Toilet Kotor Sumber Penyakit

Jum'at, 28 November 2014 - 10:04 WIB
Toilet Kotor Sumber...
Toilet Kotor Sumber Penyakit
A A A
TOILET bukan sekadar urusan buang hajat. Lebih dari itu, masalah higienitas juga harus selalu dijaga.

Pasalnya, toilet kotor merupakan tempat bersarangnya kuman yang berpotensi menjadi sumber penyakit membahayakan. Ada anggapan untuk mencari toilet di Indonesia, mudah saja. Ikuti saja dari baunya. Hal ini menggambarkan kondisi kamar kecil di Tanah Air yang identik dengan bau, jorok, dan sarang kuman. Masalah sanitasi masih merupakan tantangan bagi warga kita.

Data dari Direktorat Permukiman dan Perumahan Bappenas menunjukkan bahwa tahun 2012 akses untuk sanitasi yang lebih baik baru menjangkau 58,8% penduduk Indonesia. Artinya lebih dari 40% penduduk masih belum dapat menikmati fasilitas sanitasi yang memadai. Dalam hal ini termasuk fasilitas toilet sekolah. Bahkan, Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan sanitasi terburuk nomor dua di dunia.

“Kondisi umum toilet sekolah bahkan yang berada di perkotaan sekalipun, banyak yang masih jauh dari ideal. Ini disebabkan rendahnya pengetahuan pihak sekolah tentang pentingnya mendesain, membangun, hingga memelihara toilet sehingga terjamin higienitasnya,” beber Naning Adiwoso, Ketua Umum Asosiasi Toilet Indonesia pada acara Gerakan Toilet Higienis Domestos 2014 di Jakarta, belum lama ini.

Tercatat beberapa kondisi memprihatinkan yang sering ditemui pada toilet sekolah. Sebut saja jumlah toilet tidak sebanding dengan jumlah siswa, tak tersedianya air bersih dalam jumlah cukup dalam bak air, jamban yang tidak bersih dan berbau, tidak ada tempat cuci tangan yang memadai, ventilasi dan pencahayaan yang kurang, serta belum tercukupinya fasilitas pendukung kebersihan toilet, seperti sabun dan alat pembersih toilet.

Keadaan ini membuat siswa lebih memilih buang air di toilet rumah daripada di sekolah. “Bahkan remaja perempuan bisa tiga kali absen sekolah saat menstruasi karena tidak nyaman dengan toilet sekolah. Misalnya bingung mau membuang pembalut di mana karena tidak ada tempat sampah,” kata Naning. Bukan saja mengkhawatirkan, permasalahan ini juga menimbulkan dampak kesehatan.

“Mengingat toilet tidak higienis merupakan tempat bersarangnya berbagai jenis kuman yang berkembang biak dan berpotensi menjadi sumber penyakit membahayakan,” kata dr Rouli Nababan SpA. Setiap 20 menit kuman berkembang biak. Adapun dalam jangka 24 jam menjadi 8 juta sel, seperti diare, hepatitis A, cacingan, ISPA, tifus, disentri, bahkan infeksi saluran kencing. Belum lagi dengan masalah sanitasi yang mungkin menyebarkan scabies, lice , dan cacing penyebab kaki gajah.

Keadaan toilet yang kotor juga menyebabkan anak menahan keinginan buang hajat sehingga mengganggu konsentrasi. Dengan adanya berbagai risiko penyakit yang mengintai, sangat penting bagi orang tua untuk menanamkan mengenai pentingnya menjaga kebersihan kepada anak-anak.

Hal ini dimulai dengan melakukan kebiasaan kecil. Seperti selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah buang air, menyiram urine atau tinja hingga bersih, dan lain-lainnya. Namun, kenyataannya anak-anak tidak selalu berada di bawah pengawasan orang tua karena sebagian besar waktu justru dihabiskan di sekolah.

Dengan kondisi toilet sekolah yang kebanyakan masih memprihatinkan, tak heran orang tua khususnya ibu semakin mengkhawatirkan kesehatan anak selama beraktivitas di sekolah. “Sering kali saya menemui orang tua yang mengeluhkan penyakit pada anaknya yang diakibatkan toilet sekolah yang tidak higienis,” kata Rouli.

Sri noviarni
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6732 seconds (0.1#10.140)