Pangeran Arab terpikat kicauan Twitter

Rabu, 21 Desember 2011 - 08:49 WIB
Pangeran Arab terpikat kicauan Twitter
Pangeran Arab terpikat kicauan Twitter
A A A
Sindonews.com - Orang terkaya di Arab Saudi, Pangeran Alwalid bin Talal menginvestasikan uangnya senilai USD300 juta untuk membeli situs microblogging, Twitter. Uang itu setara dengan 3,75 persen saham di situs dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif.

Alwalid, yang juga pemegang saham terbesar kedua di News Corp setelah Rupert Murdoch, membeli saham Twitter setelah melalui negosiasi berbulan-bulan. Momentum investasi lewat kendaraan KHC (Kingdom Holding Company) ini mengejutkan banyak kalangan mengingat peran sosial media termasuk Twitter dalam mengorganisasi protes menumbangkan rezim tiran di Timur Tengah.

Dalam beberapa hari terakhir di Suriah, aktivis menggunakan Twitter, Facebook, dan situs-situs lain untuk mengirimkan berita tentang perjuangan mereka ke dunia luar.

Keponakan Raja Arab Saudi yang diperkirakan oleh majalah Forbes memiliki kekayaan lebih dari USD19 miliar itu juga berencana membuat saluran berita kabel, Alarab, tahun depan. Alwalid dan KHC diketahui memiliki saham pada Citigroup Inc selain beberapa perusahaan raksasa seperti Apple Inc dan TimeWarner.

Chief Executive Officer (CEO) Twitter, Dick Costolo mengatakan, perusahaan dengan nilai USD8 miliar di pasar sekunder pada Oktober lalu yang dia kelola akan mematok ukuran investasi Alwalid di bawah empat persen. “Investasi kami di Twitter menunjukkan kemampuan kami mencari peluang investasi di bisnis dengan pertumbuhan tinggi dan pengaruh global,” kata Alwalid dikutip Guardian.

Di lain pihak, CEO Kingdom Holding Company Halawani Ahmed mengungkapkan, tidak ada strategi politik di balik pembelian saham di Twitter. “Kami percaya bahwa media sosial secara fundamental akan mengubah lanskap industri media dalam beberapa tahun mendatang,”ungkapnya.

Kingdom Holding memiliki 29,9 persen saham di Saudi Riset Marketing Grup yang menerbitkan beberapa surat kabar terkemuka dan majalah, termasuk Asharq Al-Awsat dan Al Eqtisadieh.

Twitter, yang memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan sebanyak 140 karakter (tweets) untuk pengikutnya, merupakan salah satu layanan paling populer di internet, setara dengan Facebook dan Zynga Inc.

Pendiri dan analis dari lembaga pengaruh sosial media, Bernhard Warner, menilai Arab Saudi telah lama tahu nilai dari Twitter. Tahun lalu situs tersebut menjadi kekuatan politik dalam perubahan rezim, sehingga tidak ada satu orang pun yang tidak terpengaruh oleh daya Twitter. “Alwalid harus melihat Twitter sebagai sesuatu yang akan menjadi kekuatan politiknya,” tambah Warner.

Sementara itu, Kepala Aset Manajemen Bakheet Investment Group Riyadh Hesham Tuffaha memaparkan, sektor yang mencatat keuntungan pendapatan signifikan dalam tiga tahun terakhir masih dipegang oleh teknologi. “Itulah alasannya KHC memilih Twitter sebagai teknologi yang baik guna diversifikasi portofolio,” kata Tuffaha.

Saat ini warga Arab Saudi semakin beralih ke televisi satelit, penyedia berita online dan jejaring sosial untuk mengikuti peristiwa dunia. Sebelum Alwalid, orang yang lebih dulu berinvestasi di Twitter berasal dari Rusia, Yuri Milner.

Miliarder tersebut terkenal untuk investasi awal di Facebook, Zynga,dan Groupon. Saat ini perusahaan modal miliknya, Digital Sky Technologies, juga berinvestasi di situs jejaring sosial tersebut. Twitter menyatakan akan menggunakan dana yang signifikan tersebut untuk meningkatkan layanan yang menguntungkan pengguna.

Di bagian lain, perusahaan sekuritas JP Morgan Chase & Co dan mantan karyawan Google Inc Christopher Sacca juga telah membeli sekitar 10 persen saham Twitter senilai USD450 juta.

Tweets berbahasa Arab naik dengan cepat pascarevolusi yang terjadi di banyak negara Timur Tengah. Pada Oktober 2011 jumlah kicauan berbahasa Arab mencapai dua juta per hari dibandingkan hanya 99 ribu kicauan per hari pada waktu yang sama tahun sebelumnya. Istri Pangeran Alwalid, Putri Ameerah al-Taweel, adalah pengguna aktif Twitter dengan 83 ribu pengikut.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4616 seconds (0.1#10.140)