Misi Mulia Honda Sensing
A
A
A
HONDA memperkenalkan teknologi Honda Sensing. Teknologi ini berupaya mewujudkan mimpi Honda agar masyarakat bebas kecelakaan lalu lintas.
Pernahkah Anda berpikir ada satu hari tanpa kecelakaan lalu lintas? Sebelum menjawabnya, terlebih dulu perlu diketahui bahwa World Health Organization (WHO) memiliki catatan menarik soal kecelakaan lalu lintas. Mereka mencatat setiap tahun kejadian kecelakaan lalu lintas telah menyebabkan rata-rata 1,24 juta jiwa meninggal dunia dan 50 juta jiwa mengalami luka-luka dan cacat tetap.
Bahkan, menurut catatan WHO, jumlah korban jiwa akibat kecelakaan ini lebih tinggi daripada korban perang. Dalam delapan tahun Perang Teluk dari 1980 sampai 1988 misalnya, tercatat korban meninggal 1,2 juta jiwa, atau sekitar 150.000 per tahun. Intinya, jika Anda masih berpikir ada satu hari tanpa kecelakaan lalu lintas, jawabannya sulit.
Namun, bukan berarti kita tidak boleh merealisasikan keinginan tersebut. Honda merupakan salah satu perusahaan automotif yang berusaha merealisasikan mimpi tersebut. Honda bercita-cita ke depan kecelakaan lalu lintas bisa ditekan. Bahkan, menurut mereka bisa ditiadakan.
Tidak main-main mereka malah membuat misi khusus, yakni Collision-Free Society . Honda berharap ke depannya kehidupan masyarakat akan bebas dari kecelakaan lalu lintas. Bukan hanya pengendara kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor, juga semua pihak pengguna jalan agar dapat menikmati kehidupan mereka tanpa perlu khawatir dengan keselamatan berkendara.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Honda berinovasi dan menciptakan teknologi terkini, khususnya masalah keamanan. Nah, salah satu inovasi tersebut, mereka baru-baru ini meluncurkan Honda Sensing. Teknologi ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan teknologi radar yang digunakan di Mercedes-Benz S-Class atau mobil premium lainnya. Teknologi keamanan ini memaksimalkan sensor, radar, dan kamera yang ada di dalam mobil.
Nah, untuk Honda Sensing, teknologi ini menggunakan dua jenis sensor dengan karakteristik yang berbeda. Sensor pertama adalah millimeter-wave radar yang terdapat di front grille, dan sensor yang kedua berupa monucular camera yang terpasang di bagian dalam pada kaca depan mobil.
Millimeter-Wave radar memiliki fungsi memperluas ruang lingkup deteksi mobil, mulai dari kendaraan yang ada di sekitar hingga pejalan kaki yang dianggap sebagai objek yang sulit dideteksi oleh radio wave reflection. Agar pendeteksian berjalan maksimal, pada Honda Sensing terdapat monocular camera. Kamera ini mampu mengidentifikasi atribut dan ukuran dari pejalan kaki serta target objek lainnya dalam rentang jarak deteksi kurang lebih 60 meter di depan mobil Honda.
Honda Sensing tidak hanya mendeteksi lingkungan di sekitar, sistem keamanan ini juga membaca gerakan dari pengemudi dan kondisi kendaraan secara kolaboratif pada komponen-komponen tertentu dari kendaraan, termasuk sistem pengereman dan kemudi.
Pendeteksian lingkungan sekitar dan gaya berkendara itu akhirnya menghasilkan 8 teknologi keamanan terkini. Beberapa di antaranya adalah pedestrian collision mitigation steering system (PCMSS) dan collision braking mitigation system (CBMS).
Berkat PCMSS, mobil Honda dengan sendirinya akan mencegah terjadinya tabrakan antara mobil dan pejalan kaki. Jika terjadi potensi tabrakan, mobil Honda akan memberikan peringatan audio dan visual yang dituangkan ke layar mobil. Jika pengemudi masih tetap lalai, mobil langsung akan melakukan pengereman. Hard braking akan terjadi pengemudi melalaikan semua peringatan. Pengereman darurat tersebut dilakukan guna meminimalkan efek tubrukan yang akan dialami oleh pejalan kaki maupun pengemudi.
Cara yang sama juga berlaku pada CMBS. Namun, perbedaannya ada pada deteksi yang difokuskan di kendaraan yang ada di depan maupun di sekitarnya. Selain PCMSS dan CMBS, Honda Sensing juga memiliki fungsi-fungsi yang memang sudah tidak asing, seperti following distance control dan lane keeping control . Fungsi ini bertujuan membantu pengemudi agar dapat menjalankan kendaraan dengan baik, nyaman, dan aman.
Honda berencana menyalurkan teknologi Honda Sensing ini ke mobil terbaru mereka, Honda All New Legend yang akan dijual di Jepang pada akhir tahun 2014. Setelah itu secara bertahap akan diaplikasikan ke model mobil Honda lainnya mulai tahun 2015 mendatang. Namun, untuk pemanasan, sebagian kegunaan Honda Sensing tersebut sudah ada di Honda CR-V 2015 yang baru-baru ini diluncurkan ke pasar dunia.
Wahyu sibarani
Pernahkah Anda berpikir ada satu hari tanpa kecelakaan lalu lintas? Sebelum menjawabnya, terlebih dulu perlu diketahui bahwa World Health Organization (WHO) memiliki catatan menarik soal kecelakaan lalu lintas. Mereka mencatat setiap tahun kejadian kecelakaan lalu lintas telah menyebabkan rata-rata 1,24 juta jiwa meninggal dunia dan 50 juta jiwa mengalami luka-luka dan cacat tetap.
Bahkan, menurut catatan WHO, jumlah korban jiwa akibat kecelakaan ini lebih tinggi daripada korban perang. Dalam delapan tahun Perang Teluk dari 1980 sampai 1988 misalnya, tercatat korban meninggal 1,2 juta jiwa, atau sekitar 150.000 per tahun. Intinya, jika Anda masih berpikir ada satu hari tanpa kecelakaan lalu lintas, jawabannya sulit.
Namun, bukan berarti kita tidak boleh merealisasikan keinginan tersebut. Honda merupakan salah satu perusahaan automotif yang berusaha merealisasikan mimpi tersebut. Honda bercita-cita ke depan kecelakaan lalu lintas bisa ditekan. Bahkan, menurut mereka bisa ditiadakan.
Tidak main-main mereka malah membuat misi khusus, yakni Collision-Free Society . Honda berharap ke depannya kehidupan masyarakat akan bebas dari kecelakaan lalu lintas. Bukan hanya pengendara kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor, juga semua pihak pengguna jalan agar dapat menikmati kehidupan mereka tanpa perlu khawatir dengan keselamatan berkendara.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Honda berinovasi dan menciptakan teknologi terkini, khususnya masalah keamanan. Nah, salah satu inovasi tersebut, mereka baru-baru ini meluncurkan Honda Sensing. Teknologi ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan teknologi radar yang digunakan di Mercedes-Benz S-Class atau mobil premium lainnya. Teknologi keamanan ini memaksimalkan sensor, radar, dan kamera yang ada di dalam mobil.
Nah, untuk Honda Sensing, teknologi ini menggunakan dua jenis sensor dengan karakteristik yang berbeda. Sensor pertama adalah millimeter-wave radar yang terdapat di front grille, dan sensor yang kedua berupa monucular camera yang terpasang di bagian dalam pada kaca depan mobil.
Millimeter-Wave radar memiliki fungsi memperluas ruang lingkup deteksi mobil, mulai dari kendaraan yang ada di sekitar hingga pejalan kaki yang dianggap sebagai objek yang sulit dideteksi oleh radio wave reflection. Agar pendeteksian berjalan maksimal, pada Honda Sensing terdapat monocular camera. Kamera ini mampu mengidentifikasi atribut dan ukuran dari pejalan kaki serta target objek lainnya dalam rentang jarak deteksi kurang lebih 60 meter di depan mobil Honda.
Honda Sensing tidak hanya mendeteksi lingkungan di sekitar, sistem keamanan ini juga membaca gerakan dari pengemudi dan kondisi kendaraan secara kolaboratif pada komponen-komponen tertentu dari kendaraan, termasuk sistem pengereman dan kemudi.
Pendeteksian lingkungan sekitar dan gaya berkendara itu akhirnya menghasilkan 8 teknologi keamanan terkini. Beberapa di antaranya adalah pedestrian collision mitigation steering system (PCMSS) dan collision braking mitigation system (CBMS).
Berkat PCMSS, mobil Honda dengan sendirinya akan mencegah terjadinya tabrakan antara mobil dan pejalan kaki. Jika terjadi potensi tabrakan, mobil Honda akan memberikan peringatan audio dan visual yang dituangkan ke layar mobil. Jika pengemudi masih tetap lalai, mobil langsung akan melakukan pengereman. Hard braking akan terjadi pengemudi melalaikan semua peringatan. Pengereman darurat tersebut dilakukan guna meminimalkan efek tubrukan yang akan dialami oleh pejalan kaki maupun pengemudi.
Cara yang sama juga berlaku pada CMBS. Namun, perbedaannya ada pada deteksi yang difokuskan di kendaraan yang ada di depan maupun di sekitarnya. Selain PCMSS dan CMBS, Honda Sensing juga memiliki fungsi-fungsi yang memang sudah tidak asing, seperti following distance control dan lane keeping control . Fungsi ini bertujuan membantu pengemudi agar dapat menjalankan kendaraan dengan baik, nyaman, dan aman.
Honda berencana menyalurkan teknologi Honda Sensing ini ke mobil terbaru mereka, Honda All New Legend yang akan dijual di Jepang pada akhir tahun 2014. Setelah itu secara bertahap akan diaplikasikan ke model mobil Honda lainnya mulai tahun 2015 mendatang. Namun, untuk pemanasan, sebagian kegunaan Honda Sensing tersebut sudah ada di Honda CR-V 2015 yang baru-baru ini diluncurkan ke pasar dunia.
Wahyu sibarani
(bbg)