Mengubah Jendela untuk Suasana Baru

Minggu, 30 November 2014 - 10:45 WIB
Mengubah Jendela untuk Suasana Baru
Mengubah Jendela untuk Suasana Baru
A A A
Bermain bentuk untuk jendela menjadi salah satu cara menyegarkan kembali fasad rumah. Memberi tampilan baru di wajah rumah bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengubahnya secara simpel.

Saat ini pun model jendela sudah tersedia dalam beragam varian material, seperti aluminium, uPVC, besi, dan kayu. Selain kayu, tiga bahan tersebut memiliki daya tahan kuat terhadap rayap dan mampu bertahan di segala kondisi dan cuaca. Asalkan dilapisi finishing khusus eksterior dan perawatan yang benar, material ini bisa berumur panjang.

Namun, sebelum membuat jendela, sebaiknya tentukan terlebih dahulu fungsi dan posisinya. Ren Katili, arsitek dari Aristektropis, mengatakan posisi bangunan akan memengaruhi ukuran sebuah jendela. “Ukuran jendela dapat dihitung dengan melihat arah datangnya matahari,” ujar Ren menjelaskan.

Meski secara perhitungan ilmu arsitektur, ukuran jendela ideal adalah 10% sampai 20% dari luas lantai, arah datangnya matahari tetap menjadi perhitungan utama. Hal serupa diungkapkan Erwin Hawawinata, arsitek dari Hawawinata bahwa arah hadap bangunan dimensi jendela karena akan memengaruhi temperatur ruang.

Posisi jendela ke arah timur dinilai cukup baik karena posisi ini memungkinkan kita menerima cahaya matahari pagi yang dianggap sehat. Sementara itu, posisi jendela menghadap ke arah utara dan selatan dinilai paling ideal karena posisi ini tidak dilalui sinar matahari secara langsung.

Sebaiknya jendela yang menghadap ke posisi barat disarankan untuk dilengkapi shading atau filtrasi agar paparan sinar matahari tidak langsung mengenai bagian dalam ruangan. Selain itu, tampilan jendela Anda pun akan terlihat makin trendi. Tidak hanya menentukan faktor arah atau hadap jendela, aksesori untuk menunjang tampilan jendela juga dibutuhkan.

Memberikan aksen penebalan dinding di sekeliling jendela akan membuat tampilan jendela di fasad rumah jadi lebih dinamis dan atraktif. Pasalnya, penebalan dinding ini memberikan efek tiga dimensi (3D) pada jendela tersebut. Tidak hanya itu, penebalan dinding ini juga bisa berfungsi sebagai teritisan sehingga air tidak langsung memasuki ruangan.

“Umumnya ukuran untuk membuat penebalan dinding ini berkisar 80 cm sampai 1 meter. Di bagian ini, biasanya pemilik atau arsitek memberikan warna berbeda sebagai aksen karena dianggap menarik untuk ditonjolkan,” kata Ren. Sah-sah saja jika Anda ingin menggunakan batu alam sebagai area penebalan dinding jendela.

Namun, perlu diingat, jangan sampai kehadiran batu alam merusak tampilan wajah rumah. “Kalau saya menyarankan batu alam jadi aksen atau point of interest saja. Bukan jadi elemen utama yang mendominasi tampilan jendela,” sebut Ren.

Untuk peletakan batu alam, Ren lebih menyarankan untuk meletakkan batu alam di satu area saja dan tidak menyebar. “Kalau sudah di area tengah, ya di tengah saja. Atau kalau ingin di sisi kanan dan kiri jendela juga bisa, yang terpenting jangan mengelilingi area jendela,” tutur Ren.

Aprilia s andyna
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3817 seconds (0.1#10.140)