SK-II Tepis Kompetisi Dunia Kecantikan lewat Nocompetition

Selasa, 18 Februari 2020 - 20:30 WIB
SK-II Tepis Kompetisi...
SK-II Tepis Kompetisi Dunia Kecantikan lewat Nocompetition
A A A
Brand kecantikan SK-II berkolaborasi dengan atlet-atlet ternama Olimpiade mendeklarasikan #NOCOMPETITION, sebuah upaya untuk menghilangkan kompetisi di dunia kecantikan.

Melalui kampanye ini, SK-II berharap bisa menginspirasi kaum perempuan untuk dapat mendefinisikan kecantikan bagi diri sendiri dan menolak untuk ambil bagian dalam kompetisi tidak sehat. Karena, tekanan memang tidak boleh mengatur pilihan kita.

"Kecantikan bisa diartikan secara beragam. Tapi, satu hal yang seharusnya tidak boleh terjadi adalah kompetisi di dalamnya. Saat ini dunia tengah menaruh perhatian terhadap Olimpiade Tokyo 2020. Merayakan kompetisi terbesar di dunia atas nama kemanusiaan, kami ingin mengambil kesempatan ini dan menyerukan kepada dunia bahwa betapa tidak sehat kompetisi dalam dunia kecantikan yang dihadapi oleh para perempuan setiap hari," kata YoeGin Chang selaku Brand Director SK-II Jepang melalui keterangan resmi yang diterima SINDOnews.

"SK-II adalah merek yang manusiawi. Ini merupakan nilai penting bagi kami. Kami ingin menggunakan suara kami untuk menciptakan perubahan positif di dunia. Kami ingin setiap orang bergabung bersama kami dengan menyerukan #NOCOMPETITION," lanjutnya.

Mengkritik kompetisi tidak sehat dalam dunia kecantikan, atlet Olimpiade Simone Biles pesenam paling gemilang di dunia, Liu Xiang pemegang rekor dunia cabang olahraga renang, Ishikawa Kasumi pemain tenis meja dan dua kali peraih medali Olimpade, Ayaka Takahashi dan Misaki Matsutomo duo pebulu tangkis dan peraih medali emas Olimpiade, Mahina Maeda peselancar, dan Hinotori Nippon salah satu anggota tim Voli Jepang menceritakan pengalaman mereka di media sosial serta mengirimkan pesan kuat.

“Kami sedang tidak bersaing. Beauty is #NOCOMPETITION," ujar para atlet tersebut.

Sementara, Delphine Buttin selaku Global SK-II Olympic Games Program Leader mengungkapkan, dalam sistem masyarakat saat ini, jika ingin dianggap cantik, maka Anda juga harus terlihat, berperilaku, dan merasa sesuai standar tertentu. Contohnya di media sosial, menjadi cantik berarti harus memiliki fisik tertentu, berperilaku dengan cara tertentu, dan memperlihatkan kepada dunia seberapa bahagia dan tidak pedulinya Anda.

"Semakin banyak perempuan yang menciptakan profil media sosial sesempurna ini dan berpikir itu adalah satu-satunya cara untuk menjadi cantik. Tetapi, sebenarnya tidak boleh ada kompetisi terhadap bagaimana seseorang terlihat, merasa, dan berperilaku. Beauty is #NOCOMPETITION dan atlet-atlet kami merupakan cerminan dari pernyataan tersebut," ungkap Buttin.

Di sisi lain, kompetisi dalam dunia kecantikan selalu ada. Tapi, seseorang tidak mungkin mengabaikan betapa tak sehat dunia saat ini karena kompetisi tersebut. Sedangkan media, masyarakat, budaya, dan merek kecantikan seperti memiliki kontribusi dalam kompetisi kecantikan yang tidak sehat.

"Sebagai merek kecantikan, peran kami adalah membantu membangun kepercayaan diri individu dan menyebarkan nilai-nilai positif, serta tidak menciptakan tekanan dan kondisi yang tak sehat
bagi para wanita,” timpal Sandeep Seth, Chief Executive Officer Global SK-II.

Sandeep Seth menambahkan, SK-II ingin mengambil sikap dan menyuarakan untuk menghentikan persaingan tidak sehat ini. Melalui #NOCOMPETITION diharapkan dapat menciptakan medium yang bisa menginspirasi perempuan untuk keluar dari kompetisi yang tidak sehat dalam dunia kecantikan dan mulai mendefinisikan apa arti kecantikan bagi diri sendiri tanpa membiarkan tekanan dari luar menentukan pilihan mereka.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1749 seconds (0.1#10.140)