Waspada! Galau Bisa Meningkatkan Risiko Alzheimer

Senin, 09 Maret 2020 - 18:30 WIB
Waspada! Galau Bisa...
Waspada! Galau Bisa Meningkatkan Risiko Alzheimer
A A A
JAKARTA - Penyakit Alzheimer - salah satu jenis demensia - yang ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku, dianggap hanya dialami oleh orang tua paruh baya.

Namun, berdasarkan riset yang dikeluarkan The Alzheimer’s Society pada 2014, terdapat sekitar 42.000 penduduk usia produktif di Inggris terkena Early Onset Dementia (EOD), tanda-tanda demensia.

Jumlah Orang Dengan Demensia (ODD) di Indonesia pun diprediksi akan mencapai 2 juta orang pada tahun 2030, meningkat sekitar 67% dibanding tahun 2016. Faktor genetik dan gaya hidup tidak sehat umumnya menjadi penyebab utama. Pikiran negatif seperti galau yang berkepanjangan, berpikir negatif, stres dan depresi yang dibiarkan dalam waktu yang lama juga membuat resiko demensia semakin besar.

Berdasarkan fakta ini, Yayasan Alzheimer’s Indonesia (ALZI) meningkatkan kesadaran anak muda akan risiko demensia yang disebabkan oleh gaya hidup sejak muda melalui kampanye ELPHIE (Elevate, Love, Passion, Humanity, Inclusivity, Engage) Youth. Kepedulian generasi muda akan demensia dan Alzheimer ini diharapkan dapat membangun Indonesia menjadi negara ramah demensia dan ramah lansia.

“Generasi muda berperan penting dalam peningkatan kualitas hidup ODD, lansia dan diri sendiri. Dengan ajakan yang kami lakukan melalui kampanye ELPHIE Youth, kami harapkan generasi muda tergerak untuk meningkatkan kualitas hidup diri sendiri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental sehingga bisa berperan aktif mengontribusikan berbagai keahliannya untuk menciptakan lingkungan ramah demensia dan ramah lansia di Indonesia,” kata DY Suharya selaku Direktur Regional Alzheimer Asia Pasifik dan Founder Alzheimer’s Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Dr. Yuda Turana, Sp.S meluncurkan bukunya berjudul Stop Pikun di Usia Muda. Menurut Dr. Yuda, banyak cara untuk meminimalisir risiko pikun yang dapat berdampak pada demensia. Ia pun juga memberikan berbagai tips untuk mencegah kepikunan sejak usia muda dalam buku tersebut.

“Berbagai fakta penelitian menunjukkan faktor hipertensi, diabetes, merokok, kurang tidur, stres, dan kesendirian akan mengakibatkan otak mengerut lebih cepat. Olahraga, nutrisi, dan kebiasaan hidup sehat dapat mencegah kepikunan,” jelas Dr. Yudha melalui keterangan resmi yang diterima Sindonews.

Sementara itu, UNIKA Atma Jaya (UAJ) menyediakan Atma Jaya Alzheimer Indonesia Center for Excellence (ATZI) di lingkungan kampus sejak 2018. ATZI merupakan sebuah ruang bersama untuk mengakses informasi dan edukasi lengkap terkait ODD. ATZI menjadi langkah konkrit serta contoh praktik kolaborasi yang baik antara masyarakat sipil dan institusi pendidikan tinggi untuk melahirkan gerakan dan advokasi yang berdasarkan riset sehingga bisa menjadi data yang bermanfaat bagi para pengambil kebijakan di bidang kesehatan.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6253 seconds (0.1#10.140)