Polda bantah kirim intel ke Konami

Kamis, 05 April 2012 - 12:32 WIB
Polda bantah kirim intel ke Konami
Polda bantah kirim intel ke Konami
A A A
Sindonews.com - Isu adanya penyusupan dari pihak intelijen ke dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) dibantah Polda Metro Jaya. Adapun identitas intelijen atas nama Briptu Eka Nurcolis, diakui merupakan anggota kepolisian dari Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Bantuan Kendali Operasi (BKO) Brimob.

Dituturkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Briptu Eka bukanlah intel yang disusupkan ke organisasi mahasiswa yang bentrok dengan aparat di Jalan Diponegoro, Kamis 29 Maret 2012. Briptu Eka merupakan korban dari aksi anarkis mahasiswa di depan Universitas YAI.

Menurutnya, saat kejadian Briptu Eka baru saja tiba dari Batam dengan menggunakan pesawat, Lion Air JT 377 untuk menjemput tersangka perampokan Toko Emas Ciputat. Saat melintas di Jalan Diponegoro, mahasiswa melakukan penyanderaan mobil, karena mengetahui mobil yang ditumpangi Briptu Eka merupakan kendaraaan kepolisian.

"Barang bukti yang berada di LBH, mobil Resmob Nopol 315-VII Kijang Tahun 2003, dan tas milik Briptu Eka Nurcholis itu tertinggal di dalamnya dan dijarah oleh para mahasiswa sebelum mobil itu dibakar," tegasnya kepada Sindonews, Kamis (5/4/2012).

Seperti diketahui, penyusup yang diduga aparat kepolisian tersebut bernama Briptu Eka Nurcolis kelahiran tahun 1984 anggota 4 Den B pasukan Pelopor atau Brimob. Data tersebut didapatkan oleh para mahasiswa saat melakukan pengeledahan pada tas-tas yang tertinggal di Gedung YLBHI.

Mereka memeriksa tas tersebut pada Sabtu 30 Maret 2012 pagi dan ditemukan barang-barang berupa pin reskrimum, slip gaji, surat nikah yang menjelaskan bahwa pelaku adalah anggota Polri, nomor-nomor penting kepolisian, serta gambar sedang rekonstruksi.

Ketua Crisis Center Ratna Sarumpaet mengatakan, penyusup tersebut telah datang sebelum kejadian bentrokan antara mahasiswa dan polisi terjadi di Gambir 27 Maret 2012 lalu.

“Dia juga sudah masuk sebelum peristiwa di Gambir. Dia sudah hampir tahu seluruh rencana kita dan kita juga merasa dilucuti pada tanggal 29 (Maret) agar kita tidak jadi demo dengan dilakukan penangkapan terhadap puluhan mahasiswa di Gedung YLBHI,“ ujar Ratna. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6895 seconds (0.1#10.140)