Komedi Urban Penggila Kerja

Sabtu, 22 November 2014 - 14:04 WIB
Komedi Urban Penggila...
Komedi Urban Penggila Kerja
A A A
Inilah film drama komedi yang akan mengingatkan kita pada kisah orang-orang kota seperti dalam Arisan!. Ceritanya segar dan bisa jadi cerminan bagi penonton perkotaan. Setelah Arisan!, mungkin tak ada lagi film komedi lokal yang mengambil latar kehidupan orang-orang perkotaan kelas menengah.

Nah, 7 Hari/24 Jam hadir untuk mengisi kekosongan panjang tersebut. Tak tanggung-tanggung, film produksi ketiga dari MNC Pictures ini memasang aktris Dian Sastrowardoyo yang lama absen dari dunia akting. Dari judulnya, kita kira-kira sudah bisa menebak apa yang ingin diceritakan film ini, yaitu kisah tentang sepasang suami istri yang supersibuk.

Mereka yaitu Prasetyo Ichsan Setiawan (Lukman Sardi), seorang sutradara film terkenal dan sukses yang menikah dengan Tania Wulandary (Dian Sastrowardoyo) yang bekerja sebagai seorang manajer andal di salah satu perusahaan finansial bergengsi, lulusan luar negeri, dan pekerja keras.

Keduanya memiliki anak berumur 5 tahun bernama Ayla (Hadijah). Hari-hari Tyo dan Tania selalu diisi dengan kerja, kerja, dan kerja. Karena itu, waktu untuk bersama pun semakin jarang dimiliki keduanya. Meski begitu, Tyo dan Tania serta anaknya tetap berusaha menjaga kebersamaan dan keromantisan keluarga mereka.

Caranya, dengan sering menelepon satu sama lain. Sampai suatu hari, pada usia pernikahan mereka yang kelima, ujian rumah tangga datang kepada mereka. Tyo jatuh sakit dan harus istirahat total. Tania pun harus merelakan promosi dari kantornya demi mengurus Tyo. Akibatnya, Tania pun ikut jatuh sakit.

Di sinilah letak menariknya, keduanya akhirnya dirawat di kamar yang sama, oleh dokter yang sama, yaitu dr Henky (Hengky Solaiman) dan dr Verdi (Verdi Solaiman). Hari-hari mereka yang biasanya sibuk dan terpisah, kini akhirnya harus dilewati bersama-sama, di satu ruangan.

Kondisi inilah yang kemudian diolah sutradara Fajar Nugros dan penulis skenario Nataya Bagya menjadi sebuah cerita komedi yang mengalir segar. Pasangan ini akan terlibat dalam sebuah peristiwa romantis, saling dukung, dan saling mengagumi, tapi kadang-kadang juga saling selisih pendapat hingga timbul konflik besar.

Belum lagi bumbu-bumbu lainnya seperti rahasia akan orang-orang misterius yang hadir dalam hidup keduanya. 7 Hari/24 Jam dikemas dalam tontonan menghibur yang menyenangkan. Menarik melihat cerita sederhana namun dekat dengan kehidupan kaum menengah di perkotaan. Meski dikemas secara sederhana, tapi tetap kuat dengan nilai-nilai tentang hidup, cinta, keluarga, dan bagaimana menjalin sebuah hubungan.

Tentu saja, sebagai film drama komedi, cukup banyak adegan yang mengundang tawa. Akting dari para pemain pun cukup baik meskipun ada beberapa pemain pendukung yang karakternya kurang kuat dan hadir dalam scene yang singkat. Adapun Dian Sastrowardoyo yang memulai debutnya di genre komedi bisa dibilang bagus dan tetap menunjukkan karakter kuatnya.

Akting Lukman Sardi tentu tidak diragukan lagi karena cukup banyak memerankan tokoh di film bergenre komedi. Kalaupun ada sedikit kritik, terletak pada ceritanya yang terlalu ringan bagi film yang dibintangi aktor dan aktris besar sekelas Lukman dan Dian.

Artinya, harusnya akting bagus mereka bisa dieksplorasi lagi dengan skenario yang lebih dalam. Para pemain pendukungnya pun terasa kurang kuat dalam film ini. Meski begitu, film ini layak untuk ditonton bagi yang ingin menyaksikan film keluarga kelas menengah yang dibalut dengan komedi.

Iman firmansyah
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1132 seconds (0.1#10.140)