Asupan Karbohidrat dan Protein Penting untuk Performa Lari
A
A
A
JAKARTA - Lari merupakan olahraga yang mudah, murah, dan bisa dilakukan segala usia. Olahraga ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh, salah satunya menurunkan risiko berbagai macam penyakit. Namun, jangan asal melakukan olahraga lari. Melakukan peregangan sebelum lari amat disarankan. Bagi yang ingin mengikuti lomba lari pun, ada beberapa hal yang harus diketahui terkait asupan nutrisi yang direkomendasikan.
Menurut dokter olahraga dr Wawan Budisusilo SpKO, 1–2 hari sebelum lomba, pelari harus melakukan carbo loading. Konsumsi karbohidrat amat disarankan, ditambah protein dan sedikit lemak. Mengonsumsi karbohidrat sebelum bertanding dapat memperbaiki kinerja dan daya tahan pelari.
Karbohidrat merupakan molekul berbasiskan gula, dan tubuh dapat menggunakan beberapa dari mereka untuk menghasilkan glukosa. Glukosa disimpan di hati dan otot sebagai glikogen, molekul yang berfungsi sebagai penyimpan energi jangka panjang dan dapat diambil saat dibutuhkan (seperti selama lari jarak jauh).
"Kurang dari satu jam sebelum lomba, pelari hanya butuh sport drink. Ingat, selama berlari, usahakan selalu terhidrasi dengan memanfaatkan water station yang ada," kata dr Wawan dalam acara Japfa Run 2020 Ajak Masyarakat Adopsi Hidup Sehat lewat Olahraga Lari.
Setelah perlombaan, pelari sebaiknya mengonsumsi high quality protein seperti daging ayam, daging sapi, telur, dan tidak lupa kembali menghidrasi tubuh dengan 600–1.000 ml cairan. Mengonsumsi makanan tinggi protein serta minum banyak air akan membantu seseorang menikmati manfaat olahraga lari secara optimal.
Protein memegang peranan penting dalam aktivitas olahraga karena merupakan zat gizi kunci untuk pertumbuhan tulang dan otot. Rata-rata manusia membutuhkan 15–20% protein dari total kebutuhan gizi per hari. Selain itu, protein membantu mempercepat penyembuhan tubuh dari cedera, terutama pada bidang olahraga yang mengandalkan kekuatan dan daya tahan otot seperti lari.
Guna mengajak masyarakat mengadopsi gaya hidup sehat melalui olahraga lari, PT Japfa akan menyelenggarakan Japfa Run 2020 pada 28 Juni 2020 di Plaza Timur GBK. "Kami sekaligus ingin mengampanyekan pentingnya mengonsumsi protein untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuh. Peserta akan berlari dan menikmati ragam kuliner. Di festival kuliner yang juga diadakan nanti, peserta lari bisa menyantap produk protein hewani terbaik Japfa," ujar Direktur Corporate Affairs Japfa Rachmat Indrajaya.
Kegiatan ini terdiri dari enam kategori, yaitu 5K untuk umum dan master usia lebih dari 45 tahun. Sementara 10K terdiri dari empat kategori, yakni umum, master A (40–45 tahun), master B (45–50 tahun), dan master C (>50 tahun). Sementara itu, Race Director Japfa Run 2020 Satrio Guardian mengatakan, lomba lari ini akan start dan finis di Plaza Senayan GBK. Rute kategori 10K antara lain Plaza Timur Senayan, Bundaran Semanggi, Bundaran Senayan, Jalan Pattimura, Mabes Polri, putar balik ke Bundaran Senayan, lalu finis di Plaza Timur GBK. Sementara rute 5K akan melalui Plaza Timur, Bundaran Semanggi, putar balik ke Bundaran Senayan, dan finis di Plaza Timur GBK. (Sri Noviarni)
Menurut dokter olahraga dr Wawan Budisusilo SpKO, 1–2 hari sebelum lomba, pelari harus melakukan carbo loading. Konsumsi karbohidrat amat disarankan, ditambah protein dan sedikit lemak. Mengonsumsi karbohidrat sebelum bertanding dapat memperbaiki kinerja dan daya tahan pelari.
Karbohidrat merupakan molekul berbasiskan gula, dan tubuh dapat menggunakan beberapa dari mereka untuk menghasilkan glukosa. Glukosa disimpan di hati dan otot sebagai glikogen, molekul yang berfungsi sebagai penyimpan energi jangka panjang dan dapat diambil saat dibutuhkan (seperti selama lari jarak jauh).
"Kurang dari satu jam sebelum lomba, pelari hanya butuh sport drink. Ingat, selama berlari, usahakan selalu terhidrasi dengan memanfaatkan water station yang ada," kata dr Wawan dalam acara Japfa Run 2020 Ajak Masyarakat Adopsi Hidup Sehat lewat Olahraga Lari.
Setelah perlombaan, pelari sebaiknya mengonsumsi high quality protein seperti daging ayam, daging sapi, telur, dan tidak lupa kembali menghidrasi tubuh dengan 600–1.000 ml cairan. Mengonsumsi makanan tinggi protein serta minum banyak air akan membantu seseorang menikmati manfaat olahraga lari secara optimal.
Protein memegang peranan penting dalam aktivitas olahraga karena merupakan zat gizi kunci untuk pertumbuhan tulang dan otot. Rata-rata manusia membutuhkan 15–20% protein dari total kebutuhan gizi per hari. Selain itu, protein membantu mempercepat penyembuhan tubuh dari cedera, terutama pada bidang olahraga yang mengandalkan kekuatan dan daya tahan otot seperti lari.
Guna mengajak masyarakat mengadopsi gaya hidup sehat melalui olahraga lari, PT Japfa akan menyelenggarakan Japfa Run 2020 pada 28 Juni 2020 di Plaza Timur GBK. "Kami sekaligus ingin mengampanyekan pentingnya mengonsumsi protein untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuh. Peserta akan berlari dan menikmati ragam kuliner. Di festival kuliner yang juga diadakan nanti, peserta lari bisa menyantap produk protein hewani terbaik Japfa," ujar Direktur Corporate Affairs Japfa Rachmat Indrajaya.
Kegiatan ini terdiri dari enam kategori, yaitu 5K untuk umum dan master usia lebih dari 45 tahun. Sementara 10K terdiri dari empat kategori, yakni umum, master A (40–45 tahun), master B (45–50 tahun), dan master C (>50 tahun). Sementara itu, Race Director Japfa Run 2020 Satrio Guardian mengatakan, lomba lari ini akan start dan finis di Plaza Senayan GBK. Rute kategori 10K antara lain Plaza Timur Senayan, Bundaran Semanggi, Bundaran Senayan, Jalan Pattimura, Mabes Polri, putar balik ke Bundaran Senayan, lalu finis di Plaza Timur GBK. Sementara rute 5K akan melalui Plaza Timur, Bundaran Semanggi, putar balik ke Bundaran Senayan, dan finis di Plaza Timur GBK. (Sri Noviarni)
(ysw)