Belum ada tersangka di runtuhnya Jembatan Kukar

Sabtu, 10 Desember 2011 - 13:55 WIB
Belum ada tersangka di runtuhnya Jembatan Kukar
Belum ada tersangka di runtuhnya Jembatan Kukar
A A A
Sindonews.com - Pihak kepolisian hingga saat ini masih melakukan pengembangan penyelidikan kasus Jembatan Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, yang runtuh pada 26 November 2011 lalu.

Sejauh ini polisi sudah memeriksa 41 saksi termasuk Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kukar untuk mengetahui proses pembuatan jembatan. Namun, polisi belum menetapkan satu tersangka pun.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Saud Usman Nasution menjelaskan, polisi juga masih menunggu hasil kajian ahli dari Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh November untuk memastikan penyebab ambrolnya jembatan.

Dari keterengan saksi itu pula, polisi akan menentukan, apakah ada faktor kelalaian dalam peristiwa tersebut.

"Kita masih belum bisa tentukan itu. Maka nantinya kita harapkan dari para pakar, baik dari ITB, Gama, ITS maupun pakar konstruksi lainnya, nantinya dengan melihat TKP, kondisi jembatan dan kondisi lainnya kita harapkan nanti bisa diketahui penyebabnya," ujar Saud di Mabes Polri, Jumat 9 Desember 2011.

Sementara pada hari Senin 5 Desember 2011 pihak Kepolisian telah memeriksa salah seorang direktur PT Bukaka Teknik, selaku kontraktor pembangunan Jembatan Kutai Kartanegara.

Khusus untuk pemeriksaan terhadap direksi PT Bukaka, terkait fakta hukum proses pelaksanaan pembangunan jembatan, mulai dari tahap pembangunan hingga dugaan adanya unsur kelalaian dalam pembangunan jembatan yang melintang dari Tenggarong menuju Samarinda itu.

Tim gabungan juga tengah menyoroti kegiatan pemeliharaan yang diketahui bahwa insiden terjadi saat jembatan dalam kondisi kurang terawat.

Proses evakuasi beberapa kendaraan yang tercebur ke sungai Mahakam akibat ambruknya jembatan Kutai Kartanegara (Kukar) belum juga menuai hasil.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan masih ada sekira 12 kendaraan yang ada di dalam sungai.

"Evakuasi terkendala arus sungai yang kencang dan hujan juga deras," kata dia seperti dikutip dari Okezone, Jumat 9 Desember 2011.

Akibat arus sungai yang kencang diperkirakan kendaraan sudah tidak pada posisi sebelumnya. "Posisi kendaraan sudah tergeser arus air," cetusnya.

Jarang pandang di dalam sungai nol meter. Kondisi yang sangat gelap membuat tim penyelam hanya bisa meraba-raba untuk mengetahui keberadaan korban. "Kita juga belum tahu di dalam mobil ada berapa korban," tambahnya.

Kendala lainnya yakni sungai sedalam 30 hingga 50 meter tersebut juga berlumpur. Namun diperkirakan kendaraan bergeser sekira dua atau tiga meter dari posisi sebelumnya. "Kita masih berusaha terus, tim saya juga masih ada di sana," tegasnya.

Hingga saat ini korban meninggal masih 21 orang. Diperkirakan masih ada 16 korban yang belum ditemukan.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9039 seconds (0.1#10.140)