Puluhan Jurnalis Nyanyikan Lagu Chrisye di YouTube
A
A
A
JAKARTA - Puluhan wartawan hiburan dengan gaya dan karakter masing-masing menampilkan kebolehan vokal mereka demi terlibat dalam memoar berwujud video yang diunggah di YouTube. Video dibuat untuk memperingati 13 tahun wafatnya sang legenda musik yang diinisiasi oleh Komunitas Kangen Chrisye (#K2C).
Setiap tahun, #K2C memiliki tradisi memperingati hari wafat Chrisye yang jatuh pada 30 Maret.
Ferry Mursyidan Baldan, penggagas #K2C, menyebut, biasanya peringatan ini dihelat dalam bentuk gelaran acara seperti pengajian bersama anak yatim atau kumpul bersama keluarga Chrisye sambil berdoa dan mengenang lagu-lagu yang pernah dipopulerkan almarhum. Namun, di tengah pandemi COVID-19 saat ini, tradisi tersebut harus digelar secara digital.
Menurut Ferry, sebetulnya peringatan wafat Chrisye tahun ini sudah disusun. Sejumlah musisi seperti Erwin Gutawa direncanakan terlibat. Mulanya acara akan diselenggarakan di sebuah kafe di Jakarta Selatan dengan menggelar diskusi tentang Chrisye.
“Tetapi, acara terpaksa kami batalkan karena ada pandemi corona, sekaligus mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak melakukan kegiatan yang membuat berkumpulnya orang banyak,” kata pria kelahiran Jakarta, 16 Juni 1961 itu.
Namun, larangan berkumpul itu tidak membuat surut niat #K2C. Acara pun didesain ulang dengan menyajikannya dalam bentuk video. Pertanyaan lantas dikirim via Whatsapp, lalu dijawab oleh narasumber seperti Erwin Gutawa, Candra Darusman, Keenan Nasution, dan James F Sundah.
“#K2C tetap merasa perlu membuat video ini, terlebih berkenaan dengan wafatnya istri Chrisye, Mbak Damayanti Noor, pada 8 Februari 2020. Semenjak almarhum Chrisye berpulang di tahun 2007 hingga 2019, Mbak Yanti selalu men-support kegiatan #K2C. Dan, kami menjadikannya sebagai representasi cinta kepada Chrisye,” beber Ferry.
Video yang sebagian telah diunggah ke YouTube itu berisi lagu “Lilin-Lilin Kecil” karya James F Sundah dan dibawakan oleh 16 orang wartawan hiburan di Jakarta.
"Dari kediaman masing-masing, para wartawan ini bernyanyi dan merekamnya. Kemudian dikirim ke #K2C. Kami mengeditnya menjadi satu lagu yang utuh. Di luar pembuatan video, #K2C juga merancang kegiatan via social media yang telah diposting pada 30 Maret 2020,” kata Ferry lagi.
Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional itu mengatakan, inti dari kegiatan ini adalah mengingat sekaligus memperingati wafatnya Chrisye. “Dan yang penting lagi, kami ingin menegaskan bahwa kita mempunyai legenda musik bernama Chrisye yang sudah 13 tahun wafat, namun lagu-lagunya terus berdiam di hati banyak orang hingga kini,” ucap Ferry.
Berkenaan dengan hal itu, anggota #K2C Gideon Momongan mengaku, telah melobi sejumlah penyanyi dan musisi untuk ikut membuat video serta membawakan lagu Chrisye dari rumah masing-masing, sekaligus menaikkan hastag #K2C #mengenangchrisye, dan #dirumahaja. Menurutnya, mendengar lagu-lagu Chrisye via video musik semacam ini bisa menjadi alternatif hiburan sehat dan lebih personal.
Setiap tahun, #K2C memiliki tradisi memperingati hari wafat Chrisye yang jatuh pada 30 Maret.
Ferry Mursyidan Baldan, penggagas #K2C, menyebut, biasanya peringatan ini dihelat dalam bentuk gelaran acara seperti pengajian bersama anak yatim atau kumpul bersama keluarga Chrisye sambil berdoa dan mengenang lagu-lagu yang pernah dipopulerkan almarhum. Namun, di tengah pandemi COVID-19 saat ini, tradisi tersebut harus digelar secara digital.
Menurut Ferry, sebetulnya peringatan wafat Chrisye tahun ini sudah disusun. Sejumlah musisi seperti Erwin Gutawa direncanakan terlibat. Mulanya acara akan diselenggarakan di sebuah kafe di Jakarta Selatan dengan menggelar diskusi tentang Chrisye.
“Tetapi, acara terpaksa kami batalkan karena ada pandemi corona, sekaligus mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak melakukan kegiatan yang membuat berkumpulnya orang banyak,” kata pria kelahiran Jakarta, 16 Juni 1961 itu.
Namun, larangan berkumpul itu tidak membuat surut niat #K2C. Acara pun didesain ulang dengan menyajikannya dalam bentuk video. Pertanyaan lantas dikirim via Whatsapp, lalu dijawab oleh narasumber seperti Erwin Gutawa, Candra Darusman, Keenan Nasution, dan James F Sundah.
“#K2C tetap merasa perlu membuat video ini, terlebih berkenaan dengan wafatnya istri Chrisye, Mbak Damayanti Noor, pada 8 Februari 2020. Semenjak almarhum Chrisye berpulang di tahun 2007 hingga 2019, Mbak Yanti selalu men-support kegiatan #K2C. Dan, kami menjadikannya sebagai representasi cinta kepada Chrisye,” beber Ferry.
Video yang sebagian telah diunggah ke YouTube itu berisi lagu “Lilin-Lilin Kecil” karya James F Sundah dan dibawakan oleh 16 orang wartawan hiburan di Jakarta.
"Dari kediaman masing-masing, para wartawan ini bernyanyi dan merekamnya. Kemudian dikirim ke #K2C. Kami mengeditnya menjadi satu lagu yang utuh. Di luar pembuatan video, #K2C juga merancang kegiatan via social media yang telah diposting pada 30 Maret 2020,” kata Ferry lagi.
Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional itu mengatakan, inti dari kegiatan ini adalah mengingat sekaligus memperingati wafatnya Chrisye. “Dan yang penting lagi, kami ingin menegaskan bahwa kita mempunyai legenda musik bernama Chrisye yang sudah 13 tahun wafat, namun lagu-lagunya terus berdiam di hati banyak orang hingga kini,” ucap Ferry.
Berkenaan dengan hal itu, anggota #K2C Gideon Momongan mengaku, telah melobi sejumlah penyanyi dan musisi untuk ikut membuat video serta membawakan lagu Chrisye dari rumah masing-masing, sekaligus menaikkan hastag #K2C #mengenangchrisye, dan #dirumahaja. Menurutnya, mendengar lagu-lagu Chrisye via video musik semacam ini bisa menjadi alternatif hiburan sehat dan lebih personal.
(tsa)