Jangan Panik, Daya Tahan Tubuh yang Baik Bisa Tangkal Virus Corona

Rabu, 11 Maret 2020 - 09:34 WIB
Jangan Panik, Daya Tahan Tubuh yang Baik Bisa Tangkal Virus Corona
Jangan Panik, Daya Tahan Tubuh yang Baik Bisa Tangkal Virus Corona
A A A
JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian (P2P), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto, yang juga sebagai juru bicara penanganan wabah corona, meminta masyarakat untuk tidak panik menghadapi virus corona (Covid-19), mengingat fakta 50% penderita dapat sembuh sendiri.

Menurut dia, pemahaman masyarakat terhadap penyakit ini menjadi kunci meminimalisir dampak penyebaran virus corona. Covid-19 sendiri merupakan jenis influenza, di mana masyarakat Indonesia sudah sering bertemu dengan virus ini.

"Sebenarnya bukan masyarakat kita tidak tahu. Bertahun-tahun masyarakat kita berhadapan dengan influenza, dan sudah benar respons kita, yaitu tetap berada di rumah apabila terkena flu. Jika ada anggota keluarga yang flu, maka mintalah mereka untuk memakai masker. Pastikan juga untuk tidur terpisah. Ini sebenarnya adalah langkah-langkah yang benar," terang Yurianto kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (09/03).

"Dan Covid-19 juga merupakan influenza, dan langkah kita sudah benar, tidak perlu disertai dengan kepanikan-kepanikan, apalagi jelas sekarang 50% lebih pasien sudah sembuh dengan sendirinya," tambah pria yang akrab disapa Yuri ini.

Yuri juga mengingatkan pentingnya menjaga daya tahan tubuh agar dapat menjadi pertahanan yang efektif menangkal virus corona atau Covid-19. Mengingat virus tersebut merupakan Self Limited Disease.

"Sebagaimana layaknya virus Self Limited Disease, kalau daya tahan tubuh kita baik maka virus ini akan turun (mati), sehingga saran untuk mengonsumsi bahan baku herbal yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah (hal yang) bagus," terang Yuri.

Menukil dari UNICEF, adapun cara pencegahan penyebaran virus corona dapat dilakukan dengan cara mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik atau dengan cairan antiseptik berbahan alkohol. Kemudian tutupi mulut dan hidung dengan tangan bagian dalam ketika batuk atau bersin, jika menggunakan tisu maka segeralah buang ketempat sampah untuk meminimalisir kemungkinan tersebarnya virus.

Pemakaian masker yang berlebihan merupakan salah satu bentuk kepanikan di masyarakat. Pemakaian masker sebenarnya tidak begitu diperlukan bagi orang yang dengan kondisi sehat. Namun jika kondisinya sakit, masyarakat justru dianjurkan untuk menggunakan masker agar tidak menularkan virusnya melalui batuk dan bersin.

Ditemui di tempat terpisah, Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Wiryanta meminta masyarakat untuk tidak panik. Menurutnya, pemerintah terus melakukan sosialisasi tentang virus corona agar masyarakat mendapat pemahaman yang benar. "Kami terus membuat konten-konten yang menjelaskan apa itu COVID-19, dan bagaimana cara mencegah penyebarannya," kata Wiryanta.

Selain membangun komunikasi dengan media massa, pihaknya juga memanfaatkan jejaring media sosial untuk menginformasikan Covid-19 dengan cepat kepada masyarakat. "Kami berharap dengan saluran yang kami miliki masyarakat dapat segera mengerti apa itu Covid-19 dan bagaimana cara mencegah penularannya, sehingga tidak panik," terang Wiryanta.

Wiryanta menjelaskan, saluran media sosial menjadi salah satu media yang digunakan untuk memberikan informasi mengenai virus corona. Pemerintah juga sudah mengaktifkan website official tekait permasalahan virus corona. Harapannya, masyarakat bisa ikut menyebarkan informasi yang benar tentang Covid-19.

"Masyarakat dapat mengakses konten yang telah diunggah melalui akun instagram @infokompmk. Masyarakat juga dapat mengakses infeksiemerging.kemkes.go.id untuk website officialnya, agar terhindar mendapatkan informasi yang keliru terkait virus corona," tutup Wiryanta.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4191 seconds (0.1#10.140)