Kenalkan Zahra Amalina, Duta Pariwisata Spa Pertama Tanah Air
A
A
A
JAKARTA - Sebagai negara yang cukup luas, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa di sektor pariwisata, salah satunya adalah di industri spa. Hal ini dikarenakan spa di Indonesia memiliki keunggulan produk, keunikan perawatan spa dan terapis spa yang telah dikenal kepiawaiannya di mancanegara.
Spa sudah menjadi bagian dari kebutuhan pariwisata. Tidak sedikit wisatawan lokal maupun asing menyempatkan diri untuk menikmati spa yang disediakan resort dan hotel maupun spa-spa umum. Oleh karena itu, pada penghujung 2019, Yayasan Pariwisata Spa Indonesia (YPSI) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menggelar ajang penghargaan Spa & Wellness Tourism Award 2019.
Kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang pemilihan Duta Pariwisata Spa Indonesia 2019, dan Zahra Amalina terpilih sebagai duta pertamanya. Di sini, Zahra diharapkan mampu meningkatkan awareness dan pemahaman pariwisata spa di Indonesia dan mancanegara. Selain itu juga memberikan edukasi untuk memahami, melestarikan kekayaan budaya spa, kecantikan, dan wellness tourism Indonesia.
Zahra pun merasa bangga terpilih menjadi Duta Pariwisata Spa dan mengemban tugas tersebut. "Senang dan bersyukur banget, karena sesuai dengan passion aku yang suka dengan spa, merawat tubuh sekaligus menjaga kesehatan, keseimbangan jiwa dan raga," kata dia seperti dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/2).
Menurutnya, sejauh ini pemahaman masyarakat tentang industri spa masih belum modern dan masih memiliki sentimen negatif. Oleh karena itu, dia berharap perannya sebagai duta pariwisata spa akan mampu memberikan citra yang lebih positif terkait industri ini. Selain itu, sebagai generasi milenial, Zahra ingin agar spa bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat.
Kaum urban milenial merupakan pasar potensial bagi industri spa di dalam negeri terutama di kota-kota besar, karena gaya hidup mereka yang penuh aktivitas dengan tingkat stres tinggi. Namun demikian, saat ini konsumen jasa spa di dalam negeri masih didominasi usia 35 ke atas, sekitar 70-80%. Zahra pun yakin ke depannya industri spa di Indonesia berkembang semakin modern dengan pelayanan yang profesional dan terbaik, sehingga mampu menarik minat milenial berusia 20-35 tahun dan menjadi salah satu aktivitas pilihan bagi mereka.
Sebagai Duta Pariwisata Spa Indonesia, Zahra dituntut harus terlihat cantik dan menarik setiap saat. Namun, ternyata nominal yang dikeluarkannya untuk perawatan wajah masih relatif terjangkau. "Biaya perawatan sebulan paling mahal sekitar Rp1,5 juta, sudah termasuk semuanya. Yang jelas biar aku selalu terlihat bersih dan menarik aja," terangnya.
Bagi Zahra, yang pernah menjadi finalis Miss Indonesia 2016, kecantikan tidak hanya soal fisik belaka, tetapi kepribadian juga penting. "Standar cantik untuk setiap orang berbeda-beda. Lebih baik menjaga inner beauty, karena kalau sudah memiliki inner beauty yang baik, penampilan luarnya pasti akan mengikuti," ujar Zahra.
Meski menjadi publik figur dengan segudang prestasi, namun hidup hemat tetap merupakan salah satu gaya hidup yang melekat pada diri Zahra. Mojang cantik asal Jawa Barat ini mengaku tidak pernah menyisihkan dana khusus untuk berbelanja. "Aku enggak menyisihkan dana rutin untuk belanja setiap bulan, emang karena aku enggak hobi. Jadi kalau untuk urusan fesyen, biasanya dapat dari sponsor mulai dari sepatu sampai masker sekalipun," tukasnya.
Zahra juga merasa bahwa dengan berhemat maka dia bisa lebih banyak menyisihkan penghasilannya untuk investasi. Dia menyisihkan sekitar 25% dari penghasilannya setiap bulan untuk investasi. Sebagian dana investasi tersebut dia kelola untuk membangun bisnis logistik.
Spa sudah menjadi bagian dari kebutuhan pariwisata. Tidak sedikit wisatawan lokal maupun asing menyempatkan diri untuk menikmati spa yang disediakan resort dan hotel maupun spa-spa umum. Oleh karena itu, pada penghujung 2019, Yayasan Pariwisata Spa Indonesia (YPSI) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menggelar ajang penghargaan Spa & Wellness Tourism Award 2019.
Kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang pemilihan Duta Pariwisata Spa Indonesia 2019, dan Zahra Amalina terpilih sebagai duta pertamanya. Di sini, Zahra diharapkan mampu meningkatkan awareness dan pemahaman pariwisata spa di Indonesia dan mancanegara. Selain itu juga memberikan edukasi untuk memahami, melestarikan kekayaan budaya spa, kecantikan, dan wellness tourism Indonesia.
Zahra pun merasa bangga terpilih menjadi Duta Pariwisata Spa dan mengemban tugas tersebut. "Senang dan bersyukur banget, karena sesuai dengan passion aku yang suka dengan spa, merawat tubuh sekaligus menjaga kesehatan, keseimbangan jiwa dan raga," kata dia seperti dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/2).
Menurutnya, sejauh ini pemahaman masyarakat tentang industri spa masih belum modern dan masih memiliki sentimen negatif. Oleh karena itu, dia berharap perannya sebagai duta pariwisata spa akan mampu memberikan citra yang lebih positif terkait industri ini. Selain itu, sebagai generasi milenial, Zahra ingin agar spa bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat.
Kaum urban milenial merupakan pasar potensial bagi industri spa di dalam negeri terutama di kota-kota besar, karena gaya hidup mereka yang penuh aktivitas dengan tingkat stres tinggi. Namun demikian, saat ini konsumen jasa spa di dalam negeri masih didominasi usia 35 ke atas, sekitar 70-80%. Zahra pun yakin ke depannya industri spa di Indonesia berkembang semakin modern dengan pelayanan yang profesional dan terbaik, sehingga mampu menarik minat milenial berusia 20-35 tahun dan menjadi salah satu aktivitas pilihan bagi mereka.
Sebagai Duta Pariwisata Spa Indonesia, Zahra dituntut harus terlihat cantik dan menarik setiap saat. Namun, ternyata nominal yang dikeluarkannya untuk perawatan wajah masih relatif terjangkau. "Biaya perawatan sebulan paling mahal sekitar Rp1,5 juta, sudah termasuk semuanya. Yang jelas biar aku selalu terlihat bersih dan menarik aja," terangnya.
Bagi Zahra, yang pernah menjadi finalis Miss Indonesia 2016, kecantikan tidak hanya soal fisik belaka, tetapi kepribadian juga penting. "Standar cantik untuk setiap orang berbeda-beda. Lebih baik menjaga inner beauty, karena kalau sudah memiliki inner beauty yang baik, penampilan luarnya pasti akan mengikuti," ujar Zahra.
Meski menjadi publik figur dengan segudang prestasi, namun hidup hemat tetap merupakan salah satu gaya hidup yang melekat pada diri Zahra. Mojang cantik asal Jawa Barat ini mengaku tidak pernah menyisihkan dana khusus untuk berbelanja. "Aku enggak menyisihkan dana rutin untuk belanja setiap bulan, emang karena aku enggak hobi. Jadi kalau untuk urusan fesyen, biasanya dapat dari sponsor mulai dari sepatu sampai masker sekalipun," tukasnya.
Zahra juga merasa bahwa dengan berhemat maka dia bisa lebih banyak menyisihkan penghasilannya untuk investasi. Dia menyisihkan sekitar 25% dari penghasilannya setiap bulan untuk investasi. Sebagian dana investasi tersebut dia kelola untuk membangun bisnis logistik.
(nug)