Begini Alur Penularan Corona, mulai Saluran Nafas hingga Paru-paru

Selasa, 17 Maret 2020 - 20:03 WIB
Begini Alur Penularan...
Begini Alur Penularan Corona, mulai Saluran Nafas hingga Paru-paru
A A A
JAKARTA - Virus corona atau COVID-19 telah menginfeksi banyak negara dan menyebabkan banyak kematian. Cepatnya penyebaran virus ini membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan sebagai pandemi, artinya penyakit ini bisa menyerang siapa saja, negara mana saja di dunia dan ditandai dengan penyakit baru yang belum dikenali dan menjangkiti banyak negara dalam waktu yang bersamaan. Kemudian, memiliki jejak epidemologi.

Perwakilan Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Anak IDAI, Dr. Darmawan B. Setyanto, Sp.A(K) menyatakan infeksi COVID-19 mirip dengan selesma atau common cold dengan gejala seperti batuk, pilek, dan demam sehingga menyulitkan dokter untuk dapat menegakkan diagnosis pasti virus ini tanpa adanya kejelasan sumber penularan.

"Penyakit Corona ini penyakit infeksi yang menyerang sistem pernafasan kita. Sistem pernafasan dibagi dua bagian yaitu saluran dimulai dari hidung dan turun ke bawah takrea dan bercabang lagi ke paru. Bagian dua, paru sendiri dan Corona sendiri bisa menyerang sistem pernafasan tadi, baik saluran dan parunya," kata Dr. Darmawan.

Jika menyerang saluran pernafasan, Dr. Darmawan mengatakan, kondisi ini disebut dengan salesma atau yang orang lain sering keliru menyebutnya sebagai flu. Flu sendiri merupakan nama virus dan bisa menyerang saluran pernafasan. Pada dasarnya, virus gemar menyerang bagian tertentu.

"Ada yang gemar nyerang saluran nafas di antaranya flu, Corona. Virus ini menyerang saluran nafas dan di dua bagain tadi. Kalu disaluran tadi gejalanya ringan, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, saluran nafas grong-grong, tapi kalo kena parunya disebut pneumonia atau radang paru-paru. Itu berpotensi mematikan. Covid ini banyak dijumpai gejalanya, batuk, pilek dan disertai demam dan sesak napas. Sesak nafas ini tanda mulai menyerang paru-paru," jelasnya.

Di sisi lain, penyakit infeksi di saluran nafas juga berpotensi bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain dan potensi penularannya terbilang lebih cepat. Ini karena semua orang bernafas dan saat batuk atau bersin, percikan akan tersentuh orang. (Baca juga: 14 Hari Libur Jangan untuk Jalan-jalan, Terapkan Perilaku Hidup Bersih ).

"Percikan ini bisa mengkontaminasi. Jika orang memegang kena, masuk ke permukaan dalam tubuh kita. Kulit enggak bisa ditembus oleh virus tapi mata, mulut mudah ditembus. Ketika orang memegang percikan yang terinfeksi, berdekatan, bisa terinfeksi juga. Beda dengan penyakit lain, misal HIV, penularannya melalui cairan tubuh. Missal darah jadi penularannya, enggak semudah yang lewat saluran nafas," tandasnya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6487 seconds (0.1#10.140)