Warna-Warna Alami Untuk Rumah
A
A
A
MENCIPTAKAN warna-warna untuk rumah tak selalu harus dengan cat atau wallpaper. Ada banyak elemen dari alam yang bisa digunakan untuk memperkaya rumah dengan warna yang cantik.
Mengulik lebih jauh tentang warna memang sangat mengasyikkan, mulai dari arti, pengaplikasian, hingga bagaimana kita memperoleh kesan yang natural dari warna tersebut. Untuk sumber warna, sebenarnya bisa dibagi menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahan alami dan dari bahan kimia.
"Kalau yang alami seperti batu, kayu, bambu, dan keramik, sedangkan yang kimia biasanya seperti cat dan wallpaper," sebut desainer interior Susan Octari Yawhan.
Batu, pastinya Anda sudah tidak asing lagi saat mendengar namanya. Bahan material yang satu ini terkenal memiliki beragam jenis corak dan variasi, mulai ukurannya, bentuk, tekstur, hingga warna yang berbedabeda."Batu memang sering sekali menjadi pemberi warna di bagian lanskap. Namun, sebenarnya batu juga bisa dijadikan penanda untuk di dalam ruangan. Misalnya menggunakan batu paras Yogya atau Palimanan. Batu ini berwarna putih dan bentuknya pipih, cocok untuk diterapkan di hunian bergaya minimalis dan klasik," kata Susan.
Bukan sekadar jenis batu Palimanan dan Paras saja, batu kali dan batu candi juga bisa menjadi sumber warna alami di bagian beranda rumah. Warnanya yang hitam nan eksotik tersebut bisa memberikan kesan tegas dan wibawa sang pemilik rumah.
"Untuk batu kali dan batu candi memang tegas dengan kesan naturalnya. Batu ini memiliki tekstur permukaan yang sedikit kasar. Jadi, lebih sering digunakan untuk lantai teras atau kamar mandi yang bernuansa alami. Bila ingin dijadikan aksen penghias dinding, juga tidak masalah karena batu ini sangat fleksibel dan bisa diterapkan untuk semua gaya hunian," papar Susan.
Mengulas permasalahan batu sebagai sumber warna alami memang tidak ada habisnya. Pasalnya, si material keras yang satu ini memang memiliki banyak ragam dan warna, mulai yang murah seperti batu bata hingga yang kelas atas seperti marmer, semua bisa dipilih berdasarkan gaya rumah dan fungsinya.
Bukan hanya batu yang bisa Anda jadikan sumber warna alami pengganti cat, bambu dan rotan juga bisa menjadi alternatif pilihan berikutnya. Sebagai material alami, kedua bahan ini bisa dikatakan yang paling fleksibel karena sifatnya yang lentur, mudah dibentuk, dan tidak patah.
"Sekarang ini penggunaan kayu paling sering jadi pilihan, bukan hanya harga yang relatif murah, juga budi dayanya yang saat ini sudah semakin banyak. Kelebihannya dari batu, kayu bisa dijadikan sumber warna penghias ruangan yang bervariasi, seperti mebel, partisi, dinding, lantai, bahkan plafon," sebut Susan.
Bambu dan rotan memiliki warna kuning yang sedikit terlihat terang. Bila Anda letakkan posisinya di tengah ruangan, seperti untuk partisi. Bambu bisa menjadi pengganti cermin yang dapat memantulkan cahaya ke dalam ruangan.
Bahan material yang tak kalah memiliki warna menarik pula adalah kayu. Jenis bahan material yang satu ini memiliki warna yang spesifik, misalkan kayu jati dengan perpaduan warna cokelat klasik, mahoni dengan cokelat kemerahan, atau walnut untuk cokelat kehitaman. Namun, ada juga kayu yang berwarna terang, putih kekuningan, seperti kayu pinus dan kayu sungkai.
"Warna kayu bukan hanya sebatas pada warna dasar cokelat. Kayu juga memiliki pola serat dan tekstur yang sangat spesifik, misalkan kayu zebrawood dengan pola serat garis yang kuat, kayu jati dengan pola lengkungan yang khas, atau kayu oak yang memiliki tekstur menarik yang sayang untuk dilewatkan," sebut Susan.
Terakhir yang bisa dijadikan inspirasi sumber warna Anda selanjutnya adalah keramik dan mozaik. Kedua bahan ini sangat banyak memiliki pilihan warna. Saat ini motif, tekstur, dan bentuk keramik sudah mulai dikombinasikan dengan bentuk tertentu, seperti dengan menggunakan corak atau perpaduan warna.
"Aplikasi mozaik yang memiliki beragam warna dan bentuknya yang tidak beraturan akan memperlihatkan kedinamisan dan keunikan di satu ruangan. Jadi, apakah Anda sudah mulai menentukan material mana yang akan dijadikan sumber warna alami penghias rumah? Selamat mencoba.
Aprilia s andyna
Mengulik lebih jauh tentang warna memang sangat mengasyikkan, mulai dari arti, pengaplikasian, hingga bagaimana kita memperoleh kesan yang natural dari warna tersebut. Untuk sumber warna, sebenarnya bisa dibagi menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahan alami dan dari bahan kimia.
"Kalau yang alami seperti batu, kayu, bambu, dan keramik, sedangkan yang kimia biasanya seperti cat dan wallpaper," sebut desainer interior Susan Octari Yawhan.
Batu, pastinya Anda sudah tidak asing lagi saat mendengar namanya. Bahan material yang satu ini terkenal memiliki beragam jenis corak dan variasi, mulai ukurannya, bentuk, tekstur, hingga warna yang berbedabeda."Batu memang sering sekali menjadi pemberi warna di bagian lanskap. Namun, sebenarnya batu juga bisa dijadikan penanda untuk di dalam ruangan. Misalnya menggunakan batu paras Yogya atau Palimanan. Batu ini berwarna putih dan bentuknya pipih, cocok untuk diterapkan di hunian bergaya minimalis dan klasik," kata Susan.
Bukan sekadar jenis batu Palimanan dan Paras saja, batu kali dan batu candi juga bisa menjadi sumber warna alami di bagian beranda rumah. Warnanya yang hitam nan eksotik tersebut bisa memberikan kesan tegas dan wibawa sang pemilik rumah.
"Untuk batu kali dan batu candi memang tegas dengan kesan naturalnya. Batu ini memiliki tekstur permukaan yang sedikit kasar. Jadi, lebih sering digunakan untuk lantai teras atau kamar mandi yang bernuansa alami. Bila ingin dijadikan aksen penghias dinding, juga tidak masalah karena batu ini sangat fleksibel dan bisa diterapkan untuk semua gaya hunian," papar Susan.
Mengulas permasalahan batu sebagai sumber warna alami memang tidak ada habisnya. Pasalnya, si material keras yang satu ini memang memiliki banyak ragam dan warna, mulai yang murah seperti batu bata hingga yang kelas atas seperti marmer, semua bisa dipilih berdasarkan gaya rumah dan fungsinya.
Bukan hanya batu yang bisa Anda jadikan sumber warna alami pengganti cat, bambu dan rotan juga bisa menjadi alternatif pilihan berikutnya. Sebagai material alami, kedua bahan ini bisa dikatakan yang paling fleksibel karena sifatnya yang lentur, mudah dibentuk, dan tidak patah.
"Sekarang ini penggunaan kayu paling sering jadi pilihan, bukan hanya harga yang relatif murah, juga budi dayanya yang saat ini sudah semakin banyak. Kelebihannya dari batu, kayu bisa dijadikan sumber warna penghias ruangan yang bervariasi, seperti mebel, partisi, dinding, lantai, bahkan plafon," sebut Susan.
Bambu dan rotan memiliki warna kuning yang sedikit terlihat terang. Bila Anda letakkan posisinya di tengah ruangan, seperti untuk partisi. Bambu bisa menjadi pengganti cermin yang dapat memantulkan cahaya ke dalam ruangan.
Bahan material yang tak kalah memiliki warna menarik pula adalah kayu. Jenis bahan material yang satu ini memiliki warna yang spesifik, misalkan kayu jati dengan perpaduan warna cokelat klasik, mahoni dengan cokelat kemerahan, atau walnut untuk cokelat kehitaman. Namun, ada juga kayu yang berwarna terang, putih kekuningan, seperti kayu pinus dan kayu sungkai.
"Warna kayu bukan hanya sebatas pada warna dasar cokelat. Kayu juga memiliki pola serat dan tekstur yang sangat spesifik, misalkan kayu zebrawood dengan pola serat garis yang kuat, kayu jati dengan pola lengkungan yang khas, atau kayu oak yang memiliki tekstur menarik yang sayang untuk dilewatkan," sebut Susan.
Terakhir yang bisa dijadikan inspirasi sumber warna Anda selanjutnya adalah keramik dan mozaik. Kedua bahan ini sangat banyak memiliki pilihan warna. Saat ini motif, tekstur, dan bentuk keramik sudah mulai dikombinasikan dengan bentuk tertentu, seperti dengan menggunakan corak atau perpaduan warna.
"Aplikasi mozaik yang memiliki beragam warna dan bentuknya yang tidak beraturan akan memperlihatkan kedinamisan dan keunikan di satu ruangan. Jadi, apakah Anda sudah mulai menentukan material mana yang akan dijadikan sumber warna alami penghias rumah? Selamat mencoba.
Aprilia s andyna
(ars)