Hindari Membuat Keputusan Dalam Kondisi Perut Kosong

Rabu, 12 November 2014 - 09:30 WIB
Hindari Membuat Keputusan...
Hindari Membuat Keputusan Dalam Kondisi Perut Kosong
A A A
LONDON - Orang-orang yang membuat keputusan dalam kondisi perut kosong berisiko dua kali melakukan kesalahan dibanding orang yang sudah makan.

Sebuah riset terbaru menyatakan, 62% orang dewasa membuat keputusan yang salah ketika mereka lapar. Kajian ini mendukung klaim bahwa level gula darah yang rendah menyebabkan sebagian besar orang yang rasional kehilangan kemampuan mereka untuk berpikir jernih dan membuat keputusan yang impulsif serta kadang berisiko.

Selain itu, lapar juga bisa meningkatkan perasaan jengkel dan marah secara signifikan, yang bisa pula mempengaruhi konsentrasi. Fenomena ini disebut hangry—singkatan hungry (lapar) dan angry (marah) yang terjadi pada saat bersamaan.

“Kita semua tahu untuk membuat keputusan penting memerlukan daya otak, sehingga masuk akal bahwa agar bisa berpikir jernih kita harus menjaga supaya otak tetap memiliki bahan bakar. Glukosa secara virtual adalah satu-satunya sumber bahan bakar otak (kecuali selama kelaparan dalam jangka panjang),” papar Christy Ferguson, psikologis pangan, yang melakukan riset ini, seperti dikutip femalefirst.co.uk.

Tapi, menurut Ferguson, banyak orang tidak sadar kalau otak tidak bisa menyimpan glukosa. Artinya, mau makan sebanyak apa pun, empat jam kemudian, otak akan membutuhkan suplai bahan bakar agar tetap bekerja. “Seperti yang dibuktikan riset ini, kalau kita belum makan elama empat jam, otak kita benar-benar berjuang untuk membuat keputusan. Selain itu, turunnya level gula darah tidak hanya mempengaruhi daya pikir kita, tapi juga meningkatkan level kejengkelan kita,” imbuh dia.

Pada kajian itu, peserta pria dan wanita berusia 17—70 tahun diberi waktu lima menit untuk menyelesaikan sejumlah masalah. Yang pertama saat lapar dan kedua setelah makan makanan ringan. Hasilnya menunjukkan, peserta yang setidaknya empat jam tidak makan kurang kompeten dalam menjawab persoalan. Tapi, ketika mereka tidak lagi lapar, penampilan mereka meningkat 20%.

Dalam kajian itu, peserta yang lapar ditemukan memiliki toleransi yang lebih rendah terhadap hal-hal sepele yang bisa membuat jengkel, misalnya suara dering telepon genggam, tangisan bayi atau orang yang berulang kali bersin. Tapi, makanan ringan yang cukup berimbang kandungan gizinya sudah cukup untuk bisa menurunkan level kejengkelan mereka hingga 40%.

10 hal yangsebaiknya tidak dilakukan ketika sedang hangry:
1. Membuat keputusan penting—Anda berisiko dua kali melakukan kesalahan

2. Belanja makanan
—Anda akan membeli lebih banyak dari yang dibutuhkan

3. Bertengkar dengan pasangan
—pertengkaran akan dengan cepat berubah menjadi lebih buruk

4. Wawancara
—Anda tidak akan memberikan kesan yang baik, Anda akan terlihat bingung

5. Berjudi
—sejumlah kajian menemukan, orang yang lapar cenderung mengambil risiko dengan uang mereka

6. Terjebak kemacetan
—kesabaran normal Anda akan dengan cepat menguap

7. Menghukum
—apakah itu menghukum anak atau memutuskan memecat karyawan, jangan lakukan. Dalam sejumlah kajian, hakim yang belum makan cenderung menjatuhkan hukuman yang lebih keras.

8. Menelepon layanan pelanggan
—Anda cenderung akan marah-marah terhadap staf pusat layanan

9. Melakukan sesuatu yang berbahaya
—kajian menemukan, kelaparan mempengaruhi respons bertarung atau terbang orang, yang menyebabkan mereka menjadi kurang menyadari keselamatan

10. Berada di sekitar orang yang makan—level gula yang rendah dalam darah Anda akan mendidih
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7060 seconds (0.1#10.140)