Review Film Bloodshot
A
A
A
Dunia film superhero kembali diramaikan oleh superhero pendatang baru, Bloodshot. Film ini diangkat dari sebuah komik dengan judul yang sama, yang diterbitkan, bukan oleh Marvel atau DC, tapi oleh Valiant.
Bloodshot adalah karakter diciptakan oleh Kevin VanHook, Don Perlin dan Bob Layton. Karakter ini kali pertama muncul pada November 1992 dalam komik Eternal Warrior, sebelum membuat debut penuh penampilannya di komik Rai di bulan yang sama. Setelah pengantar yang sukses, komik penuh Bloodshot akhirnya dikembangkan dan dirilis tidak lama kemudian. Premis dasar Bloodshot seperti penyerbukan silang superhero dari The Bourne Identity dan Frankenstein.
Dalam filmnya, diceritakan mengenai Ray Garrison (Vin Diesel) yang merupakan seorang prajurit yang baru-baru ini terbunuh saat menjalankan tugas dan dihidupkan kembali sebagai pahlawan super oleh perusahaan RST yang dimiliki oleh Dr. Emil Harting (Guy Pearce). Saat dihidupkan kembali, dia mendapatkan kode nama, Bloodshot.
Dengan sepasukan nanoteknologi di nadinya, dia adalah kekuatan yang tak terhentikan dan lebih kuat dari sebelumnya. Nanoteknologi yag ada di dalam dirinya juga mampu menyembuhkannya secara instan.
Namun, dalam mengendalikan tubuhnya, perusahaan telah mempengaruhi pikiran dan ingatannya juga. Sekarang, Ray tidak tahu apa yang nyata dan apa yang tidak, tetapi dia memiliki misi untuk mencari tahu.
Sang sutradara, David S. F. Wilson, sukses menjadikan film ini sebagai tontotan yang sangat menyenangkan. Wilson tidak hanya menyajikan aksi yang cukup brutal, tapi juga sedikit drama dan komedi di dalamnya. Nuansa komedi di dalam film ini datang dari karakter Wilfred Wigans (Lamorne Morris), seorang ahli komputer eksentrik.
Dari segi cerita, setiap babak dari film ini menyajikan sejumlah kejutan dan twist yang menarik. Namun, setelah babak pertama, alur film ini mulai mudah terbaca.
Untuk urusan efek CGI, sebagian besar efeknya cukup mulus, meski ada beberapa bagian yang masih terlihat itu adalah animasi. Tapi, itu terlalu menaggu kenikmatan menonton film yang juga dibintangi oleh Eiza Gonzalez tersebut.
Untuk catatan, film ini memiliki rating 17+ dan memiliki adegan-adegan yang cukup keras dan brutal di dalamnya. Tapi, jangan berharap film ini akan sebrutal film Deadpool. Dengan rating 17+ memang harusnya film ini dapat menampilkan adegan yang lebih brutal dan berdarah-darah.
Film ini juga memiliki potensi untuk menjadi jalan dimulainya Valiant Cinematik Universe, yang mungkin bisa menjadi pesaing dua Marvel Cinematic Universe dan juga DC Extended Universe.
Bloodshot mulai tayang di Indonesia pada Rabu (11/3/2020). Jadi, jangan ketinggalan untuk menyaksikan perjuangan Ray dalam mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada. Film ini memiliki rating 17+ atau untuk segmen penonton Dewasa. Bijaklah memilh tontonan untuk keluarga. Selamat menyaksikan!
Bloodshot adalah karakter diciptakan oleh Kevin VanHook, Don Perlin dan Bob Layton. Karakter ini kali pertama muncul pada November 1992 dalam komik Eternal Warrior, sebelum membuat debut penuh penampilannya di komik Rai di bulan yang sama. Setelah pengantar yang sukses, komik penuh Bloodshot akhirnya dikembangkan dan dirilis tidak lama kemudian. Premis dasar Bloodshot seperti penyerbukan silang superhero dari The Bourne Identity dan Frankenstein.
Dalam filmnya, diceritakan mengenai Ray Garrison (Vin Diesel) yang merupakan seorang prajurit yang baru-baru ini terbunuh saat menjalankan tugas dan dihidupkan kembali sebagai pahlawan super oleh perusahaan RST yang dimiliki oleh Dr. Emil Harting (Guy Pearce). Saat dihidupkan kembali, dia mendapatkan kode nama, Bloodshot.
Dengan sepasukan nanoteknologi di nadinya, dia adalah kekuatan yang tak terhentikan dan lebih kuat dari sebelumnya. Nanoteknologi yag ada di dalam dirinya juga mampu menyembuhkannya secara instan.
Namun, dalam mengendalikan tubuhnya, perusahaan telah mempengaruhi pikiran dan ingatannya juga. Sekarang, Ray tidak tahu apa yang nyata dan apa yang tidak, tetapi dia memiliki misi untuk mencari tahu.
Sang sutradara, David S. F. Wilson, sukses menjadikan film ini sebagai tontotan yang sangat menyenangkan. Wilson tidak hanya menyajikan aksi yang cukup brutal, tapi juga sedikit drama dan komedi di dalamnya. Nuansa komedi di dalam film ini datang dari karakter Wilfred Wigans (Lamorne Morris), seorang ahli komputer eksentrik.
Dari segi cerita, setiap babak dari film ini menyajikan sejumlah kejutan dan twist yang menarik. Namun, setelah babak pertama, alur film ini mulai mudah terbaca.
Untuk urusan efek CGI, sebagian besar efeknya cukup mulus, meski ada beberapa bagian yang masih terlihat itu adalah animasi. Tapi, itu terlalu menaggu kenikmatan menonton film yang juga dibintangi oleh Eiza Gonzalez tersebut.
Untuk catatan, film ini memiliki rating 17+ dan memiliki adegan-adegan yang cukup keras dan brutal di dalamnya. Tapi, jangan berharap film ini akan sebrutal film Deadpool. Dengan rating 17+ memang harusnya film ini dapat menampilkan adegan yang lebih brutal dan berdarah-darah.
Film ini juga memiliki potensi untuk menjadi jalan dimulainya Valiant Cinematik Universe, yang mungkin bisa menjadi pesaing dua Marvel Cinematic Universe dan juga DC Extended Universe.
Bloodshot mulai tayang di Indonesia pada Rabu (11/3/2020). Jadi, jangan ketinggalan untuk menyaksikan perjuangan Ray dalam mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada. Film ini memiliki rating 17+ atau untuk segmen penonton Dewasa. Bijaklah memilh tontonan untuk keluarga. Selamat menyaksikan!
(alv)