Marya Genova Aransemen Ulang Lagu ADA Band
A
A
A
Marya Genova, penyanyi muda asal Bogor, Jawa Barat, memberanikan diri untuk mendaur ulang lagu top milik ADA Band, Haruskah Ku Mati, yang kemudian dijadikan single andalan untuk menancapkan kariernya di industri musik Tanah Air.
Proses rekaman lagu ini menjadi pengalaman yang unik bagi Marya, lantaran kekuatan lirik di lagu ciptaan Krishna Balagita tersebut. “(Selama rekaman) Untungnya tidak ada kesulitan yang berarti. Tapi pas rekaman, aku nangis. Aku ngebayangin ada yang nungguin , tapi kok enggak direspons ya?” ungkap cewek berumur 16 tahun ini, di Jakarta, Selasa (25/11) siang.
Menurut Marya, lagu ini merupakan isi curhat tentang seseorang yang berjuang untuk mendapatkan seseorang yang disayanginya. Tapi ternyata, yang disayangi tak memberikan harapan kepadanya. “Ibaratnya, apakah aku harus mati dulu supaya dia bisa sayang sama aku,” kata Marya, yang juga piawai nyinden .
Sementara, produser sekaligus arranger lagu ini, Indra Aryadi, menyatakan Marya dihadapkan dengan tantangan besar, lantaran lagu tersebut merupakan lagu band dan dinyanyikan seorang pria. “Color tone suara dari Marya ini unik, dan justru bisa ngecover suara laki-laki,” katanya.
“Di sisi lain juga tantangan buat saya karena biasanya di Indonesia, jika lagu aslinya dinyanyikan pria, maka saat didaur ulang pun, biasanya juga dinyanyikan pria. Begitu pula jika wanita,” sebut Indra.
Hal senada diakui Marya yang juga menyatakan bahwa penyanyi wanita muda yang seumurannya saat ini cukup banyak. Marya menyatakan Haruskah Ku Mati dapat mengantarkannya ke pentas musik Indonesia. “Memang aku akui kalau banyak penyanyi seusia aku. Tapi Aku punya keunikan sendiri, yang mudah-mudahan orang suka nantinya,” kata Marya.
Wahyu sibarani
Proses rekaman lagu ini menjadi pengalaman yang unik bagi Marya, lantaran kekuatan lirik di lagu ciptaan Krishna Balagita tersebut. “(Selama rekaman) Untungnya tidak ada kesulitan yang berarti. Tapi pas rekaman, aku nangis. Aku ngebayangin ada yang nungguin , tapi kok enggak direspons ya?” ungkap cewek berumur 16 tahun ini, di Jakarta, Selasa (25/11) siang.
Menurut Marya, lagu ini merupakan isi curhat tentang seseorang yang berjuang untuk mendapatkan seseorang yang disayanginya. Tapi ternyata, yang disayangi tak memberikan harapan kepadanya. “Ibaratnya, apakah aku harus mati dulu supaya dia bisa sayang sama aku,” kata Marya, yang juga piawai nyinden .
Sementara, produser sekaligus arranger lagu ini, Indra Aryadi, menyatakan Marya dihadapkan dengan tantangan besar, lantaran lagu tersebut merupakan lagu band dan dinyanyikan seorang pria. “Color tone suara dari Marya ini unik, dan justru bisa ngecover suara laki-laki,” katanya.
“Di sisi lain juga tantangan buat saya karena biasanya di Indonesia, jika lagu aslinya dinyanyikan pria, maka saat didaur ulang pun, biasanya juga dinyanyikan pria. Begitu pula jika wanita,” sebut Indra.
Hal senada diakui Marya yang juga menyatakan bahwa penyanyi wanita muda yang seumurannya saat ini cukup banyak. Marya menyatakan Haruskah Ku Mati dapat mengantarkannya ke pentas musik Indonesia. “Memang aku akui kalau banyak penyanyi seusia aku. Tapi Aku punya keunikan sendiri, yang mudah-mudahan orang suka nantinya,” kata Marya.
Wahyu sibarani
(bbg)