Hijaukan Percandian Gedongsongo, Siap Darling Libatkan Ratusan Mahasiswa

Kamis, 05 Maret 2020 - 20:51 WIB
Hijaukan Percandian Gedongsongo, Siap Darling Libatkan Ratusan Mahasiswa
Hijaukan Percandian Gedongsongo, Siap Darling Libatkan Ratusan Mahasiswa
A A A
SEMARANG - Siap Darling kembali menghijaukan lingkungan. Kali ini gerakan yang diiniasi Bakti Lingkungan Djarum Foundation itu menghijaukan Kompleks Percandian Gedongsongo dengan melibatkan ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.

Pada kesempatan itu, Bakti Lingkungan Djarum Foundation juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Budaya Indonesia melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. Penghijauan dilakukan dengan menanam 868 pohon dan semak ditanam di berbagai titik yang tersebar di Kompleks Percandian Gedongsongo dengan bibit dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Bakti Lingkungan Djarum Foundation di Kudus, Jawa Tengah.

Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji mengatakan Siap Darling memastikan generasi Indonesia berikutnya sadar lingkungan.

“jadi, sudah seharusnya mereka (anak muda, generasi milienal) berinvestasi untuk mereka sendiri,” kata FX Supanji seusai melakukan penanaman pohon di Kompleks Percandian Gedongsongo, Kamis (5/3/2020).Siap Darling yang digalakkan pihaknya juga dapat menjadi medium bagi para generasi muda yang memiliki semangat besar untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan lewat tindakan konkret yang menyenangkan.

“Djarum Foundation mengajak mahasiswa untuk melakukan langkah nyata agar lebih peduli terhadap lingkungan. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga dikarenakan mereka turut berperan serta menghijaukan situs-situs warisan bersejarah Indonesia serta menularkannya kebiasaan baik ini di masyarakat luas,” jelas FX Supanji.

Peran kaum milenial yang sadar akan lingkungan di masa depan ini yang membuat Siap Darling melibatkan 250 mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia, seperti Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret Surakarta, UIN Walisongo Semarang, Universitas Negeri Semarang dan 50 Universitas lainnya.

Adapun jenis pohon yang ditanam pada kegiatan ini, seperti Bambu Jepang, Hujan Mas, Pucuk Merah, Tabebuia Rosea, Pinus, Puspa, serta Akar Wangi pada Kawasan Candi 1. Sedangkan tanaman pada Kawasan Candi 4 adalah Pinus, Puspa, dan Akar Wangi.

Dengan terlaksananya Siap Darling secara berkelanjutan, diharapkan situs warisan sejarah di Indonesia bisa menjadi destinasi favorit masyarakat dikarenakan terjaga kelestariannya. Begitu pula halnya Kompleks Percandian Gedongsongo, candi peninggalan Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan Bandungan, tepatnya di lereng Gunung Ungaran ini.

“Jika kawasannya cantik, ini bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan dan tentu akan mengubah perekonomian masyarakt. Artinya wisatawan membawa kesejahteraan,” papar dia.

Sementara, Sukronedi, S.Si., M.A, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menyambut positif upaya Djarum Foundation melestarikan situs sejarah melalui program Siap Darlling. Gerakan ini diyakini mampu menumbuhkan rasa cinta para generasi muda terhadap lingkungan dan warisan para leluhur.

Sebelum penghijauan Kompleks Percandian Gedong Songo pada 5 Maret 2020, satu hari sebelumnya, sebanyak 50 mahasiswa terpilih mengikuti camping, forum discussion group (FGD) dan menuangkan idenya dalam bentuk proposal dengan tema pelestarian lingkungan. Nantinya konsep terbaik akan direalisasikan melalui program-program Djarum Foundation.

Sebelumnya, program Siap Darling telah melakukan penghijauan di Kompleks Candi Prambanan, Ratu Boko, Candi Ijo Penghjauan Benteng Van Den Bosch di Ngawi dan juga TWA Kawah Ijen pada 2019. Program ini akan berjalan hingga 2025 dengan menyasar ratusan candi di Indonesia meliputi candi-candi di Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Bali.

Gerakan ini bertujuan mendorong generasi milenial untuk tak hanya sekedar peduli, namun terlibat langsung dalam melakukan aksi nyata, bergerak bersama-sama dan mengejar mimpi masa depan serta memperbaiki jejak-jejak kerusakan pada bumi.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4657 seconds (0.1#10.140)