Pasokan rumput laut dalam negeri minim

Senin, 09 April 2012 - 10:48 WIB
Pasokan rumput laut dalam negeri minim
Pasokan rumput laut dalam negeri minim
A A A
Sindonews.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, pasokan rumput laut dalam negeri hingga kini masih belum mencukupi. Karena itu, untuk mendorong peningkatan produksi dan nilai tambah dari produk yang dihasilkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) segera memberikan bantuan untuk mengejar target produksi tersebut.

Sharif mengungkapkan, penyerapan rumput laut basah dalam negeri sekitar 5 juta ton per tahun. Kebutuhan tersebut jauh dari hasil yang diproduksi yakni sekitar 3,5 juta ton per tahun. Karena itu, kondisi tersebut masih mempersulit pabrik pengolah rumput laut yang baru menerima pasokan sebesar 50 persen.

”Karena itu, kami akan meningkatkan motivasi pengolah rumput laut dalam negeri yang sudah ada, karena merekalah yang akan kami utamakan untuk menyuplai pasokan ke pabrik-pabrik pengolah rumput laut,” kata dia usai panen raya rumput laut di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, kemarin.

Dia menjelaskan, rumput laut ditetapkan KKP sebagai salah satu dari empat komoditas industrialisasi untuk dibudidayakan. Selain rumput laut, tiga komoditas lainnya yakni udang, bandeng, dan patin. Untuk rumput laut, KKP tahun ini menargetkan produksi sekitar 5,1 juta ton dan akan menjadikan Indonesia sebagai produsen utama rumput laut dunia. Saat ini, kata dia, produksi rumput laut secara nasional baru mencapai 3,5juta ton.

Cirebon sendiri kata dia, sebagai salah satu basis penghasil rumput laut yang perlu digenjot. Hal ini mengingat Jawa Barat sebagai salah satu provinsi terbesar kedua penghasil rumput laut, setelah Sulawesi. Karena itu, untuk mendorong peningkatan produksi dan nilai tambah dari produk yang dihasilkan, KKP menyerahkan bantuan kepada Pemkab Cirebon yang diterima Wakil Bupati Cirebon Ason Sukasa.

Bantuan tersebut di antaranya 100.000 ekor benih ikan nila dan ikan mas senilai Rp20 juta, 100 botol vaksin ikan aeromonas senilai Rp10 juta, 1.000 kg probiotik senilai Rp100 juta, 50.000 bibit mangrove untuk rehabilitasi tambak senilai Rp200 juta, satu unit excavator senilai Rp1,35 miliar, 1.000 kartu nelayan, serta tiga paket kebun bibit rumput laut.

KKP juga memberikan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) bagi Kabupaten Cirebon berupa 21 paket Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) perikanan tangkap senilai Rp2,1 miliar dan 20 paket PUMP senilai Rp1,3 miliar, dan bantuan lainnya.

Selain Kabupaten Cirebon, KKP juga memberikan bantuan bagi Kota Cirebon berupa 10 paket PUMP senilai Rp1 miliar dan tujuh paket PUMP perikanan budidaya senilai Rp455 juta, serta 5.000 kartu nelayan.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, untuk mendongkrak produksi rumput laut di Jabar, tahun ini dialokasikan bantuan keuangan bibit rumpu laut Rp2,5 miliar bagi daerah-daerah penghasil rumput laut. Selain rumput laut, bantuan itu juga sebagai bantuan keuangan bibit benur dan nener yang diberikan bagi 250 kelompok. ”Masing-masing kelompok terdiri dari dua orang dan mendapat sekitar Rp10 juta,” ujar dia.

Cirebon sendiri termasuk daerah yang potensial dalam pengembangan produksi rumput laut. Namun dia mengingatkan, potensi tambak yang ada tinggal bagaimana diberdayakan, salah satunya dengan pula menanam bibit bandeng sehingga tercipta dua keuntungan.

”Menambak rumput laut sesungguhnya juga berguna bagi nelayan saat menunggu angin barat reda selama enam bulan, di mana mereka tidak bisa melaut karena angin kencang dan gelombang tinggi,” tandas dia. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3682 seconds (0.1#10.140)