Komunitas Fotografer Hunting Foto Marathon
A
A
A
SURABAYA - Kegiatan hunting foto di alam atau pergi suatu bangunan kuno dan menghabiskan waktu berlama-lama untuk memotret sebuah obyek mungkin sudah biasa. Salah satu hotel di Surabaya yakni The Alana Hotel, mengajak para penggemar fotografi melakukan perburuan foto pada sebuah spot dan masing-masing spot akan diberi waktu selama 10 menit.
Tentunya kegiatan tersebut bukan menjadi kegiatan yang biasa dan cukup jarang dilakukan, apalagi lokasi pemotretan memang hanya disediakan di area hotel bintang empat ini saja. Beberapa spot untuk pengambilan foto akan diberi seorang model dan peserta boleh menjepret dari berbagai sisi.
Kegiatan yang baru pertama kali digelar ini ternyata menarik bagi penggemar fotografi, tercatat hampir 40 peserta dari berbagai komunitas mengikuti kegiatan yang bertajuk marathon fotografi.
"Kegiatan seperti ini sebenarnya idenya juga dari para corpate dan saya konsultasikan pada komunitas apa bisa membuat kegiatan macam ini ternyata mereka support dan akhirnya kita buat acara ini," terang Dida saat ditemui, di kawasan jalan Ketintang, Surabaya.
Semua peserta yang sudah terdaftar oleh panitia sengaja dibagi dalam empat kelompok dan masing-masing kelompok dipersilahkan hunting foto pada beberapa spot yang sudah disediakan, hanya saja akan diatur waktunya supaya tidak bentrok.
Beberapa komunitas yang meramaikan kegiatan lomba marathon fotografi diantaranya komunitas Dpolis, Jepret hore dan Bonti Hunter serta beberapa komunitas lainnya. Setiap peserta diwajibkan untuk menyerahkan hasil pemotretannya sebanyak empat foto.
"Jadi setiap spot harus ada fotonya dan nanti akan kita seleksi, pengumumnnya kita infokan saat makan malam di rooftop hotel yang berlangsung usai peserta mengikuti hunting foto ini,” jelas Dida menambahkan.
Sementara itu, Ketua Komunitas jepret Hore Novantino mengatakan kegiatan serupa sangat seru dan mengasikkan, apalagi untuk menggarap tema-tema seperti lomba kemarin juga sangat jarang.
"Tentunya kegiatan seperti ini perlu kita dukung selain itu kan memang bisa digunakan untuk belajar juga, makanya waktu saya tawarkan ke teman-teman jepret hore ternyata mereka tertarik dan mau ikutan,” kata Novan menjelaskan.
Komunitas Jepret sendiri mulai dibentuk tahun lalu dan kini anggotanya sudah mencapai 250-an orang, namun yang aktif untuk ikut nongkrong dan membahas berbagai acara hanya sekita 30 orang, mengingat anggota komunitas ini memang juga berasal dari beberapa daerah sekitar.
"Kita komunitas fotografi yang baru berdiri sejak tahun 2013 karena dipertemukan dalam sebuah hobi yang sama yakni fotografi dan akhirnya kita memutuskan untuk membuat komunitas," ujarnya.
Tentunya kegiatan tersebut bukan menjadi kegiatan yang biasa dan cukup jarang dilakukan, apalagi lokasi pemotretan memang hanya disediakan di area hotel bintang empat ini saja. Beberapa spot untuk pengambilan foto akan diberi seorang model dan peserta boleh menjepret dari berbagai sisi.
Kegiatan yang baru pertama kali digelar ini ternyata menarik bagi penggemar fotografi, tercatat hampir 40 peserta dari berbagai komunitas mengikuti kegiatan yang bertajuk marathon fotografi.
"Kegiatan seperti ini sebenarnya idenya juga dari para corpate dan saya konsultasikan pada komunitas apa bisa membuat kegiatan macam ini ternyata mereka support dan akhirnya kita buat acara ini," terang Dida saat ditemui, di kawasan jalan Ketintang, Surabaya.
Semua peserta yang sudah terdaftar oleh panitia sengaja dibagi dalam empat kelompok dan masing-masing kelompok dipersilahkan hunting foto pada beberapa spot yang sudah disediakan, hanya saja akan diatur waktunya supaya tidak bentrok.
Beberapa komunitas yang meramaikan kegiatan lomba marathon fotografi diantaranya komunitas Dpolis, Jepret hore dan Bonti Hunter serta beberapa komunitas lainnya. Setiap peserta diwajibkan untuk menyerahkan hasil pemotretannya sebanyak empat foto.
"Jadi setiap spot harus ada fotonya dan nanti akan kita seleksi, pengumumnnya kita infokan saat makan malam di rooftop hotel yang berlangsung usai peserta mengikuti hunting foto ini,” jelas Dida menambahkan.
Sementara itu, Ketua Komunitas jepret Hore Novantino mengatakan kegiatan serupa sangat seru dan mengasikkan, apalagi untuk menggarap tema-tema seperti lomba kemarin juga sangat jarang.
"Tentunya kegiatan seperti ini perlu kita dukung selain itu kan memang bisa digunakan untuk belajar juga, makanya waktu saya tawarkan ke teman-teman jepret hore ternyata mereka tertarik dan mau ikutan,” kata Novan menjelaskan.
Komunitas Jepret sendiri mulai dibentuk tahun lalu dan kini anggotanya sudah mencapai 250-an orang, namun yang aktif untuk ikut nongkrong dan membahas berbagai acara hanya sekita 30 orang, mengingat anggota komunitas ini memang juga berasal dari beberapa daerah sekitar.
"Kita komunitas fotografi yang baru berdiri sejak tahun 2013 karena dipertemukan dalam sebuah hobi yang sama yakni fotografi dan akhirnya kita memutuskan untuk membuat komunitas," ujarnya.
(nfl)