Ruang Tidur Anak yang Nyaman

Kamar tidur anak dengan suasana yang menyenangkan memang harus diciptakan. Namun, jangan lupakan faktor keamanannya agar keberadaan si kecil tetap aman. “Children need the freedom and time to play. Play is not luxury. Play is a necessity “.

Kalimat yang diucapkan Kay Redfield Jamison ini seolah menegaskan proses bermain anak adalah sebuah kebutuhan wajib yang harus dipenuhi dalam proses tumbuh kembang mereka. Anak-anak memiliki cara untuk berkreasi dan menjelajahi dunia mereka, yaitu bermain. Salah satu cara orang tua untuk menyenangkan anak-anak, yakni merancang ruang tidur yang seolah area bermain.

Namun, terkadang kekhawatiran tinggi orang tua akan keselamatan si kecil justru menjadi faktor yang menghambat kebebasan tersebut. Psikolog anak Ratih Ibrahim mengatakan adalah sebuah kewajaran bagi anak dalam bereksplorasi dan mengekspresikan kreativitas mereka. Namun, anak-anak tidak dapat tumbuh secara optimal jika orang tua tidak mengizinkan mereka bebas bereksplorasi.

Itulah sebabnya orang tua harus menciptakan zona aman dan nyaman untuk mereka, tapi tidak melupakan kesenangan si kecil. Dengan kata lain, kamar anak jangan hanya dibuat menyenangkan, juga harus dirancang aman agar mereka bebas bermain tanpa membuat orang tua merasa khawatir.

Menurut desainer interior Dina Hartadi, secara garis besar ruang tidur anak haruslah menyenangkan, tapi jangan pernah melupakan sisi keamanannya. Anak membutuhkan ruang khusus untuk dapat menyalurkan hasrat kreativitas dan rasa ingin tahunya. “Tidak heran kebanyakan ruang tidur anak dirancang fun dan playful , serta terkadang dibuat dengan konsep yang berbeda dengan tema rumah.

Cara ini sangat lazim karena anak butuh ruang khusus ketika ia bisa bermain dan bereksplorasi,” ujar Dina. Selain itu, anak-anak cenderung berlari sesuka hati tanpa memperhatikan apa yang ada di sekelilingnya. Oleh sebab itu, tata letak dan pemilihan furnitur yang tepat dapat menjadi solusi aktif untuk menciptakan zona aman si kecil. “Ada aturan yang harus diperhatikan agar ruang tidur anak menjadi tempat bermain yang aman, sekaligus menyenangkan.

Salah satunya tempat tidurnya. Bila anak kita masih berusia 0 sampai 2 tahun, desain boks bayi yang tepat dapat memberikan keamanan ekstra untuk si kecil,” saran Dina. Tidak hanya bagian tempat tidur, awasi juga penempatan stop kontak di kamar tidur anak. Anak-anak terkadang menyentuh apa saja yang membuat mereka penasaran, seperti stop kontak. Rasa ingin tahunya yang tinggi terkadang membuatnya dalam bahaya.

Tidak jarang si buah hati terkena setrum. “Sebaiknya gunakan stop kontak yang sudah dilengkapi bagian penutup. Ini akan menghindari anak dari bahaya setrum. Atau gunakan penutup stop kontak yang dapat dibeli di supermarket,” sebut Dina. Terkadang anak-anak kerap kali berlarian tanpa mempertimbangkan barang-barang apa saja yang ada di hadapannya. Untuk menghindari ia terbentur dinding, sebaiknya lapisi permukaan dinding dengan bantalan lunak.

Bantalan ini bisa Anda buat dari bahan kulit sintetis, busa, dan tripleks sebagai alas. Setelah itu, tempelkan satu per satu bantalan tersebut hingga menutupi sebagian dinding. “Ketinggian bantalan dapat disesuaikan dengan kebutuhan si anak. Selain memberikan perlindungan, permainan warna di bantalan dapat membuat tampilan dinding terkesan dinamis,” kata desainer interior dari Himpunan Desainer Interior ini (HDII).

Ruang tidur anak merupakan area tidur, sekaligus tempat bermain sehingga harus ada lahan ketika ia bisa bermain dengan bebas tanpa terbentur dengan furnitur yang ada di sekitarnya. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan gunakan banyak furnitur dan barang-barang di dalamnya. “Pada dasarnya ruang tidur anak dan balita hanya membutuhkan boks bayi, tempat tidur, lemari pakaian, dan rak untuk keperluan pengganti popok. Setelah usianya beranjak lebih dari 5 tahun, bisa memasukkan meja belajar,” tutur Dina.

Aprilia s andyna