Herbalife Hadirkan Pakar Nutrisi Global

Jum'at, 07 November 2014 - 15:56 WIB
Herbalife Hadirkan Pakar Nutrisi Global
Herbalife Hadirkan Pakar Nutrisi Global
A A A
Herbalife,perusahaan penyedia nutrisi global, kembali menyelenggarakan Wellness Tour Asia Pacific 2014 dengan membawa enam anggota Dewan Penasihat Nutrisi (Nutrition Advisory Board/NAB) yang terdiri dari para pakar dan ahli di bidang nutrisi dan kesehatan.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam menyambut Ulang Tahun ke-16 Herbalife dan Herbalife Nutrition Day yang dirayakan setiap tanggal 25 Oktober.

“Kegiatan ini diisi dengan simposium dan kampanye yang melibatkan kalangan dokter dan pelaku medis, serta distributor independen Herbalife untuk menyebarluaskan semangat gaya hidup sehat melalui asupan nutrisi seimbang dan olahraga kepada masyarakat Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan komitmen kami sebagai perusahaan penyedia nutrisi global untuk terus mengampanyekan dan mengajak masyarakat untuk memerangi risikorisiko obesitas dan permasalahan nutrisi lainnya,” ujar Country General Manager Herbalife Indonesia Andam Dewi.

Wellness Tour Asia Pacific 2014 akan diselenggarakan di 25 kota di negaranegara Asia Pasifik, seperti Indonesia, Australia, Kamboja, Hong Kong, India, Jepang, Korea, Makao, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia, kegiatan ini telah diselenggarakan empat kali, dan kali ini simposium Wellness Tour Asia Pasific akan dibawakan oleh Dr Nataniel Viuniski MD, yang merupakan dokter anak dan ahli nutrisi.

Dr Nataniel akan membahas isu kesehatan yang lebih mendalam seperti obesitas, penuaan populasi, serta bagaimana menjaga gaya hidup tetap sehat. Dr Nataniel Viuniski menyatakan masih tingginya tren permasalahan obesitas dan kesadaran akan pentingnya kesehatan menjadi dasar kampanye ini.

Berdasar data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 1,4 miliar orang dewasa di seluruh dunia kelebihan berat badan dan setidaknya 2,8 juta orang dewasa meninggal setiap tahun sebagai akibat dari kelebihan berat badan atau obesitas dan berbagai penyakit turunannya.

Di Indonesia saat ini tengah mengalami beban ganda (double burden) permasalahan nutrisi, yaitu kekurangan dan kelebihan gizi yang merupakan tantangan kompleks karena terjadi di semua kelas sosial masyarakat Indonesia. Mengutip data Risek Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, Kementerian Kesehatan RI, prevalensi penduduk dewasa kurus mencapai 8,7%, berat badan berlebih sebesar 13,5%, dan obesitas 15,4%. Pengentasan masalah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun memerlukan dukungan pihak swasta dan masyarakat secara umum.

Anton c
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5475 seconds (0.1#10.140)