Studi: Penyakit Gusi Berkait dengan Risiko Stroke yang Lebih Tinggi
A
A
A
JAKARTA - Menurut penelitian, penyakit gusi dapat dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih tinggi. Hal itu disebabkan oleh arteri yang mengeras dan sangat tersumbat.
Berdasarkan dua penelitian yang belum dipublikasikan terkuak bahwa mengobati penyakit gusi bersama dengan faktor risiko stroke lain dapat membantu mencegah stroke. Caranya dengan mengurangi penumpukan plak di arteri serta penyempitan pembuluh darah pada otak.
Namun, penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa penyakit gusi adalah penyebab stroke. "Karena peradangan tampaknya memainkan peran utama dalam perkembangan dan memburuknya aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Kami menyelidiki apakah penyakit gusi dikaitkan dengan penyumbatan pada pembuluh otak dan stroke yang disebabkan oleh aterosklerosis pembuluh otak," kata Dr Souvik Sen, pemimpin kedua studi.
Dilansir dari laman WebMD, studi pertama melibatkan 265 pasien stroke. Sen beserta timnya menyelidiki apakah penyakit gusi dan jenis stroke spesifik terkait. Mereka menemukan pasien dengan penyakit gusi mengalami stroke dua kali lebih banyak karena penebalan dan pengerasan pembuluh darah otak dibandingkan pasien tanpa penyakit gusi. Sementara pasien dengan penyakit gusi tiga kali lebih mungkin mengalami stroke yang melibatkan pembuluh darah di bagian belakang otak yang mengontrol penglihatan, koordinasi, dan fungsi lainnya.
Ditemukan pula bahwa penyakit gusi lebih umum pada pasien yang mengalami stroke yang melibatkan pembuluh darah besar di dalam otak, tapi tidak dengan mereka yang mengalami stroke karena penyumbatan di tempat lain.
Adapun studi kedua melibatkan lebih dari 1.100 pasien yang tidak mengalami stroke. Studi tersebut menunjukkan bahwa 10% pasien mengalami penyumbatan arteri otak. Pasien dengan radang gusi dua kali lebih mungkin mengalami penyempitan arteri otak yang cukup parah.
Setelah menyesuaikan usia, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, pasien dengan penyakit gusi 2,4 kali lebih mungkin mengalami penyumbatan arteri otak.
Penelitian pendahuluan dipresentasikan dalam Konferensi Stroke Internasional American Stroke Association di Los Angeles pada 19-21 Februari 2020.
"Sangat penting bagi dokter untuk mengetahui bahwa penyakit gusi adalah sumber peradangan penting bagi pasien mereka dan supaya bekerja dengan pasien untuk mengatasi penyakit gusi," jelas Sen.
Berdasarkan dua penelitian yang belum dipublikasikan terkuak bahwa mengobati penyakit gusi bersama dengan faktor risiko stroke lain dapat membantu mencegah stroke. Caranya dengan mengurangi penumpukan plak di arteri serta penyempitan pembuluh darah pada otak.
Namun, penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa penyakit gusi adalah penyebab stroke. "Karena peradangan tampaknya memainkan peran utama dalam perkembangan dan memburuknya aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Kami menyelidiki apakah penyakit gusi dikaitkan dengan penyumbatan pada pembuluh otak dan stroke yang disebabkan oleh aterosklerosis pembuluh otak," kata Dr Souvik Sen, pemimpin kedua studi.
Dilansir dari laman WebMD, studi pertama melibatkan 265 pasien stroke. Sen beserta timnya menyelidiki apakah penyakit gusi dan jenis stroke spesifik terkait. Mereka menemukan pasien dengan penyakit gusi mengalami stroke dua kali lebih banyak karena penebalan dan pengerasan pembuluh darah otak dibandingkan pasien tanpa penyakit gusi. Sementara pasien dengan penyakit gusi tiga kali lebih mungkin mengalami stroke yang melibatkan pembuluh darah di bagian belakang otak yang mengontrol penglihatan, koordinasi, dan fungsi lainnya.
Ditemukan pula bahwa penyakit gusi lebih umum pada pasien yang mengalami stroke yang melibatkan pembuluh darah besar di dalam otak, tapi tidak dengan mereka yang mengalami stroke karena penyumbatan di tempat lain.
Adapun studi kedua melibatkan lebih dari 1.100 pasien yang tidak mengalami stroke. Studi tersebut menunjukkan bahwa 10% pasien mengalami penyumbatan arteri otak. Pasien dengan radang gusi dua kali lebih mungkin mengalami penyempitan arteri otak yang cukup parah.
Setelah menyesuaikan usia, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, pasien dengan penyakit gusi 2,4 kali lebih mungkin mengalami penyumbatan arteri otak.
Penelitian pendahuluan dipresentasikan dalam Konferensi Stroke Internasional American Stroke Association di Los Angeles pada 19-21 Februari 2020.
"Sangat penting bagi dokter untuk mengetahui bahwa penyakit gusi adalah sumber peradangan penting bagi pasien mereka dan supaya bekerja dengan pasien untuk mengatasi penyakit gusi," jelas Sen.
(tsa)