Pentingnya Sayur dan Buah
A
A
A
Setelah mengetahui kandungan yang terdapat dalam bahan makanan, kali ini akan mulai spesifik, dimulai dari sayur dan buah. Sering kali kita masih bingung dalam memilih sayur dan buah segar, serta kadang masih penasaran apa saja kandungan dalam sayur dan buah yang kita konsumsi.
Sayuran adalah tanaman holtikultura. Setiap jenis dan varietas sayur-sayuran mempunyai warna, rasa, aroma dan kekerasan yang berbeda-beda. Adapun buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putin dan benang sari. Pada umumnya bagian tanaman ini merupakan tempat biji. dalam pengertian sehari-hari buah diartikan sebagai semua produk yang dikonsumsi sebagai “pencuci mulut”.
Untuk komposisi, setiap macam sayuran berbeda-beda dan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan cuaca tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara panen dan kondisi penyimpanan. Sayuran pada umumnya merupakan sumber vitamin yang penting, terutama vitamin A dan C.
Di samping itu, sayuran mengandung vitamin B1 dan beberapa mineral, seperti kalsium dan zat besi. Warna dari sayuran disebabkan oleh kandungan zat warna di dalamnya yang disebut pigmen dan terdiri atas klorofil dan karotenoid.
Sayuran dapat dikelompokkan dalam lima kelompok, yaitu sayuran daun (bayam, selada, kol, sawi, kangkung), sayuran umbi (kentang, wortel, bit), sayuran buah (tomat, mentimun), sayuran biji (kacang merah, kacang tanah, kacang kapri), dan sayuran batang (rebung, asparagus).
Seperti halnya sayur, buah juga memiliki komposisi yang terdiri atas karbohidrat (pati, gula, pektin), vitamin dan mineral, pigmen, dan asam-asam organik. Selain itu, ada beberapa golongan buah hasil holtikultura, di antaranya buah-buahan lunak (anggur, arbei) dan buah-buahan keras (apel, pisang, jeruk, tomat).
Untuk cara penyimpanan buah dan sayur, ada beberapa tips untuk tetap menjaga kesegaran sayur dan buah, di antaranya, pembungkus sayuran dari pasar/supermarket dibuang dan diganti. Lalu bagian sayuran yang sudah rusak atau memar dibuang. Selanjutnya jika terpaksa, jangan membuang batang atau kulit bagian luar sayuran.
Terakhir, sebaiknya sayuran tidak perlu dicuci sebelum disimpan karena dikhawatirkan sayuran alam menjadi lembap atau memar. Penyimpanan sayuran dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu penyimpanan pada suhu kamar dan pada suhu rendah. untuk penyimpanan suhu kamar/ruangan, sayuran yang dapat disimpan dalam suhu ini umumnya jenis umbi (kentang, bawang putih, bawang merah, ubi).
Tempat penyimpanan harus kering, tidak terkena sinar matahari langsung, dan sirkulasi udara baik. Kondisi lembap akan mempercepat kerusakan, sedangkan cahaya dapat merangsang pertumbuhan klorofil serta dapat juga memicu terbentuknya solanjin, yaitu zat yang bersifat racun. Untuk penyimpanan suhu kamar, sebaiknya jangan sampai terikat atau terbungkus rapat.
Sebaiknya diletakkan berserakan di nampan atau keranjang. Penyimpanan suhu rendah dilakukan dalam lemari es. Pada cara ini sayur (dan buah) disimpan dalam suhu 5-8 derajat Celsius. Penyimpanan cara ini mampu menghambat kegiatan respirasi dan metabolisme sayuran, proses penuaan, kehilangan air dan pelayuan, kerusakan oleh bakteri dan kapang, serta proses pertumbuhan yang tidak dikehendaki, misalnya pertunasan pada kentang.
Hal penting yang perlu diperhatikan pada penyimpanan sayuran di lemari es adalah menjaga suhu relatif stabil, menjaga kebersihan lemari es, serta mengemas dan menyusun sayuran dengan benar. Lalu untuk cara penyimpanan buah. Bila membeli buah musiman yang sudah matang, cukup letakkan dalam keranjang buah dan di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari agar harum alami buah segar menambah rasa memikat dalam rumah.
Pada dasarnya mengonsumsi buah paling baik, segera setelah dipotong/kupas. Jika buah yang dibeli masih kurang matang, letakkan saja pada suhu udara normal, tunggu sampai cukup matang, baru disimpan di dalam lemari es. Suhu dingin lemari es dapat mempertahankan kesegaran buah dan merupakan tempat yang baik untuk menyimpan buah.
Buah tidak perlu dicuci dulu, cukup dimasukkan dalam kantong plastik atau kertas agar kandungan airnya tidak menguap. Sebelumnya, tusukkan beberapa lubang di kantong buah supaya ada sirkulasi udara dalam kantong dan menghindari terkumpulnya uap lembap yang dapat mengakibatkan busuk. Tidak semua jenis buah cocok disimpan dalam lemari es.
Ada buah yang sifat bawaannya takut dingin, misalnya sebagian buah yang berasal dari daerah tropis, seperti pisang, mangga, pepaya, dan sebagainya. Suhu yang cocok untuk buah-buahan, antara 7-13 derajat Celsius. Namun, ada yang membutuhkan lebih dingin lagi, misalnya apel, anggur, buah persik, buah prem, kesemek, dan lain-lain.
Buah yang kulitnya keras, seperti semangka, nanas, dan melon dianjurkan langsung dimasukkan ke lemari es. Adapun buah yang kulitnya lunak, seperti apel, buah pir, mangga dan lain-lain, masukkan dulu ke dalam kantong plastik, baru simpan di lemari es. Pemilihan sayur dan buah segar ketika membelinya juga penting.
Untuk sayuran, jika berwarna hijau seperti bayam, sawi, kangkung dan daun singkong, sebaiknya pilih yang warna daunnya cerah, tidak terlalu tua, dan belum menguning, selain itu daun tidak sobek dan berlubang. Kemudian pilih yang tulang daunnya terlihat jelas dan batang daun mudah dipatahkan. Untuk sayuran buah seperti tomat dan cabai, pilih yang buahnya tidak pecah, tidak berair.
Jika untuk sayuran ubi, pilih yang tidak berlubang-lubang dan tidak lunak atau berair. Untuk pemilihan buah segar, ada beberapa cara. Misalnya mangga, untuk yang segar dapat diliah dari bonggolnya berwarna kuning atau kekuningan dan harumnya manis sampai ujung buah, serta di pangkalnya juga harum dan lebar. Kulitnya mulus dan kencang serta tidak mengerut.
Disarankan, pilih yang warna hijaunya agak tua buram dan berbintik hitam. Untuk semangka dan melon utuh, buat semangka biasanya ditepuk-tepuk untuk mendengar “kopong” tidaknya. Semakin kopong, berarti airnya kurang banyak dan cenderung kurang segar. Untuk melon, pilih yang wangi.
Kemudian perhatikan bagian patahan tangkainya, pilih yang bulatan tangkainya terlihat mekar. Untuk manggis, pilih yang kulitnya lembut bila diraba, lalu berwarna ungu tua segar. Untuk mengetes kesegaran manggis, bisa dilakukan di wadah yang berisi air. Jika manggis terapung, tandanya masih segar.
Kemudian lihat bagian bawah buah, pilih yang bagian tersebut sudah agak renggang. Dengan mengetahui kandungan serta cara-cara memilih buah dan sayur di atas, sekarang Anda tidak perlu bingung lagi untuk membeli dan mengonsumsi sayur dan buah untuk kesehatan.
Selain itu kita juga bisa menjadi pembeli yang lebih cerdas sehingga tidak gampang untuk dibohongi para penjual yang nakal. Karena hidup sehat itu, di antaranya dimulai dari memilih bahan-bahan yang segar dan membeli secara tepat. ?
Sylvania Oktyvani Usdoko
Email: [email protected]
Twitter: @agnessylvn Alumni DCT and Culinary Arts Academy Switzerland
Sayuran adalah tanaman holtikultura. Setiap jenis dan varietas sayur-sayuran mempunyai warna, rasa, aroma dan kekerasan yang berbeda-beda. Adapun buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putin dan benang sari. Pada umumnya bagian tanaman ini merupakan tempat biji. dalam pengertian sehari-hari buah diartikan sebagai semua produk yang dikonsumsi sebagai “pencuci mulut”.
Untuk komposisi, setiap macam sayuran berbeda-beda dan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan cuaca tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, cara panen dan kondisi penyimpanan. Sayuran pada umumnya merupakan sumber vitamin yang penting, terutama vitamin A dan C.
Di samping itu, sayuran mengandung vitamin B1 dan beberapa mineral, seperti kalsium dan zat besi. Warna dari sayuran disebabkan oleh kandungan zat warna di dalamnya yang disebut pigmen dan terdiri atas klorofil dan karotenoid.
Sayuran dapat dikelompokkan dalam lima kelompok, yaitu sayuran daun (bayam, selada, kol, sawi, kangkung), sayuran umbi (kentang, wortel, bit), sayuran buah (tomat, mentimun), sayuran biji (kacang merah, kacang tanah, kacang kapri), dan sayuran batang (rebung, asparagus).
Seperti halnya sayur, buah juga memiliki komposisi yang terdiri atas karbohidrat (pati, gula, pektin), vitamin dan mineral, pigmen, dan asam-asam organik. Selain itu, ada beberapa golongan buah hasil holtikultura, di antaranya buah-buahan lunak (anggur, arbei) dan buah-buahan keras (apel, pisang, jeruk, tomat).
Untuk cara penyimpanan buah dan sayur, ada beberapa tips untuk tetap menjaga kesegaran sayur dan buah, di antaranya, pembungkus sayuran dari pasar/supermarket dibuang dan diganti. Lalu bagian sayuran yang sudah rusak atau memar dibuang. Selanjutnya jika terpaksa, jangan membuang batang atau kulit bagian luar sayuran.
Terakhir, sebaiknya sayuran tidak perlu dicuci sebelum disimpan karena dikhawatirkan sayuran alam menjadi lembap atau memar. Penyimpanan sayuran dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu penyimpanan pada suhu kamar dan pada suhu rendah. untuk penyimpanan suhu kamar/ruangan, sayuran yang dapat disimpan dalam suhu ini umumnya jenis umbi (kentang, bawang putih, bawang merah, ubi).
Tempat penyimpanan harus kering, tidak terkena sinar matahari langsung, dan sirkulasi udara baik. Kondisi lembap akan mempercepat kerusakan, sedangkan cahaya dapat merangsang pertumbuhan klorofil serta dapat juga memicu terbentuknya solanjin, yaitu zat yang bersifat racun. Untuk penyimpanan suhu kamar, sebaiknya jangan sampai terikat atau terbungkus rapat.
Sebaiknya diletakkan berserakan di nampan atau keranjang. Penyimpanan suhu rendah dilakukan dalam lemari es. Pada cara ini sayur (dan buah) disimpan dalam suhu 5-8 derajat Celsius. Penyimpanan cara ini mampu menghambat kegiatan respirasi dan metabolisme sayuran, proses penuaan, kehilangan air dan pelayuan, kerusakan oleh bakteri dan kapang, serta proses pertumbuhan yang tidak dikehendaki, misalnya pertunasan pada kentang.
Hal penting yang perlu diperhatikan pada penyimpanan sayuran di lemari es adalah menjaga suhu relatif stabil, menjaga kebersihan lemari es, serta mengemas dan menyusun sayuran dengan benar. Lalu untuk cara penyimpanan buah. Bila membeli buah musiman yang sudah matang, cukup letakkan dalam keranjang buah dan di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari agar harum alami buah segar menambah rasa memikat dalam rumah.
Pada dasarnya mengonsumsi buah paling baik, segera setelah dipotong/kupas. Jika buah yang dibeli masih kurang matang, letakkan saja pada suhu udara normal, tunggu sampai cukup matang, baru disimpan di dalam lemari es. Suhu dingin lemari es dapat mempertahankan kesegaran buah dan merupakan tempat yang baik untuk menyimpan buah.
Buah tidak perlu dicuci dulu, cukup dimasukkan dalam kantong plastik atau kertas agar kandungan airnya tidak menguap. Sebelumnya, tusukkan beberapa lubang di kantong buah supaya ada sirkulasi udara dalam kantong dan menghindari terkumpulnya uap lembap yang dapat mengakibatkan busuk. Tidak semua jenis buah cocok disimpan dalam lemari es.
Ada buah yang sifat bawaannya takut dingin, misalnya sebagian buah yang berasal dari daerah tropis, seperti pisang, mangga, pepaya, dan sebagainya. Suhu yang cocok untuk buah-buahan, antara 7-13 derajat Celsius. Namun, ada yang membutuhkan lebih dingin lagi, misalnya apel, anggur, buah persik, buah prem, kesemek, dan lain-lain.
Buah yang kulitnya keras, seperti semangka, nanas, dan melon dianjurkan langsung dimasukkan ke lemari es. Adapun buah yang kulitnya lunak, seperti apel, buah pir, mangga dan lain-lain, masukkan dulu ke dalam kantong plastik, baru simpan di lemari es. Pemilihan sayur dan buah segar ketika membelinya juga penting.
Untuk sayuran, jika berwarna hijau seperti bayam, sawi, kangkung dan daun singkong, sebaiknya pilih yang warna daunnya cerah, tidak terlalu tua, dan belum menguning, selain itu daun tidak sobek dan berlubang. Kemudian pilih yang tulang daunnya terlihat jelas dan batang daun mudah dipatahkan. Untuk sayuran buah seperti tomat dan cabai, pilih yang buahnya tidak pecah, tidak berair.
Jika untuk sayuran ubi, pilih yang tidak berlubang-lubang dan tidak lunak atau berair. Untuk pemilihan buah segar, ada beberapa cara. Misalnya mangga, untuk yang segar dapat diliah dari bonggolnya berwarna kuning atau kekuningan dan harumnya manis sampai ujung buah, serta di pangkalnya juga harum dan lebar. Kulitnya mulus dan kencang serta tidak mengerut.
Disarankan, pilih yang warna hijaunya agak tua buram dan berbintik hitam. Untuk semangka dan melon utuh, buat semangka biasanya ditepuk-tepuk untuk mendengar “kopong” tidaknya. Semakin kopong, berarti airnya kurang banyak dan cenderung kurang segar. Untuk melon, pilih yang wangi.
Kemudian perhatikan bagian patahan tangkainya, pilih yang bulatan tangkainya terlihat mekar. Untuk manggis, pilih yang kulitnya lembut bila diraba, lalu berwarna ungu tua segar. Untuk mengetes kesegaran manggis, bisa dilakukan di wadah yang berisi air. Jika manggis terapung, tandanya masih segar.
Kemudian lihat bagian bawah buah, pilih yang bagian tersebut sudah agak renggang. Dengan mengetahui kandungan serta cara-cara memilih buah dan sayur di atas, sekarang Anda tidak perlu bingung lagi untuk membeli dan mengonsumsi sayur dan buah untuk kesehatan.
Selain itu kita juga bisa menjadi pembeli yang lebih cerdas sehingga tidak gampang untuk dibohongi para penjual yang nakal. Karena hidup sehat itu, di antaranya dimulai dari memilih bahan-bahan yang segar dan membeli secara tepat. ?
Sylvania Oktyvani Usdoko
Email: [email protected]
Twitter: @agnessylvn Alumni DCT and Culinary Arts Academy Switzerland
(ars)