Orang Obesitas pun Bisa Malnutrisi
A
A
A
LONDON - Orang berbadan subur biasanya diasosiasikan dengan sehat dan banyak makan. Tapi, menurut seorang dokter asal Inggris, orang gemuk justru ada yang kekurangan gizi alias malnutrisi. Kok bisa?
Sebuah kajian di Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menunjukkan, meskipun level obesitas di negara itu tinggi, tapi banyak yang kekurangan gizi.
Menurut Sally Norton, konsultan khusus penurunan berat badan dan bedah pencernaan bagian atas, diet pizza, kentang goreng (fries), pasta, nasi, biskuit atau pun cake membuat orang justrui lebih banyak mengonsumsi kalori tapi hanya sedikit nutrisi.
Masalah itu kian diperparah dengan kedai-kedai kopi yang menawarkan minuman bergula dan berlemak. Sementara, perusahaan-perusahaan obat mendorong penjualan obat mahal yang merawat gejala penyakit tapi bukan penyebabnya.
Norton menegaskan, kita harus merawat penyakit dengan gizi dan membiarkan makanan menjadi obat. “Hippocrates, ayah kedokteran, memang benar saat dia menyatakan biarkan makanan menjadi obat kalian,” ujar Norton, seperti dikutip The Daily Mail.
Lantas bagaimana orang obesitas bisa kekurangan gizi? Malnutrisi adalah kata yang biasa diasoasikan dengan orang-orang kurus. Tapi, meningkatnya ketergantungan orang terhadap fast food, bersamaan dengan peningkatan rata-rata minum minuman keras berarti banyak yang kekuarangan vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh.
Akibat malnutrisi, dalam kasus paling ekstrem, adalah perut buncit, tangan dan kaki lumpuh serta tubuh yang kurus kering—kondisi ini biasanya dialami korban kelaparan di negara-negara berkembang.
Sementara malnutrisi bisa fatal, dalam bentuk yang lebih ringan itu bisa menyebabkan gejala yang berdampak pada kehidupan sehari-hari, dari rambut rontok hingga banyak makan.
Berapa banyak nutrisi dalam biskuit, sepotong cake, kripik kentang, kentang goreng, pizza, nasi putih, pasta atau roti? Tidak banyak. “Jadi kalau kita makan makanan yang kurang nutrisi seperti ini secara reguler, kita harus pastikan mendapatkan nutrisi dari makana yang benar, segar dan tidak banyak diolah,” ujar Norton.
Norton menegaskan, dengan hanya menyatap makanan yang lebih bernutrisi, orang bisa mengurangi risiko sakit dan bahkan merawat masalah yang sudah ada. Kekuatan nutrisi yang baik menurut Norton, di antaranya:
Jantung
Riset menunjukkan, makan makanan sehat untuk jantung seperti buah-buahan, sayuran dan ikan secara signifikan mengurangi peluang terkena serangan jantung dan stroke kedua terhadap orang yang memiliki penyakit kardiovaskular.
Diabetes
Kajian lain dari Harvard menunjukkan menyantap lebih banyak buah utuh, terutama blueberry, anggur dan apel, secara signifikan berasosiasi dengan risiko rendah terkena diabetes tipe 2.
Kesehatan mental
Sejumlah kajian mengaitkan konsumsi omega 3 yang lebih tinggi dengan perbaikan kesehatan mental.
Stroke
Pola makan ala Mediterania yang disuplemen kacang bisa mengurangi risiko stroke.
Kanker
Lebih dari 25 kajian memperlihatkan makan banyak serat mengurangi risiko kanker usus besar.
Sebuah kajian di Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menunjukkan, meskipun level obesitas di negara itu tinggi, tapi banyak yang kekurangan gizi.
Menurut Sally Norton, konsultan khusus penurunan berat badan dan bedah pencernaan bagian atas, diet pizza, kentang goreng (fries), pasta, nasi, biskuit atau pun cake membuat orang justrui lebih banyak mengonsumsi kalori tapi hanya sedikit nutrisi.
Masalah itu kian diperparah dengan kedai-kedai kopi yang menawarkan minuman bergula dan berlemak. Sementara, perusahaan-perusahaan obat mendorong penjualan obat mahal yang merawat gejala penyakit tapi bukan penyebabnya.
Norton menegaskan, kita harus merawat penyakit dengan gizi dan membiarkan makanan menjadi obat. “Hippocrates, ayah kedokteran, memang benar saat dia menyatakan biarkan makanan menjadi obat kalian,” ujar Norton, seperti dikutip The Daily Mail.
Lantas bagaimana orang obesitas bisa kekurangan gizi? Malnutrisi adalah kata yang biasa diasoasikan dengan orang-orang kurus. Tapi, meningkatnya ketergantungan orang terhadap fast food, bersamaan dengan peningkatan rata-rata minum minuman keras berarti banyak yang kekuarangan vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh.
Akibat malnutrisi, dalam kasus paling ekstrem, adalah perut buncit, tangan dan kaki lumpuh serta tubuh yang kurus kering—kondisi ini biasanya dialami korban kelaparan di negara-negara berkembang.
Sementara malnutrisi bisa fatal, dalam bentuk yang lebih ringan itu bisa menyebabkan gejala yang berdampak pada kehidupan sehari-hari, dari rambut rontok hingga banyak makan.
Berapa banyak nutrisi dalam biskuit, sepotong cake, kripik kentang, kentang goreng, pizza, nasi putih, pasta atau roti? Tidak banyak. “Jadi kalau kita makan makanan yang kurang nutrisi seperti ini secara reguler, kita harus pastikan mendapatkan nutrisi dari makana yang benar, segar dan tidak banyak diolah,” ujar Norton.
Norton menegaskan, dengan hanya menyatap makanan yang lebih bernutrisi, orang bisa mengurangi risiko sakit dan bahkan merawat masalah yang sudah ada. Kekuatan nutrisi yang baik menurut Norton, di antaranya:
Jantung
Riset menunjukkan, makan makanan sehat untuk jantung seperti buah-buahan, sayuran dan ikan secara signifikan mengurangi peluang terkena serangan jantung dan stroke kedua terhadap orang yang memiliki penyakit kardiovaskular.
Diabetes
Kajian lain dari Harvard menunjukkan menyantap lebih banyak buah utuh, terutama blueberry, anggur dan apel, secara signifikan berasosiasi dengan risiko rendah terkena diabetes tipe 2.
Kesehatan mental
Sejumlah kajian mengaitkan konsumsi omega 3 yang lebih tinggi dengan perbaikan kesehatan mental.
Stroke
Pola makan ala Mediterania yang disuplemen kacang bisa mengurangi risiko stroke.
Kanker
Lebih dari 25 kajian memperlihatkan makan banyak serat mengurangi risiko kanker usus besar.
(alv)