Cegah Osteoporosis dengan Aktif Bergerak

Selasa, 18 November 2014 - 12:47 WIB
Cegah Osteoporosis dengan Aktif Bergerak
Cegah Osteoporosis dengan Aktif Bergerak
A A A
Aktif bergerak tak hanya membuat tubuh bugar, juga efektif untuk menguatkan tulang. Namun, masyarakat Indonesia justru lebih suka banyak duduk dan malas bergerak.

Perkembangan teknologi, informasi, dan globalisasi memberi pengaruh terhadap gaya hidup seseorang, terutama kalangan muda. Salah satu komponen gaya hidup tersebut adalah pola aktivitas fisik yang cenderung kurang gerak. Ini dibuktikan dengan hasil riset consumer polling Fonterra 2013 yang diadakan di Indonesia.

Faktanya, masyarakat di Tanah Air, khususnya yang hidup di perkotaan, memiliki gaya hidup sedentari, tidak aktif, atau duduk terus-menerus, yaitu rata-rata tujuh jam per hari kerja dan lima jam per hari pada akhir pekan. Kenyataan lain yang tak kalah mencengangkan, di antaranya hanya 18% responden yang berolahraga secara rutin setiap hari.

Pada pria, hanya 22% yang berolahraga secara rutin dan hanya 14% perempuan Indonesia yang berolahraga secara rutin. Sementara itu, 61% perempuan merasa sulit mendisiplinkan dirinya untuk berolahraga secara teratur. Jumlah masyarakat Indonesia yang melakukan olahraga setiap hari pun sangat minim, yakni hanya 18%.

Padahal, malas menggerakkan tubuh berimplikasi pada banyaknya penyakit, termasuk menyebabkan osteoporosis. Dr Ade Jeanne D L Tobing SpKO, spesialis kedokteran olahraga dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menuturkan aktivitas fisik seharusnya menjadi bagian dari gaya hidup setiap orang.

Salah satu aktivitas fisik untuk membentuk dan menjaga kesehatan tulang, lanjut dia, adalah olahraga dengan beban ringan (weight-bearing ) dan olahraga berintensitas cepat (high impact ). Selain itu, kita juga bisa melakukan aktivitas fisik dalam kegiatan sehari-hari, seperti jalan kaki, gunakan tangga saat naik atau turun lantai, bahkan menari.

“Apa pun aktivitas fisik yang dilakukan, itu akan membuat kita merasa lebih sehat dan segar. Untuk mencegah berbagai penyakit, lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. Selain aktivitas fisik, perlu juga menjalankan pola makan gizi seimbang,” katanya dalam acara Media Workshop bertema Waktunya Bergerak Sekarang oleh Fonterra Brands Indonesia di Kota Kasablanka Mall, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Data mengenai osteoporosis menyatakan, dua dari lima orang Indonesia berisiko terkena osteoporosis. Oleh karena itu, gaya hidup aktif sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang, mulai dari pembentukan tulang pada usia anakanak, menjaga kepadatan tulang saat dewasa, hingga menghindari terjadinya patah tulang saat usia tua.

“Perlu diingat bahwa kepadatan tulang semakin menurun seiring bertambahnya waktu. Namun, pada wanita, terbukti mereka yang bergerak aktif memiliki kepadatan tulang yang lebih baik daripada mereka yang kurang aktif atau sedentari,” ujar Ade.

Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang ditandai dengan penurunan massa tulang sehingga tulang menjadi tipis, rapuh, dan mudah patah. Osteoporosis dapat menyebabkan patah tulang, yang merupakan penyebab fatal kelumpuhan dan kematian.

Patah tulang pada osteoporosis dapat dicegah, salah satunya dengan pemenuhan gizi seimbang dengan kalsium dosis tinggi dan melakukan aktivitas fisik dengan pembebanan sejak dini. Kalsium adalah mineral yang dibutuhkan sebagai bahan pembentuk tulang.

“Kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh adalah 1.000 miligram untuk usia 19 sampai 50 tahun, dan 1.200 mg untuk usia di atas 50 tahun. Konsumsi susu kalsium tinggi dapat membantu mengurangi risiko osteoporosis,” sebutnya.

Makanan yang banyak mengandung kalsium, misalnya sayur-sayuran, ikan, keju, dan susu. Selain itu, menurut Ade, paparan sinar matahari yaitu kandungan vitamin D-nya, juga dapat mencegah osteoporosis. Beruntungnya, Indonesia merupakan negara yang energi panas mataharinya melimpah sehingga mudah mendapatkan sinar mentari.

Rendra hanggara
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4653 seconds (0.1#10.140)