Olahraga Bantu Cegah Kanker Payudara
A
A
A
LONDON - Semua orang sadar bahwa olahraga baik untuk kesehatan. Tapi, tidak banyak yang tahu bahwa kegiatan fisik ini bisa membantu mencegah kanker payudara.
Para wanita paruh baya, yang rutin melakukan olahraga dalam bentuk apa pun tiap hari, secara signifikan telah mengurangi risiko terkena kanker.
Menurut laporan femalefirst.co.uk, hanya dibutuhkan 30 menit per hari untuk berolahraga dan itu cukup bisa mengurangi risiko terkena kanker hingga seperlima.
Ilmuwan juga menemukan wanita yang mengalami obesitas memiliki kemungkinan 50% lebih besar terkena kanker daripada mereka yang memiliki Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index/BMI) yang sehat. Wanita yang melakukan olahraga tiga jam per pekan kurang dari 21% berisiko terkena kanker payudara.
Saat ini 1 di antara 8 wanita terkena kanker payudara, yang sama dengan 50.500 pertahun. Tapi, bukti baru ini cukup positif dalam memperlihatkan bahwa gaya hidup sehat bisa mengurangi kemungkinan wanita terkena penyakit ini.
Para periset Oxford University telah menghabiskan waktu tiga tahun memonitor 126.000 wanita yang memasuki menopause dan mencatat kalau mereka terkena penyakit atau tidak. Mereka mengisi kuesioner mengenai level olahraga, berat badan, diet, minum minuman beralkohol dan merokok.
Ilmuwan yakin bahwa obesitas meningkatkan risiko kanker, sebagian besar karena sel gemuk berisi oestrogen yang mendorong pertumbuhan tumor.
“Apa yang benar-benar menarik dari kajian ini adalah (penurunan risiko kanker payudara) tidak muncul hanya karena sebagian besar wanita aktif lebih ramping, yang mengindikasikan bahwa mungkin masih banyak sejumlah manfaat langsung olahraga bagi wanita dengan segala ukuran,” papar Tim Key, seorang ilmuwan Cancer Research UK dari unit epidemologi kanker di Oxford University, yang dikutip IANS.
Namun, Key menyatakan, mereka belum tahu bagaimana sejatinya aktivitas fisik mengurangi risiko kanker payudara. “Tapi sejumlah kajian kecil mengindikasikan itu mungkin terkait dampak level hormon di dalam tubuh,” imbuh dia.
Key juga memaparkan, riset lebih banyak masih dibutuhkan untuk menemukan hubungan antara level hormon wanita dan pencegahan kanker.
Para wanita paruh baya, yang rutin melakukan olahraga dalam bentuk apa pun tiap hari, secara signifikan telah mengurangi risiko terkena kanker.
Menurut laporan femalefirst.co.uk, hanya dibutuhkan 30 menit per hari untuk berolahraga dan itu cukup bisa mengurangi risiko terkena kanker hingga seperlima.
Ilmuwan juga menemukan wanita yang mengalami obesitas memiliki kemungkinan 50% lebih besar terkena kanker daripada mereka yang memiliki Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index/BMI) yang sehat. Wanita yang melakukan olahraga tiga jam per pekan kurang dari 21% berisiko terkena kanker payudara.
Saat ini 1 di antara 8 wanita terkena kanker payudara, yang sama dengan 50.500 pertahun. Tapi, bukti baru ini cukup positif dalam memperlihatkan bahwa gaya hidup sehat bisa mengurangi kemungkinan wanita terkena penyakit ini.
Para periset Oxford University telah menghabiskan waktu tiga tahun memonitor 126.000 wanita yang memasuki menopause dan mencatat kalau mereka terkena penyakit atau tidak. Mereka mengisi kuesioner mengenai level olahraga, berat badan, diet, minum minuman beralkohol dan merokok.
Ilmuwan yakin bahwa obesitas meningkatkan risiko kanker, sebagian besar karena sel gemuk berisi oestrogen yang mendorong pertumbuhan tumor.
“Apa yang benar-benar menarik dari kajian ini adalah (penurunan risiko kanker payudara) tidak muncul hanya karena sebagian besar wanita aktif lebih ramping, yang mengindikasikan bahwa mungkin masih banyak sejumlah manfaat langsung olahraga bagi wanita dengan segala ukuran,” papar Tim Key, seorang ilmuwan Cancer Research UK dari unit epidemologi kanker di Oxford University, yang dikutip IANS.
Namun, Key menyatakan, mereka belum tahu bagaimana sejatinya aktivitas fisik mengurangi risiko kanker payudara. “Tapi sejumlah kajian kecil mengindikasikan itu mungkin terkait dampak level hormon di dalam tubuh,” imbuh dia.
Key juga memaparkan, riset lebih banyak masih dibutuhkan untuk menemukan hubungan antara level hormon wanita dan pencegahan kanker.
(alv)