan styrofoam di dalam kantor.

"Setiap event yang dibuat internal juga selalu mengajak karyawan untuk membawa tumbler dan kantong belanja sendiri," tandas Suzy.

Semes7a sendiri merupakan film dokumenter yang menggambarkan 7 (tujuh) tokoh dari 7 (tujuh) provinsi dengan latar belakang budaya dan agama berbeda. Tetapi, mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu menjaga keseimbangan alam untuk memperlambat proses kerusakan bumi yang dilakukan dalam kearifan adat istiadat serta agama yang mereka anut. Film ini diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan didukung oleh Uni Eropa.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1010 seconds (0.1#10.140)